Waktu Vaksin Booster Usai Sembuh dari COVID-19

3 menit
Ditinjau oleh  dr. Fadhli Rizal Makarim   22 Februari 2022

“Pemerintah mulai mengimbau pemberian vaksin booster sejak Januari 2022 lalu. Hal ini bertujuan untuk menekan kasus Omicron yang semakin meningkat di Indonesia. Bagi penyintas COVID-19, tetap disarankan untuk mendapatkan booster dengan selang waktu yang berbeda setelah dinyatakan sembuh.”

Waktu Vaksin Booster Usai Sembuh dari COVID-19Waktu Vaksin Booster Usai Sembuh dari COVID-19

Halodoc, Jakarta – Sejak awal 2022, pemerintah mulai memberikan vaksinasi booster kepada masyarakat guna menekan angka penularan COVID-19 di Indonesia. Peningkatan kasus COVID-19 pun meningkat kembali semenjak merebaknya varian Omicron di Indonesia. Meski gejala yang ditimbulkan tergolong ringan, kemampuan penularan Omicron dinilai sangat cepat bila dibandingkan dengan varian lainnya.

Meningkatnya jumlah kasus Omicron di Indonesia pun membuat pemerintah semakin menggalakkan vaksinasi booster. Namun, bagaimana untuk orang-orang yang sudah terlanjur terpapar COVID-19? Masih perlukah mereka menerima vaksinasi booster? Ketahui selengkapnya di sini. 

Waktu Vaksin Booster Usai Sembuh dari COVID-19

Melansir dari Live Science, seseorang yang pernah terpapar COVID-19 tetap perlu mendapatkan booster. Namun, penyintas perlu menunggu setidaknya beberapa minggu untuk memaksimalkan efek perlindungan dari suntikan booster. Centers for Disease Control and Prevention (CDC) merekomendasikan individu yang terpapar COVID-19 untuk menunggu  mendapatkan booster sampai gejala hilang dan menyelesaikan isolasi. 

Menurut Dr. Sharon Nachman, kepala Divisi Penyakit Menular Anak di Rumah Sakit Anak Stony Brook New York mengatakan, individu yang terpapar COVID-19 perlu menunggu setidaknya dua minggu hingga gejalanya hilang. Pasalnya, mendapatkan vaksin saat terinfeksi COVID-19 secara aktif dapat memperburuk gejala dan memberi tubuh lebih banyak tekanan. 

Kendati demikian, peraturan di Indonesia sedikit berbeda. Juru Bicara Vaksinasi COVID-19 Kementerian Kesehatan RI, dr Siti Nadia Tarmizi mengatakan, penyintas COVID-19 yang tidak dirawat di rumah sakit, bisa mendapatkan vaksinasi booster 1 bulan setelah dinyatakan sembuh. Sementara penyintas yang dirawat di rumah sakit perlu menunggu minimal 3 bulan setelah sembuh. 

Hal serupa dikatakan oleh Ketua Komnas Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) Prof. Dr. dr. Hinky Hindra Irawan Satari, Sp.A (K), M.TropPaed. Menurutnya penyintas COVID-19 bergejala ringan, vaksinasi booster boleh dilakukan 1 bulan setelah sembuh. 

Sedangkan penyintas COVID-19 yang bergejala berat perlu menunggu 3 bulan untuk mendapatkan booster setelah dinyatakan sembuh. Syarat lain yang perlu dipenuhi adalah individu yang bersangkutan sudah divaksin lengkap (dua dosis) minimal 6 bulan sebelumnya.

Mengapa Booster Amat Penting?

Vaksinasi booster diperlukan untuk mencegah penularan varian Omicron. Satu studi yang diterbitkan dalam medRxiv menemukan bahwa vaksin mRNA dua dosis tidak memberikan perlindungan terhadap infeksi omicron. Namun, efektivitas vaksin meningkat menjadi 37% satu minggu setelah booster mRNA.

Booster meningkatkan respons imun dengan membantu antibodi mengidentifikasi beberapa bagian COVID-19 dengan lebih baik. Penelitian terbaru yang diterbitkan dalam jurnal Cell menemukan bahwa penguat mRNA merangsang produksi antibodi reaktif silang, atau antibodi yang mengikat baik pada omicron dan jenis virus corona sebelumnya. 

Ada lima jenis vaksin COVID-19 yang digunakan sebagai booster di Indonesia. Kelima jenis tersebut adalah Pfizer, AstraZeneca, Corona Vac/ Vaksin PT BIO Farma, Zifivax dan Sinopharm. Adapun syarat yang perlu kamu penuhi sebelum mendapatkan booster, seperti: 

  • Tidak sedang demam atau memiliki suhu tubuh tidak lebih dari 37,5 derajat Celsius.
  • Memiliki tekanan darah normal atau tidak lebih dari 140/90 mmHg. 
  • Tidak memiliki riwayat atau tidak sedang mengidap masalah pembekuan darah, defisiensi imun, kelainan darah, atau merupakan penerima transfusi darah yang sedang menjalani pengobatan tertentu.
  • Tidak sedang mengidap penyakit autoimun. Jika pun memiliki kondisi tersebut, pastikan sudah ditangani dengan baik.
  • Tidak sedang menjalani pengobatan imunosupresan, seperti kemoterapi atau obat kortikosteroid.
  • Tidak mengidap masalah kesehatan penyerta, seperti gangguan jantung, hati, HIV, diabetes, gangguan ginjal, dan hipertiroid. 
  • Tidak mengidap masalah asma yang berat dan tidak terkontrol. 

Pastikan kamu menjaga daya tahan tubuh sebelum menerima booster agar vaksin dapat bekerja dengan baik. Jangan lupa konsumsi vitamin supaya daya tahan tetap terjaga. Jika stok menipis, segera cek kebutuhan vitamin di toko kesehatan Halodoc. Segera konsumsi vitamin sebelum sakit, download Halodoc sekarang juga!

Referensi:
Live Science. Diakses pada 2022. You got omicron. Should you still get a booster?
World Health Organization. Diakses pada 2022. Episode #53 – COVID-19: Booster Shots.
Centers for Disease Control and Prevention. Diakses pada 2022. COVID-19 Vaccine Booster Shots.
Kompas. Diakses pada 2022. Positif Covid-19, Berapa Lama Seseorang Bisa Divaksin Booster?
MedRxiv. Diakses pada 2022. Effectiveness of COVID-19 vaccines against Omicron or Delta infection.
Cell. Diakses pada 2022. mRNA-based COVID-19 vaccine boosters induce neutralizing immunity against SARS-CoV-2 Omicron variant.

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan