Waspada, Anemia Bisa Meningkatkan Risiko Penyakit Jantung

Ditinjau oleh  dr. Fadhli Rizal Makarim   03 Desember 2020
Waspada, Anemia Bisa Meningkatkan Risiko Penyakit JantungWaspada, Anemia Bisa Meningkatkan Risiko Penyakit Jantung

Halodoc, Jakarta – Anemia adalah masalah kesehatan yang umum terjadi. Kondisi tersebut disebabkan oleh kurangnya sel darah merah yang sehat untuk membawa oksigen yang cukup ke jaringan tubuh kamu. Anemia bisa berlangsung hanya sementara atau dalam jangka panjang, dengan tingkat keparahan bervariasi, mulai dari ringan sampai parah.

Namun, anemia biasanya bisa diatasi dengan berbagai pengobatan yang disesuaikan dengan penyebabnya. Meski begitu, masalah kesehatan yang satu ini sebaiknya jangan dibiarkan saja. Bila tidak diobati, anemia bisa menyebabkan sejumlah komplikasi. Salah satunya adalah penyakit jantung.

Baca juga: Ini Cara Mencegah Anemia pada Anak Remaja

Anemia dan Hubungannya dengan Penyakit Jantung

Rendahnya jumlah sel darah merah dalam tubuh pada kasus anemia bisa disebabkan oleh kurangnya zat besi. Jenis anemia ini dikenal juga sebagai anemia defisiensi besi. Zat besi adalah bahan dasar dalam pembentukan hemoglobin pada darah yang memiliki peran penting untuk membawa oksigen.

Tanpa kadar zat besi yang cukup, tubuh tidak bisa menghasilkan hemoglobin yang cukup untuk mengantarkan oksigen ke jaringan tubuh. Itulah mengapa pengidap anemia akan merasa lelah dan lemas.

Kondisi tersebut juga turut memperberat kerja jantung. Bila tubuh tidak menghasilkan hemoglobin yang cukup, otomatis pasokan oksigen untuk jantung juga ikut berkurang. Akibatnya, jantung harus bekerja lebih keras untuk mengganti kekurangan oksigen dalam darah.

Bila kondisi tersebut dibiarkan, lama-kelamaan jantung bisa rusak, sehingga meningkatkan risiko pengidap anemia untuk mengalami penyakit jantung seperti pembesaran jantung atau gagal jantung. Anemia bisa menyebabkan detak jantung yang cepat atau tidak teratur (aritmia).

Selain itu, melansir dari Medical News Today, penelitian yang dipimpin oleh Dr. Dipender Gill, seorang Peneliti Klinik Wellcome Trust di Imperial College London juga menemukan bahwa memiliki kadar zat besi yang rendah bisa meningkatkan risiko penyakit arteri koroner.

Baca juga: Kenali Gejala Penyakit Jantung Koroner

Cara Mengatasi Anemia Defisiensi Besi

Mengingat anemia defisiensi bisa meningkatkan risiko penyakit jantung, kamu dianjurkan untuk mengobati kondisi tersebut sesegera mungkin. Cara untuk mengobati anemia defisiensi besi adalah dengan mengonsumsi suplemen zat besi. Dokter juga bisa membantu mengobati penyebab kekurangan zat besi yang kamu alami, bila perlu.

  • Suplemen Zat Besi

Kamu bisa mengonsumsi suplemen zat besi yang dijual bebas untuk meningkatkan kembali kadar zat besi dalam tubuh kamu. Tanyakan pada dokter mengenai dosis yang tepat untuk kondisi kamu. Agar tubuh bisa menyerap suplemen zat besi dengan optimal, berikut tips minum suplemen yang perlu kamu ikuti:

  • Minum Suplemen Zat Besi saat Perut Kosong

Bila memungkinkan, minumlah suplemen zat besi saat perut kamu kosong. Namun, karena suplemen tersebut bisa menyebabkan sakit perut, kamu mungkin perlu mengonsumsinya setelah makan.

  • Jangan Mengonsumsi Zat Besi dengan Antasida

Antasida, obat untuk meredakan gejala heartburn dengan cepat ini bisa mengganggu penyerapan zat besi. Minumlah suplemen zat besi dua jam sebelum atau empat jam setelah kamu mengonsumsi antasida.

  • Minum Suplemen Zat Besi dengan Vitamin C

Vitamin C bisa meningkatkan penyerapan zat besi. Dokter mungkin akan merekomendasikan kamu mengonsumsi suplemen zat besi dengan segelas jus jeruk atau suplemen vitamin C.

Kekurangan zat besi tidak bisa diatasi hanya dalam semalam. Kamu mungkin perlu mengonsumsi suplemen zat besi selama beberapa bulan atau lebih untuk mengisi kembali cadangan zat besi kamu. Namun, biasanya kamu akan mulai merasa lebih baik seminggu setelah pengobatan.

Baca juga: 10 Makanan dengan Kandungan Zat Besi Tinggi untuk Orangtua

  • Mengobati Penyebab Defisiensi Zat Besi

Bila suplemen zat besi tidak mampu meningkatkan kadar zat besi dalam darah kamu, kemungkinan anemia disebabkan oleh sumber perdarahan atau masalah penyerapan zat besi yang perlu diobati oleh dokter. Tergantung pada penyebabnya, pengobatan anemia defisiensi besi bisa meliputi:

  • Pengobatan, seperti kontrasepsi oral untuk meredakan menstruasi yang banyak.
  • Antibiotik dan obat lain untuk mengobati tukak lambung.
  • Operasi, untuk mengangkat polip yang berdarah, tumor, atau fibroid.

Itulah penjelasan mengenai anemia yang bisa meningkatkan risiko penyakit jantung. Bila kamu mengalami gejala, seperti kelelahan yang ekstrim, lemah, kulit pucat, nyeri dada, dan sakit kepala, segera periksakan diri ke dokter.

Sekarang, kamu bisa berobat pada dokter di rumah sakit pilihan kamu dengan buat janji melalui aplikasi Halodoc. Jangan lupa download dulu aplikasinya di Google Play dan App Store.

Referensi:
Mayo Clinic. Diakses pada 2020. Anemia.
Medical News Today. Diakses pada 2020. Iron deficiency may raise heart disease risk.
Mayo Clinic. Diakses pada 2020. Iron deficiency anemia.