Advertisement

Waspada, Ini 7 Dampak Penggunaan Sabu bagi Kesehatan

8 menit
Ditinjau oleh  dr. Caisar Dewi Maulina   24 April 2025

Sabu atau methamphetamine bisa sangat berdampak negatif pada tubuh ketika digunakan.

Waspada, Ini 7 Dampak Penggunaan Sabu bagi KesehatanWaspada, Ini 7 Dampak Penggunaan Sabu bagi Kesehatan

DAFTAR ISI

  1. Apa Itu Sabu?
  2. Dampak Penggunaan Sabu dalam Jangka Pendek
  3. Bentuk dan Ciri Sabu
  4. Masalah Kesehatan Jangka Panjang karena Penggunaan Sabu
  5. Bahaya Sabu Bagi Ibu Hamil dan Janin
  6. Apa Kata Riset?
  7. Cara Mengatasi Kecanduan Sabu
  8. Pencegahan Penyalahgunaan Sabu
  9. Kapan Harus Mencari Pertolongan Medis?

Sabu atau methamphetamine merupakan salah satu jenis narkotika termasuk dalam golongan amfetamin. Biasanya, sabu memiliki bentuk kristal bening atau putih yang bisa dijadikan bentuk bubuk untuk dihirup melalui hidung. Selain itu, pengguna sabu juga terkadang menginjeksikan atau meminum narkotika jenis ini.

Narkotika ini yang bersifat stimulan pada tubuh penggunanya. Dampak penggunaan sabu pada seseorang terjadi karena perubahan aktivitas neurotransmitter di otak.

Dalam beberapa waktu singkat setelah penggunaan, seseorang mungkin akan mengalami perasaan euforia dan energi yang bertambah karena hormon dopamine dan serotonin yang meningkat.

Namun, efek positif pada kondisi emosional pengguna hanya bersifat sementara. Penggunaan sabu memiliki banyak dampak berbahaya bagi kesehatan tubuh. Simak berikut ini apa saja dampak penggunaan sabu untuk kamu waspadai!

Apa Itu Sabu?

Sabu adalah narkotika jenis stimulan yang sangat adiktif.

Metamfetamin, nama kimia sabu, bekerja dengan meningkatkan kadar dopamin, yaitu neurotransmitter yang terkait dengan perasaan senang dan euforia, di otak.

Efek ini membuat penggunanya merasa sangat bersemangat, percaya diri, dan aktif secara fisik. Namun, efek ini hanya sementara dan diikuti dengan “crash” yang parah, seperti depresi, kelelahan, dan keinginan kuat untuk menggunakan sabu lagi.

Dampak Penggunaan Sabu dalam Jangka Pendek

Dalam waktu yang singkat setelah penggunaan, sabu sudah bisa memberikan dampak negatif pada kesehatan berbagai organ tubuh, seperti:

1. Gangguan kerja otak dan suasana hati

Perubahan aktivitas neurotransmitter di otak tidak hanya akan berhenti pada peningkatan hormon tertentu saja.

Ketika jumlah hormon kembali menurun secara drastis, pengguna sabu akan cenderung merasa mudah kesal, stres, dan depresi.

Karena hal ini, masalah seperti serangan panik, halusinasi, dan insomnia bisa terjadi. Beberapa pengguna juga melaporkan masalah paranoia karena efek samping halusinasi.

2. Keluhan kardiovaskuler

Karena sabu merupakan narkotika yang bersifat stimulan, detak jantung pengguna juga akan terpicu untuk meningkat.

Akibatnya, dampak penggunaan sabu juga bisa pengguna rasakan melalui keluhan kardiovaskular.

Contohnya adalah tekanan darah tinggi dan juga palpitasi jantung. Untuk informasi lebih lanjut, kamu bisa mencari tahu seputar Penyakit Takikardia atau Palpitasi.

3. Masalah sistem pernapasan

Dampak penggunaan sabu juga terlihat melalui berbagai masalah sistem pernapasan. Efek stimulan dari narkotika ini bisa menyebabkan pernapasan yang cepat dan memicu rasa lemas atau pingsan.

Selain itu, komplikasi yang lebih serius pada pernapasan juga bisa terjadi. Pada beberapa kasus sabu bisa menyebabkan pendarahan di bagian paru-paru dan menyebabkan batuk darah.

