Wajib Tahu, Ini Proses Pembentukan Antibodi setelah Vaksin

3 menit
Ditinjau oleh  dr. Rizal Fadli   25 Januari 2023

“Vaksin adalah mikroorganisme yang sudah dimatikan atau dilemahkan. Jika diberikan kepada orang yang sehat, ini dapat menimbulkan antibodi spesifik terhadap penyakit tertentu.”

Wajib Tahu, Ini Proses Pembentukan Antibodi setelah VaksinWajib Tahu, Ini Proses Pembentukan Antibodi setelah Vaksin

Halodoc, Jakarta – Vaksin dapat menurunkan risiko penyakit tertentu. Caranya dengan menyuntikkan kuman yang mati atau sudah dilemahkan. Cara ini mampu merangsang produksi antibodi untuk memberikan kekebalan tubuh.

Sederhananya, vaksin membantu melindungi tubuh dengan meniru infeksi. Jenis infeksi tiruan ini membantu mengajarkan sistem kekebalan bagaimana melawan infeksi di masa depan. 

Terkadang, setelah mendapatkan vaksin, infeksi tiruan tersebut dapat menimbulkan gejala ringan seperti demam. Gejala minor tersebut adalah hal normal dan memang seharusnya terjadi saat tubuh tengah membangun kekebalan.

Proses Pembentukan Antibodi Pasca Vaksin

Vaksin sudah dirintis sejak 200 tahun yang lalu, yakni ketika cacar menjadi penyakit yang ditakuti dan mematikan. Seiring waktu, para peneliti menemukan berbagai jenis vaksin guna mencegah berbagai penyakit.

Vaksin merupakan modifikasi dari kuman atau racun penyebab penyakit (dikenal sebagai ‘antigen’). Sederhananya, vaksin menginstruksikan sel untuk merangsang respons imun. Umumnya diberikan melalui suntikan.

Kemudian, sistem kekebalan menanggapi kuman yang lemah seolah-olah aktif dan membuat antibodi untuk menghancurkannya. Mereka juga menyimpan informasi dari setiap mikroorganisme yang pernah dikalahkan (memori imunologis).

Beberapa antibodi tetap ‘berpatroli’ di aliran darah. Jadi, jika suatu saat tubuh menemukan kuman yang sebenarnya di masa depan, sistem kekebalan dengan cepat memicu sel memori dan menghasilkan antibodi untuk mengalahkannya. 

Proses tersebut terjadi sebelum seseorang mengalami gejala penyakit apapun. Dengan kata lain, setiap vaksin dirancang sesuai dengan bagaimana mikroorganisme memicu terbentuknya gejala. 

Bagaimana Cara Mengembangkan Vaksin Jenis Terbaru?

Peneliti membutuhkan waktu yang lama untuk mengembangkan vaksin jenis terbaru. Vaksin melewati banyak fase pengembangan, termasuk penelitian, penemuan, pengujian praklinis, pengujian klinis, dan persetujuan peraturan. 

Setelah disetujui, vaksin kemudian diproduksi dan dikirim ke tempat yang membutuhkan. Dalam keadaan tertentu, peningkatan sumber daya, uji klinis bersamaan, dan pendanaan dapat mempercepat pengembangan. Contohnya seperti dalam kasus vaksin Covid-19.

Setelah dimasukkan ke dalam jadwal imunisasi, vaksin dipantau secara ketat melalui uji coba dan pengawasan untuk melihat efektivitas dan keamanannya. Biasanya, terdapat sistem pengawasan regional dan nasional yang secara aktif mencari kejadian buruk setelah imunisasi (KIPI). 

Hal tersebut diperlukan, karena terkadang efek samping yang tidak terduga terjadi setelah vaksin digunakan. Beberapa vaksin, seperti flu, perlu diperbarui setiap tahun untuk merespons perubahan jenis dan kondisi infeksi. Prosesnya dikompresi untuk memastikan vaksin tersedia sesuai kebutuhan.

Apa yang Terdapat di Dalam Vaksin?

Tergantung pada infeksinya, bahan di dalam vaksin dapat bervariasi. Peneliti juga mengubahnya dari tahun ke tahun ketika virus baru (seperti flu) muncul. Beberapa vaksin mengandung dosis kecil dari:

  • Kuman hidup, tapi lemah.
  • Kuman mati.
  • Bagian kecil dari kuman. Misalnya, molekul dari permukaan kuman.
  • Toksin inaktif yang dihasilkan oleh bakteri.
  • Antibiotik atau pengawet untuk menghentikan vaksin agar tidak terkontaminasi atau mati.
  • Pengencer, seperti air steril atau garam.

Dari berbagai kandungan di atas, vaksin mengajarkan sel tubuh cara membuat protein yang merangsang respons kekebalan. Jika ingin melakukannya, silakan konsultasi dengan dokter untuk mendapatkan prosedur.

Jika membutuhkan informasi lain seputar kesehatan, gaya hidup dan pola hidup sehat lainnya, silakan download Halodoc sekarang juga.

Homelab Halodoc
Referensi:
Centers for Disease Control and Prevention. Diakses pada 2023. Understanding How Vaccines Work.
World Health Organization. Diakses pada 2023. How do vaccines work?
Better Health. Diakses pada 2023. Vaccines.
GoodRX Health. Diakses pada 2023. How Soon After the COVID-19 Vaccine Will You Build Immunity?

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan