Wanita yang Tidak Mengalami PMS Lebih Sehat, Benarkah?

3 menit
Ditinjau oleh  dr. Rizal Fadli   12 September 2023

“Tidak secara pasti bahwa wanita yang tidak mengalami PMS umumnya lebih sehat. Hal ini karena banyak faktor lain yang mempengaruhi kesehatan.”

Wanita yang Tidak Mengalami PMS Lebih Sehat, Benarkah?Wanita yang Tidak Mengalami PMS Lebih Sehat, Benarkah?

Halodoc, Jakarta – Pernah mengalami mood swing, kram perut, migrain, sakit kepala, nyeri punggung seminggu sebelum menstruasi? Bisa saja keluhan tersebut menandai masa PMS.

Menurut jurnal ilmiah berjudul Aktivitas Fisik untuk Mencegah Premenstrual Syndrome: Sistematik Review yang dipublikasikan di Jurnal Amerta Nutrition, 80-95 persen wanita di usia produktif mengalami kondisi ini.  

Setiap orang memiliki respons tubuh yang unik terhadap fluktuasi hormon selama periode ini. Ada beberapa yang mengalami premenstrual syndrome dengan gejala yang lebih parah, sementara yang lain ringan.  

Lantas, apakah wanita yang tidak mengalami premenstrual syndrome lebih sehat? Baca informasi selengkapnya di sini!

Apa itu Premenstrual Syndrome?

Premenstrual syndrome atau PMS adalah suatu kondisi yang memengaruhi banyak wanita di seluruh dunia. Kondisi ini terjadi pada setiap tahap siklus menstruasi, biasanya 1-2 minggu sebelum menstruasi. 

Meskipun tidak ada penyebab pasti, ada beberapa faktor seperti perubahan hormonal, sensitivitas hormonal dan faktor psikologis dapat berkontribusi terhadap timbulnya gejala ini.

Meskipun dapat menyebabkan ketidaknyamanan fisik dan emosional, penting untuk mengetahui bahwa kondisi ini umum terjadi. Untuk menanganinya, kamu bisa membaca artikel mengenai Ini 3 Cara Menangani Gejala PMS.

Benarkah Wanita yang Tidak Mengalami PMS Lebih Sehat?

Wanita yang tidak mengalami premenstrual syndrome tidaklah secara pasti lebih sehat secara keseluruhan. Meski ada beberapa wanita yang tidak mengalami gejala atau hanya mengalami gejala yang sangat ringan. Hal ini bukan berarti bahwa mereka secara otomatis lebih sehat daripada wanita yang mengalami PMS

Kesehatan seseorang dipengaruhi oleh banyak faktor seperti faktor genetik, gaya hidup, kondisi medis, dan faktor lingkungan. Meskipun dapat menjadi tantangan bagi kesejahteraan emosional dan fisik sebagian wanita, tidak mengalami premenstrual syndrome bukanlah satu-satunya tanda kesehatan yang lebih baik. 

Penting untuk diingat bahwa PMS yang parah dapat mengganggu aktivitas sehari-hari dan kualitas hidup. Jika seorang wanita mengalami gejala yang signifikan, penting untuk berkonsultasi dengan profesional medis untuk mendapatkan perawatan yang tepat. Ada berbagai pilihan pengobatan yang dapat membantu mengurangi gejalanya dan meningkatkan kesejahteraan.

Informasi lebih lanjut mengenai PMS bisa dibaca di artikel Benarkah PMS Hanya Mitos yang Dilebih-lebihkan?

Faktor yang Memengaruhi Terjadinya PMS

Berikut beberapa faktor yang dapat memengaruhi terjadinya PMS, yaitu:

1. Fluktuasi hormon

Fluktuasi serotonin, zat kimia otak (neurotransmitter) dapat berperan penting dalam suasana hati sehingga dapat memicu gejala premenstrual syndrome.

2. Faktor genetik

Anak perempuan dengan ibu yang mengalami gejala PMS cukup parah, cenderung mengalami kondisi yang sama ketika nanti mengalami haid.

3. Stres

Meskipun hubungan antara stres dan PMS masih kompleks dan belum sepenuhnya dipahami, tetapi sejauh ini para ahli menyimpulkan, kondisi stres yang dialami sebelumnya bisa memperparah stres sebelum menstruasi. Baca fakta lengkapnya di artikel Inilah Cara Stres Memengaruhi Siklus Menstruasi.

4. Gaya hidup

Pola makan, aktivitas fisik, tidur yang tidak cukup juga dapat memengaruhi kondisi PMS menjadi parah atau tidak.

5. Obesitas

Wanita dengan obesitas lebih cenderung mengalami gejala PMS ketimbang wanita yang memiliki berat badan normal. 

Jika kamu mengalami gejala Premenstrual Syndrome yang mengganggu, tanyakan saja ke dokter lewat aplikasi Halodoc. Tunggu apa lagi, yuk segera download aplikasinya!

Referensi:
Healthline. Diakses pada 2023. PMS: Premenstrual Syndrome Symptoms, Treatments, and More.
Mayo Clinic. Diakses pada 2023. Premenstrual syndrome (PMS).
Web MD. Diakses pada 2023. Do I Have PMS, or Is This PMDD?
Women’s Health. Diakses pada 2023. Premenstrual syndrome (PMS).
Jurnal Amerta Nutrition. Diakses pada 2023. Aktivitas Fisik untuk Mencegah Premenstrual Syndrome: Sistematik Review.
Better Health Channel. Diakses pada 2023. Premenstrual syndrome (PMS).

Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan