Anemia

DAFTAR ISI
- Apa Itu Anemia?
- Jenis Anemia
- Penyebab Anemia
- Studi Mengenai Anemia
- Gejala Anemia
- Hubungi Dokter Ini Jika Mengalami Gejala Anemia
- Rekomendasi Obat Anemia
- Diagnosis Anemia
- Tes Anemia di Rumah Praktis Pakai Halodoc
- Pengobatan Anemia
- Komplikasi Anemia
- Pencegahan Anemia
Apa Itu Anemia?
Anemia merupakan kondisi medis yang terjadi ketika jumlah sel darah merah dalam tubuh lebih rendah dari jumlah normal.
Sel darah merah adalah sel darah yang bertanggung jawab untuk mengirimkan oksigen dari paru-paru ke seluruh tubuh.
Ketika sel darah merah dalam tubuh sedikit dan mengalami gangguan, maka tubuh tidak dapat menerima oksigen dengan cukup.
Jenis Anemia
Penentuan jenis anemia digolongkan berdasarkan jenis penyebabnya diantaranya:
Berdasarkan permasalahan asupan nutrisi
- Anemia pernisiosa: Salah satu penyebabnya karena kekurangan vitamin B12. Terjadi karena kondisi autoimun yang mencegah tubuh menyerap vitamin B12.
- Anemia defisiensi besi: Terjadi ketika tubuh tidak memiliki cukup zat besi untuk membuat hemoglobin. Hemoglobin adalah zat dalam sel darah merah yang memungkinkan membawa oksigen ke seluruh tubuh.
- Anemia megaloblastik: Terjadi karena defisiensi vitamin yang terjadi ketika tubuh tidak mendapatkan cukup vitamin B12 dan/atau vitamin B9 (folat).
Berdasarkan adanya kerusakan genetik
- Anemia sel sabit: Bentuk sel darah merah seperti sel sabit yang kaku dan lengket sehingga dapat menghalangi aliran darah.
- Anemia Fanconi: Adanya kelainan darah yang langka.
- Anemia Diamond-Blackfan: Kelainan bawaan ini membuat sumsum tulang tidak memproduksi sel darah merah dengan baik.
Berdasarkan adanya kelainan sel darah merah
- Anemia hemolitik: Keadaan sel darah merah rusak atau mati lebih cepat dari biasanya.
- Anemia aplastik: Terjadi ketika sel induk di sumsum tulang tidak menghasilkan sel darah merah dengan cukup.
- Anemia hemolitik autoimun: Kondisi ketika sistem kekebalan menyerang sel darah merah.
- Anemia sideroblastik: Terjadi karena tidak memiliki sel darah merah yang cukup dan terlalu banyak zat besi dalam tubuh.
- Anemia makrositik: Sumsum tulang membuat sel darah merah yang besar.
- Anemia mikrositik: Terjadi ketika sel darah merah tidak memiliki hemoglobin yang cukup sehingga ukuran sel darah merah lebih kecil dari biasanya.
- Anemia normositik: Sel darah merah lebih sedikit dari biasanya dan tidak memiliki jumlah hemoglobin yang normal.
Penyebab Anemia
Adapun kemungkinan penyebab anemia meliputi:
- Konsumsi obat-obatan tertentu.
- Adanya eliminasi yang terjadi lebih awal dari biasanya pada sel darah merah akibat masalah kekebalan tubuh.
- Memiliki riwayat penyakit kronis, seperti kanker, ginjal, rheumatoid arthritis, atau kolitis ulserativa.
- Terjadi bentuk abnormal sel darah merah, seperti thalasemia atau bentuk sel sabit yang bersifat turunan.
- Sedang hamil.
- Memiliki masalah kesehatan dengan sumsum tulang, seperti limfoma, leukemia, myelodysplasia, dan multiple myeloma.
Studi Mengenai Anemia
Sebuah studi berjudul Overview of Anemia: Risk Factors and Solution Offering (2021) memaparkan bahwa wanita memiliki risiko lebih tinggi untuk menderita anemia, terutama pada wanita usia muda. Hal ini disebabkan oleh kebiasaan diet ketat yang mengakibatkan malnutrisi karena asupan nutrisi penting untuk tubuh yang tidak terpenuhi.
Hal ini menjadi masalah yang serius karena usia remaja dan muda adalah usia di mana tubuh membutuhkan zat besi yang penting dalam pertumbuhan dan menstruasi. Oleh karena itu, peneliti menyarankan untuk melakukan deteksi dini agar pencegahan terhadap anemia dapat dilakukan.
Tak hanya itu, edukasi juga penting diberikan kepada masyarakat mengenai pentingnya pemenuhan nutrisi yang baik untuk produksi sel darah merah. Konsumsi makanan sehat ini yang baik untuk darah didapatkan dari makanan dengan kandungan zat besi yang melimpah seperti daging merah, sayuran hijau seperti bayam dan kale, hingga kacang-kacangan.
Gejala Anemia
Gejala yang paling umum adalah tubuh cepat merasa lelah dan terlihat pucat serta sering mengeluh kedinginan. Beberapa gejala lainnya yang mungkin terjadi, antara lain:
- Selalu merasa mudah marah.
- Sakit kepala.
- Mengalami masalah sulit berkonsentrasi atau berpikir.
- Sembelit.
Jika terjadi dengan tingkat parah, maka akan muncul kondisi seperti berikut ini apabila penyakit berkembang semakin parah:
- Warna biru hingga putih pada mata.
- Kuku menjadi rapuh.
- Muncul keinginan untuk makan es batu, tanah, atau hal-hal lain yang bukan makanan (kondisi ini terkenal dengan istilah “pica”).
- Pusing ketika berdiri.
- Warna kulit pucat.
- Sesak napas.
- Lidah terasa sakit.
Tips Mengonsumsi Makanan Pencegah Anemia
1. Gabungkan makanan yang kaya zat besi dengan sumber vitamin C untuk meningkatkan penyerapan zat besi.
2. Pilih makanan yang kaya gizi secara keseluruhan untuk memastikan kebutuhan gizi yang lengkap dan seimbang.
3. Konsultasikan dengan ahli gizi atau dokter untuk mengetahui kebutuhan gizi yang kamu butuhkan.
Hubungi Dokter Ini Jika Mengalami Gejala Anemia
Jika kamu merasa butuh mendapatkan pemeriksaan dari dokter spesialis, jangan ragu untuk menghubungi dokter di Halodoc untuk mendapatkan saran yang tepat.
Berikut ini rekomendasi dokter spesialis penyakit dalam yang sudah berpengalaman dan memiliki penilaian yang baik dari pasien-pasien yang sebelumnya pernah mereka tangani:
- Dr. Richard Sengkey Sp.PD
- Dr. William Faisal Sp.PD
- Dr. Handoko Prayitno Sp.PD
- Dr. Wiwiek Probowati Sp.PD-KHOM, FINASIM
- Dr. Vera Bahar Sp.PD
Tak perlu khawatir jika dokter sedang tidak tersedia atau offline. Sebab, kamu tetap bisa membuat janji konsultasi di lain waktu melalui aplikasi Halodoc.
Yuk pakai Halodoc sekarang!
Rekomendasi Obat Anemia
Berikut ini beberapa rekomendasi obat yang bisa kamu gunakan untuk mengatasi anemia”
- Sangobion 5 Strip (4 Kapsul/Strip) – Hemat Borongan. Suplemen dengan kandungan zat besi dan vitamin lainnya, yang bisa digunakan untuk mengobati anemia, akibat kekurangan zat besi dan mineral lainnya.
- Iberet Folic-500 10 Tablet. Suplemen ini tak hanya mengandung zat besi, tetapi juga vitamin C, vitamin B kompleks dan asam folat. Kamu bisa mengonsumsinya untuk mengatasi sekaligus mencegah terjadinya anemia atau defisiensi zat besi.
- Maltofer Chewable 6 Tablet. Di dalam Maltofer Chewable mengandung zat besi sebanyak 100 mg, yang bisa bantu mengobati defisiensi zat besi laten atau anemia. Suplemen ini banyak direkomendasikan untuk ibu hamil, terutama untuk pencegahan defisiensi zat besi.
- Pyrabal 500 mcg 10 Kapsul. Berikutnya ada Pyrabal yang mengandung mecobalamin untuk mengobati neuropati perifer (saraf tepi), dan anemia megaloblastik yang disebabkan oleh defisiensi vitamin B12.
- Tablet Tambah Darah 3 Strip (10 Tablet/Strip) – Hemat Borongan. Ini merupakan tablet tambah darah yang mengandung zat besi dan asam folat, untuk membantu mengatasi anemia yang umum terjadi saat hamil, menstruasi, menyusui, serta pasca pendarahan.
- Feroplus 10 Tablet Effervescent. Suplemen yang satu ini bisa bantu mengatasi anemia pada orang lanjut usia, ibu hamil, dan ibu menyusui. Ini berkat kandungan vitamin B12, vitamin C, asam folat, serta zat besi di dalamnya.
Diagnosis Anemia
Berikut adalah beberapa tes dan pemeriksaan yang umum dilakukan diantaranya:
1. Tes darah
Tes darah bertujuan untuk mengukur jumlah sel darah merah, sel darah putih, dan trombosit dalam darah.
Dokter juga dapat memeriksa kadar hemoglobin dalam darah, yaitu protein yang terdapat dalam sel darah merah yang membawa oksigen ke seluruh tubuh. Jika kadar hemoglobin rendah, ini dapat menunjukkan adanya anemia.
2. Pemeriksaan fisik
Dokter akan melakukan pemeriksaan fisik untuk mengetahui apakah ada tanda-tanda fisik dari anemia, seperti kulit pucat, lidah merah dan mengembang, detak jantung cepat, dan suara napas yang berbeda.
3. Tes sumsum tulang
Tes sumsum tulang terjadi apabila penegakan diagnosis oleh dokter bersifat dominan.
Prosedur pemeriksaannya melibatkan pengambilan sampel sumsum tulang dari tulang belakang atau pinggul untuk dianalisis.
Tes Anemia di Rumah Praktis Pakai Halodoc
Tes anemia adalah hal yang penting untuk memahami kesehatan tubuh kamu dengan lebih baik.
Jika kamu mengalami beberapa gejala, seperti mudah marah, sering sakit kepala, atau mengalami sembelit, sebaiknya kamu perlu segera melakukan tes anemia, ya!
Sekarang, tidak perlu khawatir tentang melakukan tes anemia karena dengan layanan Homecare Halodoc, kamu dapat melakukan tes dengan mudah di rumah.
Tenaga kesehatan akan datang langsung ke rumah atau lokasi yang kamu mau.
Kemudahan tes di rumah bisa memantau kondisi kesehatan kamu dan orang terdekatmu.
Nah, ada beberapa keunggulan dari layanan tes lab ini, antara lain:
✔ Tak perlu repot keluar rumah.
✔ Hemat waktu dan biaya karena tidak perlu antre di rumah sakit.
✔ Ditangani oleh tenaga kesehatan tepercaya dan responnya cepat.
✔ Protokol kesehatan ketat. Ini Daftar Phlebotomist yang Tangani Layanan Tes Lab Halodoc.
✔ Sampel diambil secara aman dan steril.
✔ Peralatan yang digunakan berkualitas, aman, tersegel, dan sesuai standarisasi.
✔ Harganya terjangkau, mulai dari Rp 579.000,-, kamu bahkan bisa melakukan family booking untuk mendapatkan ekstra diskon.
✔ Semua layanan tes lab terdiri dari pemeriksaan laboratorium dan konsultasi dokter.
✔ Setelah tes, kamu akan mendapatkan voucher 25 ribu untuk konsultasi hasil dengan dokter terpercaya dari Halodoc.
Jadi, kapan saja kamu atau keluarga ingin melakukan tes anemia, cukup pesan langsung melalui aplikasi Halodoc
Booking Tes Anemia Lebih Mudah di Rumah Pakai Halodoc.
Kamu bisa order melalui aplikasi Halodoc atau hubungi langsung nomor WhatsApp 0888-0999-9226.
Pengobatan Anemia
Berikut adalah beberapa pengobatan yang dapat dilakukan, diantaranya:
1. Meningkatkan asupan zat besi
Zat besi merupakan nutrisi yang penting untuk pembentukan sel darah merah.
Makanan kaya zat besi, seperti daging merah, hati, sayuran hijau, dan kacang-kacangan, dapat membantu meningkatkan kadar zat besi dalam tubuh.
Jika asupan makanan tidak mencukupi, dokter mungkin merekomendasikan suplemen zat besi.
2. Mengonsumsi vitamin B12
Vitamin B12 adalah nutrisi penting lainnya yang berperan untuk pembentukan sel darah merah.
Makanan yang mengandung vitamin B12 termasuk daging, ikan, dan produk susu. Jika kadar vitamin B12 dalam tubuh terlalu rendah, dokter mungkin merekomendasikan suntikan vitamin B12 atau suplemen.
Nah, ini Obat Penambah Darah untuk Bantu Atasi Gejala Anemia.
3. Mengonsumsi asam folat
Asam folat adalah nutrisi penting untuk pertumbuhan sel dan pembentukan DNA.
Kekurangan asam folat dapat menyebabkan anemia megaloblastik. Sumber asam folat terdapat pada sayuran hijau, buah-buahan, dan biji-bijian.
Jika asupan makanan tidak mencukupi, dokter mungkin merekomendasikan suplemen asam folat.
4. Transfusi darah
Transfusi darah mungkin terjadi jika kondisi sudah sangat parah dan gejalanya dapat mengancam nyawa.
Dalam transfusi darah, pendonor yang memiliki darah sehat akan mentransfusikan sebagian darahnya ke pasien.
5. Terapi obat
Beberapa obat dapat membantu meningkatkan produksi sel darah merah.
Contohnya, hormon eritropoietin dapat merangsang produksi sel darah merah, sedangkan obat-obatan seperti antibiotik atau kortikosteroid dapat membantu mengatasi infeksi atau inflamasi.
Komplikasi Anemia
Anemia dapat menyebabkan komplikasi, namun bisa bervariasi tergantung pada jenis anemia, tingkat keparahan, dan seberapa cepat kondisi tersebut bisa diatasi. Berikut beberapa komplikasi yang dapat terjadi:
1. Kelelahan ekstrem
Kelelahan ekstrem yang dirasakan penderita anemia dikarenakan kurangnya asupan oksigen bagi tubuh untuk menjalankan fungsi normalnya. Alhasil, membuat tubuh menjadi lemah, lelah dan kurang bertenaga.
2. Penyakit jantung
Jika anemia tidak diobati, tubuh mungkin mencoba mengkompensasi kekurangan oksigen dengan meningkatkan denyut jantung. Kondisi ini dapat menyebabkan gagal jantung, terutama pada orang yang sudah memiliki masalah jantung sebelumnya.
3. Penyakit stroke
Anemia berat yang tidak diobati juga dapat meningkatkan risiko stroke, karena kurangnya oksigen dalam darah dapat menyebabkan gangguan aliran darah ke otak.
4. Masalah pertumbuhan pada anak
Anak-anak dengan anemia dan kekurangan zat besi dapat mengalami gangguan dalam perkembangan fisik dan kognitifnya. Anemia berat pada usia anak juga dapat mempengaruhi kemampuan mereka untuk belajar dan tumbuh dengan baik.
5. Kesulitan bernapas (dispnea)
Dengan jumlah oksigen yang terbatas, penderita anemia mungkin merasa sesak napas atau kesulitan bernapas, terutama saat beraktivitas fisik atau setelah berolahraga.
6. Kematian
Anemia dapat berisiko fatal pada kasus yang paling parah dan tidak diobati. Terutama pada orang yang memiliki kondisi seperti penyakit jantung atau infeksi kronis yang bermula dari anemia.
Pencegahan Anemia
Pencegahan anemia dapat dilakukan dengan berbagai cara bergantung pada jenis anemia yang dihadapi. Berikut ini adalah beberapa langkah pencegahan umum untuk menghindari anemia:
- Konsumsi makanan bergizi. Terutama yang mengandung zat besi, vitamin B12, dan folat.
- Suplementasi zat besi dan vitamin B12 atau folat.
- Mengelola penyakit yang dapat menyebabkan anemia.
- Mencegah kehilangan darah yang berlebihan.
- Pemeriksaan kesehatan rutin.
- Penuhi kebutuhan zat besi selama hamil.
- Menjaga berat badan sehat dan aktivitas fisik.
Itulah informasi selengkapnya mengenai anemia yang perlu kamu ketahui. Segera dapatkan diagnosa dini mengenai kondisi anemia yang kamu miliki dengan konsultasi bersama dokter.
Kamu juga bisa mendapatkan berbagai obat-obatan untuk mengatasi anemia hanya di Toko Kesehatan Halodoc. Pakai Halodoc sekarang juga!
Diperbarui pada 14 Januari 2025.
Referensi:
American Society of Hematology. Diakses pada 2025. Anemia and Its Causes.
Everyday Health. Diakses pada 2025. What Is Anemia? Symptoms, Causes, Diagnosis, Treatment, and Prevention.
Mayo Clinic. Diakses pada 2025. Anemia – Causes and Risk Factors.
Medical News Today. Diakses pada 2025. What to know about anemia.
Healthline. Diakses pada 2025. What You Need to Know About Anemia.
WebMD. Diakses pada 2025. Anemia.
World Health Organization (WHO). Diakses pada 2025. Nutritional Anemia.
Frequently Asked Question
1. Apa penyebab anemia?
Anemia bisa disebabkan oleh beberapa hal antara lain kekurangan zat besi, kekurangan vitamin seperti B12 dan asam folat, penyakit kronis, perdarahan, gangguan pembentukan sel darah merah, kehilangan darah secara kronis, anemia hemolitik, faktor genetik, hingga kehamilan.
2. Apa yang dirasakan saat anemia?
Saat sedang mengalami anemia, kamu mungkin mengalami beberapa gejala yang tergantung dengan tingkat keparahan dan penyebab anemia. Gejala yang muncul umumnya kelelahan, pusing atau pingsan, detak jantung cepat atau tidak teratur, kulit pucat, kaki atau tangan dingin sakit kepala, hingga kehilangan nafsu makan.
3. Anemia sebaiknya makan apa?
Konsumsi makanan yang kaya akan zat besi, vitamin B12 atau asam folat. Konsumsi makanan yang kaya akan nutrisi ini sangat penting untuk membantu mengatasi gejala anemia yang kamu alami.