Waspada, Ini Kondisi yang Bisa Sebabkan Penebalan Dinding Rahim

4 menit
Ditinjau oleh  dr. Rizal Fadli   07 Desember 2023

“Penebalan dinding rahim atau hiperplasia endometrium muncul dengan gejala berupa pola menstruasi yang berubah dan perdarahan dari vagina. Kondisi ini terjadi karena kadar hormon estrogen yang meningkat.”

Waspada, Ini Kondisi yang Bisa Sebabkan Penebalan Dinding RahimWaspada, Ini Kondisi yang Bisa Sebabkan Penebalan Dinding Rahim

Halodoc, Jakarta – Hiperplasia endometrium adalah penebalan dinding rahim yang terjadi ketika pertumbuhan sel yang abnormal menyebabkan lapisan dinding pada rahim bertambah. Sel yang terus bertumbuh dan membuat dinding rahim atau endometrium semakin tebal membuat pengidapnya mengalami perdarahan hebat ketika menstruasi.

Normalnya, ovarium akan memproduksi hormon estrogen selama periode pertama siklus menstruasi. Hormon ini akan membantu dinding rahim menebal sehingga siap untuk kondisi kehamilan. Meski demikian, kadar hormon estrogen yang berlebihan bisa membuat rahim terus berkembang.

Selanjutnya, sel pembentuk endometrium ini akan bergabung dan berubah menjadi sel yang tidak normal, sehingga terjadilah penebalan dinding rahim.

Apa yang Menjadi Penyebab Penebalan Dinding Rahim?

Meningkatnya kadar hormon estrogen bersama dengan pelepasan hormon progesteron menjadi penyebab paling utama wanita mengalami hiperplasia endometrium. Sel pada dinding rahim akan terus bertumbuh sebagai respons dari meningkatnya kadar hormon estrogen.

Kemudian, sel yang membentuk lapisan akan menjadi satu dan berkembang tanpa bisa terkendali. Inilah sebabnya, hiperplasia endometrium bisa berkembang menjadi kanker. Umumnya, gangguan kesehatan ini terjadi pada wanita setelah mengalami menopause, saat proses ovulasi berhenti dan tidak lagi terbentuk progesteron.

Kendati demikian, penebalan pada dinding rahim juga bisa terjadi selama fase perimenopause atau saat proses ovulasi tidak beraturan. Beberapa kondisi yang dapat meningkatkan risiko wanita mengalami hiperplasia endometrium, antara lain:

  • Mengalami gangguan kesuburan.
  • Berat badan berlebihan atau obesitas. Kesehatan reproduksi berkaitan erat dengan obesitas, cek faktanya di artikel: “Benarkah Obesitas Morbid Turunkan Tingkat Kesuburan?
  • Mendapatkan menstruasi pada usia yang begitu muda.
  • Mengidap masalah kesehatan lain, seperti tiroid, diabetes, atau PCOS (Polycystic ovary syndrome).
  • Sudah berusia 35 tahun atau lebih. 
  • Ketidakseimbangan antara hormon estrogen dan progesteron.
  • Sistem kekebalan tubuh terganggu karena penyakit autoimun atau obat-obatan.
  • Riwayat panjang menstruasi yang tidak teratur atau tidak ada sama sekali.
  • Pernah menjalani terapi radiasi pada area panggul.
  • Riwayat keluarga memiliki kondisi sama.

Nah, benarkah wanita dengan kondisi ini sulit hamil? Baca selengkapnya di artikel ini: “Apakah Wanita dengan Penebalan Dinding Rahim Bisa Hamil? Ini Faktanya”.

Gejala Penebalan Dinding Rahim

Beberapa gejala yang umum terjadi saat wanita mengalami hiperplasia endometrium, antara lain:

  • Mengalami perdarahan pada rahim yang berlebihan.
  • Tetap mengalami perdarahan meski sudah memasuki masa menopause.
  • Perdarahan yang lebih berat dan lama saat menstruasi. Selain penebalan dinding rahim, ada kondisi lain yang menyebabkan perdarahan berat saat haid. Baca penjelasannya di artikel: “Waspada 6 Penyakit Berbahaya yang Ditandai dengan Menoragia.”
  • Menunjukkan gejala menstruasi yang tidak normal. Misalnya perdarahan dalam durasi yang lebih lama, siklus yang lebih singkat, bahkan tidak mengalami menstruasi.

Kamu perlu segera melakukan pemeriksaan apabila menunjukkan gejala tersebut, sehingga penanganan bisa segera kamu dapatkan. Terutama apabila kamu merasakan gejala, seperti:

  • Perdarahan yang tidak normal.
  • Keputihan yang berbeda dari biasanya. Misalnya terlalu banyak, berubah warna, tekstur, dan bau.
  • Mengalami nyeri pada bagian panggul.
  • Terasa sakit ketika buang air kecil dan melakukan hubungan seksual.
  • Mengalami kram perut. 

Supaya kamu lebih mudah dalam melakukan pemeriksaan medis, kamu bisa konsultasi dengan dokter terlebih dahulu di Halodoc. Pastikan saja kamu sudah download Halodoc melalui App Store atau Play Store secara gratis. 

Cara Mengatasi Penebalan Dinding Rahim

Beberapa prosedur medis yang dapat dilakukan untuk mengatasi penebalan dinding rahim adalah:

1. Pemberian progestin

Progestin adalah hormon progesteron sintesis yang diberikan secara oral, melalui suntikan, alat kontrasepsi dalam rahim (IUD), atau sebagai krim vagina.

Berapa banyak dan berapa lama perlu untuk diminum, tergantung pada usia dan jenis penebalan rahim.

2. Pembedahan/histerektomi

Pengangkatan rahim akan menurunkan risiko kanker. Menjalani operasi ini berarti kamu tidak akan bisa hamil. Ini mungkin merupakan pilihan yang baik jika sudah memasuki masa menopause, tidak berencana untuk hamil, atau memiliki risiko tinggi terkena kanker.

Penjelasan lebih lanjut mengenai penanganan kondisi ini bisa dibaca di artikel: “Pilihan Pengobatan untuk Penebalan Dinding Rahim.”

Kamu juga bisa lakukan pemeriksaan kesehatan menggunakan layanan Halodoc Homelab melalui gambar di bawah ini.

Layanan Home Lab Halodoc
Referensi:
Family Doctor. Diakses pada 2023. Endometrial Hyperplasia – Symptoms and Treatment.
Cleveland Clinic. Diakses pada 2023. Endometrial Hyperplasia: Causes, Symptoms & Treatment.
The American College Of Obstetricians and Gynecologist. Diakses pada 2023. Endometrial Hyperplasia.
Yale Medicine. Diakses pada 2023. What is endometrial hyperplasia?
Cleveland Clinic. Diakses pada 2023. Endometrial Hyperplasia.
Very Well Health. Diakses pada 2023. Endometrial Hyperplasia.
WebMD. Diakses pada 2023. What to Know About Endometrial Hyperplasia.
The American College of Obstetricians and Gynecologists. Diakses pada 2023. Endometrial Hyperplasia.
Halodoc. Diakses pada 2023. Mengenal Cara Kerja Progestin dalam Tubuh.
Healthline. Diakses pada 2023. What Is Endometrial Hyperplasia and How Is It Treated?

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan