Waspada, Ini 2 Penyebab Psikologi Remaja Terganggu

4 menit
Ditinjau oleh  dr. Rizal Fadli   22 September 2022

“Penyebab psikologi anak remaja terganggu bisa dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu faktor biologis dan lingkungan. Faktor biologis membuat seorang anak remaja berpotensi untuk mengembangkan gangguan psikologis, sedangkan faktor lingkungan yang memicu gangguan tersebut terjadi.”

Waspada, Ini 2 Penyebab Psikologi Remaja TergangguWaspada, Ini 2 Penyebab Psikologi Remaja Terganggu

Halodoc, Jakarta – Meskipun kehidupan anak remaja tampaknya santai dan tidak ada masalah seperti orang dewasa, mereka sebenarnya sering mengalami pasang surut emosional. Hal itu sangat jelas terlihat dari statistik mengenai kesehatan mental remaja yang menunjukkan sebanyak satu dari setiap lima remaja, memenuhi kriteria untuk diagnosis penyakit mental.

Selain itu, sebanyak 50 persen dari semua kasus penyakit mental seumur hidup berkembang pada usia 14 tahun. Selain perubahan hormon yang signifikan yang bisa memengaruhi suasana hati, para remaja juga rentan mengalami berbagai kejadian dalam hidup yang bisa berpengaruh terhadap kondisi psikologi mereka. Yuk, ketahui penyebab psikologi remaja terganggu di sini.

Penyebab Masalah Psikologi  Pada Remaja

Ada dua faktor yang bisa menjadi penyebab psikologi anak remaja terganggu, yaitu faktor biologis dan faktor lingkungan. Tidak bisa dipungkiri bahwa faktor biologis, seperti genetik, masalah pada otak, dan lain-lain, bisa membuat seseorang memiliki ‘bakat’ untuk mengembangkan gangguan psikologi. Kemudian, sejumlah kejadian atau pengalaman dalam hidup bisa memicu gangguan psikologis tersebut untuk benar-benar terjadi.

Beberapa gangguan psikologi yang paling umum terjadi pada remaja, antara lain gangguan kecemasan, gangguan yang berhubungan dengan stres, gangguan mood, gangguan obsesif-kompulsif, gangguan makan, dan gangguan perilaku yang mengganggu, seperti attention-deficit/hyperactivity.

Berikut penjelasan lebih rinci beberapa penyebab psikologi remaja terganggu:

1. Faktor Biologis

Ini mengacu pada semua hal yang terjadi pada fisik seseorang (internal) yang bisa menyebabkan efek buruk pada kondisi psikologisnya. Faktor biologis yang menjadi penyebab psikologi pada remaja terganggu, antara lain:

  • Genetik

Faktor genetik sudah terbukti memiliki peran besar dalam perkembangan gangguan psikologis pada remaja. Ada tiga cara utama gen bisa menyebabkan gangguan mental:

– Gen mengatur perubahan organik atau kelainan di otak yang memengaruhi remaja untuk diagnosis, seperti skizofrenia dan penyakit Alzheimer.

– Bertanggung jawab atas kelainan pada perkembangan remaja (sebelum atau setelah mereka lahir). Dengan kata lain, gangguan psikologi bisa berkembang sebagai akibat dari mutasi atau penghapusan kromosom.

– Memengaruhi kerentanan seseorang terhadap depresi, kecemasan, kepribadian, dan/atau gangguan penyalahgunaan zat. Anak-anak dan remaja yang memiliki kerabat tingkat pertama dengan penyakit mental (seperti depresi, kecemasan, PTSD) berada pada risiko yang lebih tinggi untuk untuk mengembangkan gangguan tersebut.

  • Kelainan atau kerusakan otak

Banyak gangguan psikologi juga dikaitkan dengan ketidakseimbangan bahan kimia (neurotransmitter) di otak. Neurotransmitter membantu sel-sel saraf berkomunikasi satu sama lain. Bila bahan kimia tersebut tidak seimbang, pesan tidak bisa tersampaikan dengan benar, sehingga menyebabkan gejala penyakit mental.

