Virus Corona Berpotensi Sebabkan Impotensi? Ini Faktanya

Ditinjau oleh  dr. Fadhli Rizal Makarim   19 Mei 2021
Virus Corona Berpotensi Sebabkan Impotensi? Ini FaktanyaVirus Corona Berpotensi Sebabkan Impotensi? Ini Faktanya

Halodoc, Jakarta - Pagebeluk COVID-19 masih terus memukul telak beberapa negara, salah satunya India. Di negara tersebut gelombang kedua virus corona membuat fasilitas kesehatan kewalahan untuk mengatasi pasien COVID-19. Alhasil, banyak dari pengidap COVID-19 yang nyawanya tidak dapat diselamatkan.

Meski kasusnya tidak separah di India, penyebaran virus corona di negara kita pun tak boleh dianggap remeh. Menurut data dari Satuan Tugas Penanganan COVID-19 (18/5/2021), sampai kini setidaknya 1.748.230 orang terinfeksi COVID-19. Kabar baiknya, sekitar 1,6 juta jiwa berhasil sembuh dari infeksi virus corona. Namun, sebanyak 48 ribu orang meninggal akibat virus jahat ini.

Dalam upaya untuk menekan laju penyebaran virus corona, pemerintah saat ini gencar melakukan vaksinasi COVID-19 pada masyarakat. Selain protokol kesehatan (Prokes), vaksin corona ini diharapkan mampu menekan laju penularan COVID-19. 

Hal yang perlu ditegakkan, meski telah divaksin dan menerapkan prokes dengan ketat, kita tak boleh abai terhadap serangan COVID-19. Pasalnya, virus yang telah bermutasi ini bisa menimbulkan berbagai komplikasi. Kali ini, virus corona diduga menyebabkan impotensi pada pengidapnya. Benarkah demikian?

Baca juga: Hadapi Virus Corona, Ini Hal yang Harus dan Jangan Dilakukan

Partikel Virus Corona di Penis

Komplikasi virus corona kini bukan cuma menyoal sesak napas, pneumonia, penggumpalan darah, atau kerusakan paru-paru. Menurut sebuah studi terbaru, COVID-19 diduga dapat menyebabkan masalah di ranjang untuk kaum adam.

Menurut studi terbaru, COVID-19 diduga menyebabkan impotensi pada pria. Kok bisa? Seperti yang sudah diketahui, infeksi virus corona dapat merusak pembuluh darah. Nah, menurut beberapa ahli, pembuluh darah yang memasok darah ke penis juga bisa terdampak.

Para peneliti yang ‘dipersenjatai’ dengan mikroskop elektron menemukan partikel virus corona dalam sampel jaringan penis yang diambil dari dua mantan pasien COVID-19, yang menjadi impoten setelah infeksi. Kedua pria tersebut terinfeksi COVID-19 enam dan delapan bulan sebelumnya.

Studi lebih lanjut mengungkapkan bukti kerusakan pembuluh darah di penis pasien COVID-19, dibandingkan dengan dua pria lain dengan disfungsi ereksi yang tidak pernah terinfeksi virus corona.

Para peneliti melaporkan temuan ini pada 7 Mei di World Journal of Men's Health, dengan judul “Endothelial Dysfunction Can Cause Erectile Dysfunction: Histopathological, Immunohistochemical, and Ultrastructural Study of the Human Penis”.

Baca juga: Jumlah Vaksin Corona yang Dibutuhkan untuk Capai Herd Immunity

Awas, Loyo Permanen

Komplikasi virus corona memang tidak main-main, virus jahat yang membuat populasi dunia batuk-batuk ini juga bisa memicu masalah pada penis. Singkat kata, COVID-19 bisa membuat penis menjadi loyo, alias disfungsi ereksi

“Kami menemukan bahwa virus mempengaruhi pembuluh darah yang mensuplai penis, menyebabkan disfungsi ereksi,” kata peneliti senior Dr. Ranjith Ramasamy, direktur program urologi reproduktif di University of Miami Miller School of Medicine. 

Menurut Ramasamy dan koleganya, pembuluh darah yang mensuplai darah ke penis itu tidak berfungsi, sehingga tidak mampu memberikan cukup darah untuk masuk ke penis untuk ereksi. 

Ahli tersebut membandingkannya dengan kerusakan organ di paru-paru, ginjal, dan otak yang ditemukan pada pasien COVID-19. Menurutnya, penis juga bisa terpengaruh dengan cara yang sama. 

Penelitian tersebut menunjukkan bahwa COVID-19 dapat menyebabkan disfungsi endotel yang meluas dalam sistem organ di luar paru-paru dan ginjal. Disfungsi endotel sendiri merupakan suatu kondisi di mana lapisan pembuluh darah kecil tidak berfungsi dengan baik, dan gagal memberikan suplai darah yang cukup ke berbagai bagian tubuh.

Disfungsi endotel yang terjadi karena COVID-19 dapat memasuki sel endotel dan mempengaruhi banyak organ, termasuk penis. Nah, disfungsi endotel ini yang dapat menyebabkan disfungsi ereksi. 

Baca juga: Kasusnya Meningkat , Ini 8 Cara Perkuat Sistem Imun Tangkal Virus Corona

Kabar buruknya, disfungsi ereksi ini diduga tidak hanya terjadi dalam kurun waktu singkat atau sementara saja. "Kami tidak berpikir ini adalah efek sementara. Kami pikir ini bisa permanen." jelas Ramasamy. 

Bagi kamu yang mau tahu lebih jauh mengenai komplikasi, gejala, atau cara mencegah penularan virus corona, bisa kok bertanya langsung pada dokter melalui aplikasi Halodoc. Tidak perlu keluar rumah, kamu bisa menghubungi dokter ahli kapan saja dan di mana saja. Praktis, kan? 



Referensi:
Satuan Tugas Penanganan COVID-19. Diakses pada 2021. Data Sebaran
Web MD. Diakses pada 2021. Coronavirus Lingers in Penis and Could Cause Impotence
Sky News - UK. Diakses pada 2021. COVID-19 can infect penis tissue and could lead to erectile dysfunction - study
World Journal of Men's Health. Diakses pada 2021. COVID-19 Endothelial Dysfunction Can Cause Erectile Dysfunction: Histopathological, Immunohistochemical, and Ultrastructural Study of the Human Penis

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan