Advertisement

Vaksin DPT untuk Anak, Ini Berbagai Hal yang Perlu Diketahui

7 menit
Ditinjau oleh  dr. Erlin SpA   17 Oktober 2025

Vaksin DPT dapat melindungi anak dari penyakit difteri, pertusis, dan tetanus.

Vaksin DPT untuk Anak, Ini Berbagai Hal yang Perlu DiketahuiVaksin DPT untuk Anak, Ini Berbagai Hal yang Perlu Diketahui

DAFTAR ISI

  1. Apa Saja Penyakit yang Bisa Dicegah dengan Vaksin DPT?
  2. Efek Samping Vaksin DPT
  3. Kapan Harus Menunda Vaksin DPT?
  4. Mitos dan Fakta Seputar Vaksin DPT
  5. Vaksin DPT Kombinasi dan Pilihan Lain

Vaksin DPT adalah imunisasi yang penting untuk melindungi anak dari tiga penyakit serius: difteri, pertusis (batuk rejan), dan tetanus.

Ketiga penyakit ini bisa menyebabkan komplikasi yang berbahaya, bahkan mengancam nyawa jika tidak dicegah sejak dini. 

Dengan memberikan vaksin DPT sesuai jadwal, orang tua bisa membantu memperkuat sistem kekebalan tubuh anak agar terlindungi dari infeksi bakteri penyebab penyakit tersebut.

Apa Saja Penyakit yang Bisa Dicegah dengan Vaksin DPT?

Vaksin DPT melindungi tubuh dari tiga penyakit serius yang disebabkan oleh infeksi bakteri yang berbahaya, yaitu:

Difteri

Difteri adalah penyakit yang disebabkan oleh bakteri Corynebacterium diphtheriae, yang dapat menghasilkan racun berbahaya. 

Infeksi ini bisa menyebabkan lapisan tebal abu-abu di tenggorokan, kesulitan bernapas, gagal jantung, dan kerusakan saraf. 

Jika tidak ditangani, difteri bisa mengancam nyawa.

Pertusis (Batuk Rejan)

Batuk rejan disebabkan oleh bakteri Bordetella pertussis

Penyakit ini menimbulkan batuk parah yang berlangsung lama dan bisa mengganggu pernapasan, terutama pada bayi. 

Komplikasi yang bisa terjadi termasuk pneumonia, kejang, bahkan kematian pada bayi. 

Tetanus

Tetanus dipicu oleh bakteri Clostridium tetani yang masuk melalui luka terbuka. 

Bakteri ini menghasilkan racun yang menyerang saraf, menyebabkan kejang otot yang menyakitkan dan bisa mengganggu pernapasan. 

Tanpa pengobatan, tetanus bisa berakibat fatal.

Dengan mengikuti jadwal imunisasi yang dianjurkan, vaksin DPT memberikan perlindungan efektif terhadap ketiga penyakit ini dan membantu menjaga kesehatan anak secara keseluruhan.  

Jadwal dan Dosis Pemberian Vaksin DPT

Vaksin DPT (Difteri, Pertusis, Tetanus) diberikan dalam beberapa tahap untuk memastikan perlindungan optimal terhadap ketiga penyakit ini. 

Jadwal pemberian vaksin sudah disusun secara bertahap, termasuk dosis utama (primer) dan dosis penguat (booster), agar kekebalan tubuh anak tetap terjaga hingga dewasa. 

Yuk, simak penjelasannya!

Pemberian Vaksin DPT Primer

Dosis utama vaksin DPT diberikan sebanyak tiga kali pada usia awal anak, dengan rincian sebagai berikut:

  • Dosis 1: Diberikan ketika anak berusia 2 bulan
  • Dosis 2: Diberikan ketika anak berusia 3 bulan
  • Dosis 3: Diberikan ketika anak berusia 4 bulan

Setiap dosis disuntikkan sebanyak 0,5 ml, biasanya di paha atau lengan atas. 

Pemberian Vaksin DPT Booster

Setelah mendapatkan vaksin primer, anak memerlukan dosis penguat untuk memperpanjang perlindungan. 

Dosis booster diberikan sesuai jadwal berikut:

  • Booster 1 (Dosis 4): Usia 18 bulan (0,5 ml)
  • Booster 2 (Dosis 5): Usia 5–7 tahun (0,5 ml)

Selain itu, booster lanjutan bisa diberikan saat anak berusia 10–18 tahun. 

Setelah itu, untuk menjaga kekebalan jangka panjang, vaksin kombinasi tetanus dan difteri (Td) direkomendasikan setiap 10 tahun sekali.

Mengikuti jadwal vaksin DPT sangat penting untuk melindungi anak dari penyakit serius yang bisa dicegah. 

Pastikan orang tua berkonsultasi dengan dokter untuk memastikan anak mendapatkan vaksinasi tepat waktu dan perlindungan yang maksimal.

Vaksinasi DTaP-POLIO IPV-HIB-HEP B (Hexaxim) Bisa di Rumah Pakai Halodoc

Jangan lewatkan kewajiban vaksin DPT untuk anak. Apabila jadwal imunisasi Si Kecil sudah tiba, ibu bisa memanfaatkan layanan Homecare di Halodoc jika tidak sempat pergi ke luar rumah.

Tak perlu repot pergi ke klinik atau rumah sakit, kamu bisa mendapatkan Vaksinasi DTaP-POLIO IPV-HIB-HEP B (Hexaxim) dengan aman dan nyaman di rumah.

Selain difteri, pertusis, dan tetanus, vaksin ini juga mencakup pencegahan untuk penyakit polio dan infeksi Haemophilus influenzae tipe b (HIB).

Nah, berikut beberapa keunggulan melakukan vaksinasi lewat layanan Homecare by Halodoc:

  • Vaksinasi diberikan 100% oleh Dokter Khusus Vaksinasi. Ini Daftar Dokter yang Tangani Layanan Vaksin Homecare by Halodoc.
  • Protokol kesehatan ketat.
  • Setelah vaksin diberikan, tenaga medis akan melakukan observasi kondisi kesehatanmu untuk memastikan tidak ada efek samping yang berbahaya.
  • Partner resmi produsen vaksin internasional, sehingga vaksin terjamin keasliannya dan sudah terdaftar BPOM.
  • Harga vaksin mulai dari Rp 870.000,-, kamu pun bisa melakukan family booking untuk mendapatkan ekstra diskon.
  • Hemat waktu dan biaya.
  • Tanpa biaya tambahan.
  • Setelah tindakan, kamu akan mendapat gratis voucher senilai 25rb di Halodoc untuk chat dokter.

Booking Vaksinasi DTaP-POLIO IPV-HIB-HEP B (Hexaxim) Lebih Mudah di Rumah Pakai Halodoc. 

Kamu bisa order melalui aplikasi atau hubungi langsung nomor WhatsApp 0888-0999-9226.

Yuk, segera pesan layanan Homecare di Halodoc!

Efek Samping Vaksin DPT

Seperti halnya vaksin lain, pemberian vaksin DPT bisa menimbulkan beberapa efek samping. 

Namun, kebanyakan efek ini bersifat ringan dan akan hilang dengan sendirinya dalam beberapa hari. 

Berikut adalah efek samping yang sering terjadi:

  • Nyeri atau bengkak di area suntikan
  • Demam ringan
  • Penurunan nafsu makan

Untuk mengurangi rasa nyeri, kamu bisa mengompres area suntikan dengan kain basah. 

Jika anak mengalami demam, berikan obat penurun panas sesuai anjuran dokter, dan hindari pakaian terlalu tebal agar suhu tubuh tidak semakin naik.

Meski jarang terjadi, ada kemungkinan efek samping yang lebih serius, seperti:

  • Demam tinggi yang berkepanjangan
  • Pembengkakan pada wajah atau tenggorokan
  • Kejang
  • Penurunan kesadaran

Jika anak menunjukkan tanda-tanda ini, segera cari pertolongan medis atau bawa ke fasilitas kesehatan terdekat. 

Meskipun efek samping serius sangat jarang, penting untuk tetap waspada agar anak mendapatkan penanganan yang cepat dan tepat. 

Kamu juga bisa chat dokter spesialis anak dengan klik banner di bawah ini!

Kapan Harus Menunda Vaksin DPT?

Dalam beberapa kondisi, pemberian vaksin DPT mungkin perlu ditunda. Berikut adalah beberapa kondisi yang perlu diperhatikan:

  • Sakit Sedang atau Berat: Jika anak sedang sakit dengan demam tinggi atau infeksi yang parah, vaksinasi sebaiknya ditunda sampai kondisinya membaik.
  • Reaksi Alergi Parah terhadap Vaksin Sebelumnya: Jika anak pernah mengalami reaksi alergi yang mengancam jiwa terhadap dosis vaksin DPT sebelumnya, konsultasikan dengan dokter sebelum memberikan dosis berikutnya.

Konsultasikan dengan dokter untuk menentukan apakah vaksinasi DPT perlu ditunda berdasarkan kondisi kesehatan anak.

Mitos dan Fakta Seputar Vaksin DPT

Ada banyak mitos yang beredar seputar vaksin DPT. Berikut adalah beberapa mitos umum dan fakta terkait:

Mitos: Vaksin DPT menyebabkan autisme.

Faktanya tidak ada bukti ilmiah yang mendukung klaim bahwa vaksin DPT menyebabkan autisme. Banyak penelitian telah membuktikan bahwa tidak ada hubungan antara vaksin dan autisme.

Mitos: Vaksin DPT tidak efektif.

Faktanya, vaksin DPT sangat efektif dalam mencegah difteri, pertusis, dan tetanus. Vaksinasi memberikan perlindungan jangka panjang terhadap penyakit-penyakit ini.

Mitos: Lebih baik membiarkan anak terinfeksi penyakit alami daripada mendapatkan vaksin.

Faktanya, penyakit alami dapat menyebabkan komplikasi serius dan bahkan kematian. Vaksin memberikan perlindungan tanpa risiko komplikasi yang terkait dengan infeksi alami.

Vaksin DPT Kombinasi dan Pilihan Lain

Selain vaksin DPT standar, terdapat juga vaksin kombinasi yang mencakup vaksin DPT dengan vaksin lain, seperti Hib (Haemophilus influenzae tipe b) dan polio (IPV).

Vaksin kombinasi dapat mengurangi jumlah suntikan yang dibutuhkan dan memberikan perlindungan terhadap lebih banyak penyakit dalam satu kali kunjungan.

Beberapa pilihan vaksin kombinasi yang tersedia antara lain:

  • DPT-Hib: Vaksin kombinasi yang melindungi terhadap difteri, pertusis, tetanus, dan Hib.
  • DPT-IPV: Vaksin kombinasi yang melindungi terhadap difteri, pertusis, tetanus, dan polio.
  • DPT-Hib-IPV: Vaksin kombinasi yang melindungi terhadap difteri, pertusis, tetanus, Hib, dan polio.

Konsultasikan dengan dokter anak untuk menentukan jenis vaksin yang paling sesuai untuk anak.

Kesimpulan

Vaksin DPT adalah investasi penting untuk kesehatan anak. Imunisasi DPT memberikan perlindungan terhadap tiga penyakit serius yang dapat menyebabkan komplikasi berat.

Pastikan anak mendapatkan vaksin DPT sesuai dengan jadwal yang direkomendasikan.

Konsultasikan dengan dokter anak untuk mendapatkan informasi lebih lanjut dan memastikan anak terlindungi secara optimal.

Referensi:
Kementerian Kesehatan RI. Diakses pada 2025. Mengenal Penyakit yang dapat Dicegah oleh Imunisasi DPT.
KidsHealth. Diakses pada 2025. Your Child’s Vaccines: Diphtheria, Tetanus & Pertussis Vaccine (DTaP, Tdap).
Mayo Clinic. Diakses pada 2025. Diphtheria, tetanus, and acellular pertussis vaccine (intramuscular route).

FAQ

1. Vaksin DPT disuntik di mana?

Vaksin DPT biasanya disuntikkan di otot paha bayi (untuk bayi di bawah 1 tahun) atau di lengan atas (untuk anak yang lebih besar).

2. Bagaimana jika telat imunisasi DPT?

Jika imunisasi DPT terlambat, tidak perlu mengulang dari awal. Dosis yang terlewat cukup dilanjutkan sesuai jadwal berikutnya. 

Pastikan kamu berkonsultasi dengan dokter atau tenaga kesehatan untuk menyesuaikan jadwal imunisasi lanjutan. Imunisasi DPT diberikan dalam 5 dosis utama:

  • Dosis 1: usia 2 bulan
  • Dosis 2: usia 3 bulan
  • Dosis 3: usia 4 bulan
  • Booster 1: usia 18 bulan
  • Booster 2: usia 5–7 tahun

Kalau ada keterlambatan, segera ke fasilitas kesehatan untuk melengkapi dosisnya, karena perlindungan optimal hanya terjadi jika semua dosis diberikan lengkap.

3. Apa yang dirasakan bayi setelah imunisasi DPT?

Setelah imunisasi DPT, bayi bisa mengalami efek samping ringan yang normal, seperti:

  • Demam ringan hingga sedang (biasanya dalam 24 jam)
  • Bengkak atau kemerahan di area suntikan
  • Rewel atau lebih sensitif karena merasa tidak nyaman
  • Mengantuk atau lelah lebih dari biasanya

Efek samping ini umumnya hilang dalam 1–2 hari. Ibu bisa membantu meredakan demam dengan kompres hangat, memberi parasetamol sesuai dosis dokter, dan memastikan bayi mendapatkan cukup ASI atau susu untuk kenyamanan. 

4. Apakah vaksin DPT aman?

Vaksin DPT telah teruji klinis dan aman digunakan. Efek samping yang umum biasanya ringan dan sementara.

5. Berapa lama perlindungan yang diberikan oleh vaksin DPT?

Vaksin DPT memberikan perlindungan jangka panjang, tetapi dosis booster diperlukan untuk mempertahankan kekebalan.

6. Apakah vaksin DPT wajib?

Vaksin DPT termasuk dalam program imunisasi dasar yang diwajibkan oleh pemerintah untuk melindungi kesehatan masyarakat.