Selain itu, setiap cedera pada otak juga bisa menyebabkan gangguan psikologis pada remaja, karena otak adalah pusat kendali untuk sistem saraf dan seluruh tubuh. Banyak penelitian menunjukkan tingkat penyalahgunaan zat, gangguan suasana hati, dan gangguan psikotik yang lebih tinggi setelah cedera otak traumatis.

  • Infeksi atau penyakit

Beberapa penelitian juga mengaitkan gangguan psikologi dengan virus atau penyakit menular tertentu. Namun, hal itu masih membutuhkan penelitian lebih lanjut.

  • Kerusakan prenatal

Setiap hal yang membahayakan atau mengganggu janin pada saat masih di dalam kandungan disebut sebagai kerusakan prenatal. Nah, hal ini bisa berkontribusi terhadap kemungkinan seorang remaja mengalami gangguan psikologi.

Kerusakan prenatal bisa terjadi bila ibu hamil menggunakan obat-obatan dan/atau alkohol, atau terpapar infeksi atau penyakit tertentu selama kehamilan. Stres berat atau mengalami trauma juga bisa menyebabkan kerusakan prenatal.

  • Penyalahgunaan zat

Penyalahgunaan zat apa pun, terutama dalam jangka panjang, bisa menjadi penyebab psikologi remaja terganggu. Banyak penelitian menunjukkan hubungan yang kuat antara penyalahgunaan alkohol dan depresi, sementara yang lain menunjukkan hubungan antara penyalahgunaan amfetamin dan gangguan kecemasan. Bahkan, penyalahgunaan kafein dalam jangka waktu yang lama sudah terbukti berkontribusi pada perkembangan kecemasan.

2. Faktor Lingkungan

Kondisi lingkungan di mana mereka tinggal dan pengalaman atau kejadian yang mereka alami dalam hidup, juga berperan besar terhadap gangguan psikologis pada remaja. Dengan kata lain, faktor lingkungan bisa membuat seorang remaja menjadi stres hingga memengaruhi kondisi psikologisnya. Berikut sumber stres umum yang bisa menjadi penyebab psikologi remaja terganggu:

  • Trauma, seperti pelecehan emosional, seksual, atau fisik.
  • Perundungan atau bullying.
  • Tuntutan di sekolah.
  • Lingkungan rumah yang tidak stabil atau disfungsional. Misalnya, ada kekerasan dalam rumah tangga di rumah.
  • Kehilangan di usia dini, seperti kehilangan orang tua atau saudara kandung.
  • Kondisi hidup yang tidak aman.
  • Kegemukan.
  • Bencana alam.
  • Kecelakaan mobil.
  • Tindakan kekerasan, seperti penembakan di sekolah.
  • Menyaksikan orang lain mengalami peristiwa traumatis.
  • Ekspektasi budaya atau sosial. Contohnya, adanya pandangan masyarakat yang menilai kecantikan dari tubuh yang langsing bisa menjadi faktor dalam perkembangan gangguan makan.
  • Perasaan tidak mampu, harga diri rendah, marah, cemas, dan/atau kesepian.

Perlu diketahui, tanda-tanda stres yang berlebihan pada remaja mungkin meliputi sering sakit, menarik diri dari teman, keluarga, atau aktivitas, perubahan kebiasaan makan dan tidur, marah atau mudah tersinggung, serta mengungkapkan keputusasaan.

Penting bagi orang tua untuk menyadari apa yang terjadi pada anak remaja kamu, tidak hanya secara perilaku tetapi juga secara emosional. Dengan begitu, orangtua bisa mendampingi, membimbing dan memberi dukungan dan perhatian yang dibutuhkan anak, sehingga gangguan psikologi bisa dihindari.

Bila anak remaja menunjukkan tanda-tanda gangguan psikologi, sebaiknya coba bawa ia ke ahli kesehatan mental, seperti psikolog. Ibu bisa memeriksakan kesehatan anak remaja dengan buat janji medis di rumah sakit pilihan melalui aplikasi Halodoc. Yuk, download Halodoc sekarang juga di Apps Store dan Google Play.

Referensi:
Polaris Teen Center. Diakses pada 2022. What Causes Mental Illness In Adolescence.
Turnbridge. Diakses pada 2022. What Causes Mental Illness In Youth?