4. Penurunan sistem imun

Jenis narkotika ini dapat menekan sistem kekebalan tubuh dan mengurangi kemampuan tubuh untuk melawan bakteri dan virus yang menyebabkan penyakit.

Oleh karena itu, penggunanya akan lebih rawan terkena penyakit.

Pada jangka pendek, penurunan sistem imun menyebabkan penurunan berat badan, demam tinggi yang berbahaya, kehilangan nafsu makan, serta penurunan kesehatan gigi dan mulut. 

Bentuk dan Ciri Sabu

Supaya tidak salah dan kamu semakin waspada, kenali berbagai bentuk-bentuk sabu berikut ini:

1. Kristal (Crystal Meth)

Bentuk paling umum dari sabu adalah kristal meth yang tampak seperti potongan-potongan kecil kaca atau batu es berkilau.

Biasanya kristal ini berwarna putih, bening, atau memiliki nuansa biru muda, tergantung pada kemurnian dan bahan yang digunakan dalam produksinya.

Kristal ini dapat diisap melalui pipa kaca khusus yang dipanaskan. Nantinya, pipa ini bisa memproduksi uap yang cepat diserap ke dalam aliran darah melalui paru-paru.

2. Serbuk (Powder)

Sabu juga dapat ditemukan dalam bentuk serbuk yang lebih halus, sering kali putih atau kekuningan.

Serbuk ini bisa dicampur dengan zat lain. Nah, serbuk sabu bisa dihisap, dicampur dalam minuman, atau diinjeksi setelah dicampur dengan cairan.

3. Pil

Meskipun kurang umum, sabu dapat di-press menjadi pil yang bisa ditelan. Pil ini mengandung campuran sabu dengan zat lain untuk memperpanjang efek atau mengurangi biaya produksi.

Pil-pil ini biasanya berwarna-warni dan mungkin tampak serupa dengan obat resep atau ekstasi.

4. Ciri fisik lainnya

Selain dari bentuknya, ada juga ciri lain dari sabu yang bisa dikenali:

  • Bau: Sabu memiliki bau yang sangat pungent, yang digambarkan seperti amonia atau urine kucing, terutama saat dipanaskan.
  • Rasa: Sabu memiliki rasa yang sangat pahit.
  • Konsistensi: Konsistensi sabu dalam bentuk kristal cukup keras, tetapi bisa hancur dengan tekanan yang relatif rendah.

Masalah Kesehatan Jangka Panjang karena Penggunaan Sabu

Jika seseorang menggunakan sabu dalam jangka panjang, ada beberapa masalah kesehatan serius yang mungkin terjadi, antara lain:

1. Gangguan otak permanen

Dampak jangka panjang penggunaan sabu terhadap otak dapat sangat merusak dan bahkan menyebabkan kerusakan permanen. Pemakaian sabu dalam jangka panjang dapat memengaruhi kemampuan belajar, memori, perhatian, dan pemecahan masalah.

Mereka yang menggunakan sabu secara teratur sering mengalami kesulitan dalam mengingat informasi, konsentrasi, dan menyelesaikan tugas-tugas yang kompleks.

2. Kerusakan organ tubuh

Sabu memiliki efek toksik yang dapat merusak sistem organ dan berdampak negatif terhadap kesehatan secara keseluruhan.

Pada jantung, sabu dapat menyebabkan peningkatan denyut jantung dan tekanan darah, yang dapat meningkatkan risiko serangan jantung, stroke, dan aritmia.

Pemakaian sabu jangka panjang juga dapat menyebabkan peradangan hati, kerusakan sel hati, dan sirosis hati.

3. Adiksi narkotika

Seperti jenis narkoba pada umumnya, penggunaan sabu jangka panjang dapat menyebabkan kecanduan atau ketergantungan yang kuat pada narkotika ini.

Adiksi narkotika merupakan kondisi di mana seseorang mengalami dorongan yang kuat dan sulit untuk menghentikan penggunaan narkoba meskipun menyadari dampak negatifnya.

Bahaya Sabu Bagi Ibu Hamil dan Janin

Penggunaan sabu selama kehamilan sangat berbahaya bagi ibu dan janin. Sabu dapat meningkatkan risiko:

  • Keguguran.
  • Kelahiran prematur.
  • Berat badan lahir rendah.
  • Cacat lahir.
  • Sindrom penarikan pada bayi baru lahir.
  • Masalah perkembangan otak pada anak.

