Waspada, Sakit Gigi pada Anak Bisa Berakibat Fatal

Ditinjau oleh  dr. Fadhli Rizal Makarim   17 April 2020
Waspada, Sakit Gigi pada Anak Bisa Berakibat Fatal Waspada, Sakit Gigi pada Anak Bisa Berakibat Fatal

Halodoc, Jakarta – Anak-anak lebih rentan mengalami sakit gigi ketimbang orang dewasa. Pasalnya, anak-anak cenderung belum bisa mengontrol apa pun yang dia makan dan seberapa banyak jumlahnya. Anak yang sakit gigi kerap menjadi lebih rewel dan menolak untuk makan. Penting bagi ibu untuk mengontrol asupan yang dikonsumsinya dan merawat giginya secara teratur. 

Jika ini tidak dilakukan tentunya Si Kecil rentan mengalami sakit gigi. Melansir dari Healthline, sakit gigi biasanya tidak mengancam jiwa. Tapi, bukan berarti tidak ada kasus ketika sakit gigi bisa mengembangkan kondisi yang lebih serius. Berikut ini kondisi serius yang bisa berkembang dari kerusakan gigi. 

Baca juga: Anak Sakit Gigi dan Rewel, Ini Cara Mengatasinya

Kondisi Serius yang Bisa Diakibatkan dari Sakit Gigi

Dihimpun dari Merck Manual of Diagnosis and Therapy, berikut ini kondisi serius yang diakibatkan dari kerusakan gigi, yaitu:

  • Abses periapikal. Abses dapat terjadi ketika karies gigi atau pulpitis tidak diobati. Gigi sangat sensitif terhadap perkusi dan mengunyah. Abses dapat mengarah ke intraoral dan akhirnya mengering atau menjadi selulitis.

  • Trauma gigi. Trauma gigi dapat merusak pulpa dan bisa berkembang segera setelah terjadinya kerusakan gigi.

  • Perikoronitis. Perikoronitis adalah peradangan dan infeksi jaringan antara gigi dan flap gingiva (operculum) di atasnya. Kondisi ini biasanya terjadi pada gigi bungsu yang erupsi atau tumpang tindih/berhimpitan.

  • Sinusitis. Sinusitis bisa terjadi ketika adanya infeksi gigi rahang atas yang tidak diobati. Rasa sakit akibat infeksi sinus dianggap berasal dari gigi yang berdekatan dengan sinus. Trombosis sinus kavernosa atau Ludwig angina (infeksi ruang submandibular) juga berkembang. Kondisi ini mengancam jiwa dan memerlukan intervensi segera. Meski begitu, kondisi ini sangat jarang terjadi. 

Itulah kondisi yang cukup serius yang berawal dari kerusakan gigi. Sakit gigi biasanya memerlukan perawatan dokter gigi. Perawatan di rumah dilakukan hanya untuk meredakan rasa sakit sementara.

Kalau Si Kecil mengalami sakit gigi, sebaiknya langsung periksakan ke dokter gigi untuk mendapat perawatan dan arahan yang tepat untuk menanganinya. Kalau ibu berencana mengunjungi rumah sakit, ibu bisa membuat janji dengan dokter terlebih dahulu melalui aplikasi Halodoc. Tinggal pilih dokter yang tepat lewat aplikasi.

Baca juga: Ini Waktu yang Tepat Bawa Anak ke Dokter Gigi

Perawatan Sakit Gigi

Selama perawatan sakit gigi, dokter gigi perlu melakukan ronsen gigi dan pemeriksaan fisik gigi untuk mendeteksi kerusakan gigi atau masalah gigi lainnya. Dokter dapat memberikan obat penghilang rasa sakit dan antibiotik untuk mengobati infeksi. Jika sakit gigi Si Kecil disebabkan oleh kerusakan gigi, dokter gigi akan menghapus pembusukan dengan bor dan mengisi ruang dengan bahan gigi. Gigi yang impaksi mungkin perlu diangkat melalui pembedahan.

Sebelum mengunjungi dokter gigi, ada beberapa hal yang bisa ibu lakukan untuk membantu meringankan sakit gigi Si Kecil sementara. Ibu bisa memberikan asetaminofen untuk meredakan nyeri dan mengoleskan minyak cengkeh pada gigi yang sakit. 

Baca juga: Mencegah Gigi Berlubang pada Anak

Cara untuk mencegah sakit gigi, pastikan Si Kecil rutin gosok gigi setidaknya dua kali sehari dan lakukan pemeriksaan dan pembersihan gigi dua kali setahun, atau sesering yang direkomendasikan oleh dokter gigi.

Referensi:

Healthline. Diakses pada 2020. Everything You Need to Know About Toothaches.

MSD Manual. Diakses pada 2020. Toothache and Infection.

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan