Waspada, Ini 3 Komplikasi Sepsis yang Perlu Diketahui
“Sepsis merupakan penyakit yang dapat mengancam nyawa. Pasalnya, sepsis dapat berkembang cepat dan memicu terjadinya komplikasi. Beberapa komplikasi sepsis yaitu infeksi pernapasan, gangguan aliran darah, dan cedera otak. Sepsis ringan mungkin bisa disembuhkan, tapi angka kematian akibat komplikasi sebesar 40 persen.”

Halodoc, Jakarta – Sepsis merupakan penyakit yang mengancam jiwa yang disebabkan oleh respons tubuh terhadap infeksi. Sistem kekebalan tubuh melindungi kamu dari serangan penyakit dan infeksi. Namun, di sisi lain juga memungkinkan untuk menjadi overdrive sebagai respons terhadap infeksi.
Penyakit sepsis berkembang ketika bahan kimia yang dilepaskan sistem kekebalan ke dalam aliran darah untuk melawan infeksi menyebabkan peradangan di seluruh tubuh. Kasus sepsis yang parah dapat menyebabkan komplikasi berupa syok septik, yang merupakan keadaan kegawatdaruratan medis.
Di samping itu, masih ada beberapa komplikasi sepsis lainnya yang perlu diketahui. Apa saja? Simak ulasan berikut!
Komplikasi Sepsis yang Perlu Diketahui
Saat sepsis memburuk, aliran darah ke organ vital seperti otak, jantung, dan ginjal menjadi terganggu. Sepsis dapat menyebabkan pembekuan darah abnormal yang mengakibatkan gumpalan kecil, atau pecahnya pembuluh darah yang merusak atau menghancurkan jaringan. Kemungkinan komplikasi sepsis berat tergantung pada jenis infeksi dan lokasinya.
- Infeksi Pernapasan
Pengidap sepsis dengan infeksi pernapasan memiliki risiko lebih tinggi mengalami disfungsi organ pernapasan. Hal ini termasuk komplikasi seperti sindrom gangguan pernapasan akut. Penyebab pasti disfungsi organ tidak sepenuhnya jelas, tapi sebagian terkait dengan kekurangan oksigen.
Gangguan oksigenasi jaringan disebabkan oleh berbagai faktor. Contohnya seperti tekanan darah rendah, berkurangnya deformabilitas sel darah merah, dan trombosis mikrovaskular.
- Gangguan Aliran Darah
Pada pengidap sepsis, terjadi beberapa gangguan aliran darah:
- Pengurangan Deformabilitas Sel Darah Merah
Deformabilitas merupakan sifat penting dari sel darah merah yang mengacu pada kemampuannya untuk berubah bentuk di bawah tekanan tanpa pecah. Berkurangnya deformabilitas memicu penurunan ketahanan tubuh terhadap stres.
- Trombosis Mikrovaskular
Hal tersebut mengacu pada pembekuan darah. Pada pengidap sepsis hal tersebut terjadi di dalam pembuluh darah dan dapat memblokir aliran darah.
- Kerusakan Mitokondria
Mitokondria adalah suatu organel sel tunggal yang berfungsi sebagai tempat respirasi sel makhluk hidup. Pada pengidap sepsis, kerusakan mitokondria mengganggu penggunaan oksigen ketika oksigen tiba di jaringan dan sel tubuh. Hal tersebut disebabkan oleh stres oksidatif yang dialami mitokondria selama komplikasi sepsis mulai berat.
- Cedera Otak
Pada kasus sepsis berat , otak dapat mengalami cedera sebagai komplikasi dari sepsis. Selama sepsis berat otak sering menjadi organ pertama yang mengalami kegagalan fungsi, dan hingga 70 persen pengidap sepsis mengalami gangguan fungsi otak sebagai akibat dari reaksi imun.
Pemeriksaan untuk Mendiagnosis Sepsis
Cara Meminimalkan Risiko Terjadinya Sepsis
Penting untuk melakukan pencegahan penyebaran infeksi untuk mengurangi risiko terkena sepsi. Beberapa langkah yang bisa dilakukan yaitu:
- Tetap up to date pada vaksinasi. Dapatkan vaksinasi untuk flu, pneumonia, dan infeksi lainnya.
- Praktikkan kebersihan yang baik. Termasuk praktik perawatan luka yang benar, mencuci tangan, dan mandi secara teratur.
- Dapatkan perawatan segera jika mengembangkan tanda-tanda infeksi. Setiap menit sangat berarti dalam hal perawatan sepsis. Semakin cepat mendapatkan perawatan, semakin baik hasilnya.
Penting untuk diingat bahwa sepsis adalah keadaan darurat medis yang perlu mendapatkan penanganan segera. Segera tanya dokter di aplikasi Halodoc jika kamu mengidap sepsis, terutama jika kamu memiliki infeksi yang sudah diketahui. Yuk, segera download aplikasi Halodoc untuk saat-saat darurat.