Ibu hamil yang menggunakan sabu juga berisiko mengalami komplikasi kehamilan yang serius, seperti preeklamsia dan solusio plasenta.

Apa Kata Riset?

Penelitian dari National Institute on Drug Abuse (NIDA) menggambarkan bahwa penyalahgunaan sabu-sabu dapat menyebabkan berbagai efek negatif yang parah, termasuk kecanduan, kerusakan otak, masalah kesehatan mental seperti psikosis, serta masalah fisik seperti kehilangan gigi dan penurunan berat badan yang signifikan. 

Penyalahgunaan sabu-sabu tidak hanya berdampak buruk pada individu tetapi juga menimbulkan masalah sosial seperti kejahatan dan pengabaian anak.

Cara Mengatasi Kecanduan Sabu

Mengatasi kecanduan sabu membutuhkan komitmen dan dukungan yang kuat. Beberapa langkah yang dapat dilakukan meliputi:

  • Detoksifikasi: Proses membersihkan tubuh dari sabu di bawah pengawasan medis.
  • Terapi perilaku: Terapi kognitif perilaku (CBT) dan terapi perilaku dialektis (DBT) dapat membantu individu untuk mengatasi keinginan (craving), mengembangkan keterampilan coping, dan mengubah pola pikir dan perilaku yang terkait dengan penggunaan sabu.
  • Dukungan kelompok: Bergabung dengan kelompok dukungan seperti Narcotics Anonymous (NA) dapat memberikan dukungan emosional dan motivasi selama proses pemulihan.
  • Rehabilitasi: Program rehabilitasi rawat inap atau rawat jalan dapat memberikan perawatan yang komprehensif dan terstruktur untuk membantu individu mencapai dan mempertahankan pemulihan.

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia menyediakan layanan konseling dan rehabilitasi bagi pecandu narkoba di berbagai fasilitas kesehatan di seluruh Indonesia.

Pencegahan Penyalahgunaan Sabu

Pencegahan adalah kunci untuk mengatasi masalah penyalahgunaan sabu. Beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk mencegah penyalahgunaan sabu meliputi:

  • Edukasi: Memberikan informasi yang akurat dan komprehensif tentang bahaya sabu kepada masyarakat, terutama remaja dan dewasa muda.
  • Penguatan keluarga: Membangun komunikasi yang terbuka dan suportif dalam keluarga, serta memberikan perhatian dan dukungan kepada anggota keluarga yang berisiko.
  • Pengawasan: Meningkatkan pengawasan terhadap peredaran dan penyalahgunaan sabu di lingkungan sekitar.
  • Promosi gaya hidup sehat: Mendorong gaya hidup sehat dan positif, seperti berolahraga, beraktivitas sosial, dan mengembangkan minat dan bakat.

Kapan Harus Mencari Pertolongan Medis?

Segera cari pertolongan medis jika Anda atau seseorang yang kamu kenal mengalami gejala overdosis sabu, seperti kejang, kesulitan bernapas, nyeri dada, atau kehilangan kesadaran.

Selain itu, segera konsultasikan dengan dokter atau profesional kesehatan mental jika kamu mengalami tanda-tanda kecanduan sabu atau memiliki kekhawatiran tentang penggunaan sabu.

Kalau kamu mengalami atau mengetahui orang yang sedang mengalami efek samping penggunaan sabu, jangan ragu untuk segera berkonsultasi lebih lanjut dengan hubungi dokter melalui aplikasi Halodoc.

Kini, kamu bisa berkonsultasi dengan praktis kapan saja dan dari mana saja.

Yuk, temukan juga beragam obat, suplemen, dan produk perawatan kulit lainnya di Toko Kesehatan Halodoc. Produk kesehatannya 100% asli dan tepercaya. Tak perlu keluar rumah, produk diantar dalam waktu 1 jam.

Tunggu apa lagi? Ayo download Halodoc sekarang juga!

Referensi: 
Pyramid Healthcare. Diakses pada 2025. What Can Meth Do to My Body?.
America Addiction Centers. Diakses pada 2025. The Effects of Meth on Your Body.
Medical News Today. Diakses pada 2025. Methamphetamine: What you should know.
National Institute on Drug Abuse. Diakses pada 2025. Methamphetamine.