Waspada, Ini Dampak Vape untuk Kesehatan Wanita

2 menit
Ditinjau oleh  dr. Rizal Fadli   23 Januari 2023

“Kandungan di dalam vape, seperti gliserin atau propilen glikol, dan nikotin bisa membahayakan kesehatan wanita. Zat tersebut menyebabkan kerusakan deoxyribonucleic acid (DNA) yang berdampak pada ketidaksuburan.”

Waspada, Ini Dampak Vape untuk Kesehatan WanitaWaspada, Ini Dampak Vape untuk Kesehatan Wanita

Halodoc, Jakarta – Vape dapat menyebabkan disfungsi sel, stres oksidatif, dan kerusakan DNA pada wanita. Tak hanya itu, penggunaan dalam jangka panjang juga dapat meningkatkan risiko kanker.

Vape atau rokok elektrik bekerja dengan memanaskan cairan, kemudian mengubahnya menjadi uap (aerosol). Di dalam cairannya mengandung gliserin atau propilen glikol, nikotin, dan zat kimia lain.

Tak hanya itu, uap yang dihasilkan dari proses pemanasan mengandung bahan kimia berbahaya, seperti logam berat, formaldehida, dan akrolein. Kandungan tersebut berisiko membahayakan organ paru-paru.

Masalah pada Wanita Akibat Penggunaan Vape

Beberapa gangguan kesehatan pada wanita yang tidak bisa disepelekan, antara lain:

1. Masalah kesuburan

Masalah kesuburan dipicu oleh kerusakan DNA akibat penggunaan vape berlebihan. Di dalamnya mengandung berbagai zat yang dapat memengaruhi produksi hormon, sehingga mempersulit wanita mendapatkan kehamilan.

Selain itu, terlalu sering menggunakan rokok elektrik berpotensi merusak sel telur. Gangguan ini tak hanya menyebabkan masalah kesuburan, tapi juga memicu menopause dini pada wanita.

2. Membahayakan janin

Zat kimia yang terkandung di dalam vape berisiko membahayakan janin dalam kandungan. Salah satunya, yakni nikotin. Kandungan ini berisiko merusak otak dan paru-paru janin yang sedang berkembang.

Selain itu, penggunaan rokok elektrik selama kehamilan bisa menurunkan kesehatan jangka panjang dan metabolisme janin dalam kandungan. Ini berisiko menghambat tumbuh kembang normal pada janin.

3. Menurunkan kesehatan paru-paru

Beberapa gangguan paru-paru yang dipicu oleh penggunaan rokok elektrik, yakni oksidasi, toksisitas, dan peradangan. Ketiganya disebabkan oleh paparan zat kimia yang masuk dan mengendap dalam organ paru-paru.

Selain itu, vitamin E asetat terdapat dalam cairan rokok elektronik dapat memicu kerusakan yang disebut dengan e-cigarette, or vaping, product use-associated lung injury (EVALI). Kondisi ini memicu nyeri dada dan sesak napas yang berujung pada gagal napas.  

4. Menurunkan kesehatan jantung

Nikotin dalam rokok elektrik dapat memicu gangguan pada jantung. Saat masuk ke dalam tubuh, kandungan tersebut mengalir melalui aliran darah. Kemudian, kelenjar adrenal akan terangsang untuk melepaskan hormon epinefrin, sehingga tekanan darah dan detak jantung jadi meningkat.

5. Meningkatkan risiko kanker

Kandungan zat kimia berupa formaldehida di dalam rokok elektrik bersifat karsinogenik. Jika digunakan dalam jangka waktu yang panjang, kandungan tersebut dapat memicu perkembangan sel abnormal dalam tubuh.

Selain beberapa poin di atas, kandungan nikotin dalam rokok elektrik juga meningkatkan risiko ketergantungan dan menyebabkan keracunan janin. Selain itu, nikotin dapat membahayakan perkembangan otak remaja dan bayi yang sedang berkembang.

Jika mengalami keluhan kesehatan, silakan tanya dokter untuk melakukan pemeriksaan. Dapatkan penanganan yang dibutuhkan untuk meminimalisir perburukan masalah yang dialami.

Dapatkan juga informasi lain seputar kesehatan, gaya hidup dan pola hidup sehat lainnya dengan mendownload Halodoc sekarang juga.

Referensi:
Women’s Health. Diakses pada 2023. Vaping: Should You Be Worried About the Impact on Your Fertility?
Endocrine Society. Diakses pada 2023. Vaping may harm fertility in young women.
Centers for Disease Control and Prevention. Diakses pada 2023. About Electronic Cigarettes (E-Cigarettes).

Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan