Hal yang Terjadi ketika Seseorang Idap Kandungan Kalium Tinggi

Ditinjau oleh  dr. Rizal Fadli   28 Mei 2019
Hal yang Terjadi ketika Seseorang Idap Kandungan Kalium TinggiHal yang Terjadi ketika Seseorang Idap Kandungan Kalium Tinggi

Halodoc, Jakarta – Tingginya kandungan kalium dalam tubuh seseorang merupakan tanda ketidakseimbangan zat-zat metabolik tubuh, salah satunya tingkat kalium dalam darah. Kondisi ini bisa menyebabkan penyakit bernama hiperkalemia. Lantas, apa yang terjadi pada tubuh saat kadar kalium terlalu tinggi?

Kalium memiliki peran yang penting dalam tubuh, terutama untuk melancarkan fungsi otot, saraf, dan jantung. Jumlah kalium yang melebih batas normal malah bisa menyebabkan gangguan pada tubuh, yang berkaitan dengan kondisi organ jantung. Kandungan kalium yang tinggi alias hiperkalemia bisa menyebabkan terganggunya aktivitas listrik di dalam jantung.

Hal ini sering ditandai dengan melambatnya detak jantung. Dalam kasus yang lebih berat, hiperkalemia bahkan bisa menyebabkan jantung berhenti berdetak, mengalami kerusakan, hingga berujung pada kematian.

Baca juga: Terlalu Banyak Kalsium, Hati-Hati Batu Ginjal

Seseorang dinyatakan mengalami hiperkalemia jika jumlah kalium dalam tubuh lebih dari 5,0 mmol/L. Dalam keadaan normal, jumlah kalium yang ideal dalam tubuh adalah 3,5–5,0 mmol/L. Jika dilihat dari tingginya kadar kalium, hiperkalemia dibagi ke dalam tiga jenis yaitu hiperkalemia ringan, hiperkalemia sedang, serta hiperkalemia berat.

Pada kondisi yang ringan, jumlah kalium dalam darah adalah 5,1–6,0 mmol/L. Sementara hiperkalemia sedang biasanya ditunjukkan dengan kadar kalium dalam darah 6,1–7,0 mmol/L. Pada kondisi yang lebih parah, ada hiperkalemia berat. Hiperkalemia berat terjadi saat jumlah kalium dalam darah di atas 7,0 mmol/L.

Kondisi ini bisa terjadi karena adanya gangguan kesehatan, misalnya gagal ginjal, hingga efek samping dari obat-obatan tertentu. Hiperkalemia sering memicu gejala, seperti tubuh mudah lelah, lemas, mual dan muntah, hingga gangguan pernapasan. Penyakit ini juga bisa menyebabkan pengidapnya mengalami nyeri dada, kesemutan dan mati rasa, jantung berdebar, kelumpuhan, serta gagal jantung. Namun dalam beberapa kasus, pengidap hiperkalemia mungkin tidak merasakan gejala sama sekali.

Baca juga: Begini Cara Tepat Mendeteksi Kondisi Hiperkalemia

Mengenal Hiperkalemia dan Cara Mencegahnya

Kalium atau potasium adalah mineral baik yang diperoleh tubuh dari makanan. Kalium merupakan senyawa elektrolit yang berkontribusi terhadap keseimbangan zat elektrolit dalam tubuh. Selain kalium, tubuh manusia juga membutuhkan senyawa elektrolit lain, seperti magnesium dan sodium. Zat-zat ini dibutuhkan untuk menjaga organ-organ tubuh agar dapat berfungsi dengan normal.

Kalium memiliki sejumlah manfaat bagi kesehatan tubuh manusia, yaitu menjaga kesehatan jantung, serta menjembatani kerja otot dan saraf. Senyawa ini memiliki fungsi untuk memindahkan nutrisi-nutrisi yang diserap tubuh menuju ke sel-sel. Tingginya kadar kalium dalam darah bisa menyebabkan seseorang mengalami hiperkalemia.

Ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mencegah penyakit ini, salah satunya dengan mengontrol jumlah kalium dalam asupan makanan. Hindari mengonsumsi, atau batasi jumlah asupan makanan yang bisa meningkatkan jumlah kalium dalam tubuh, misalnya pisang, kentang, kacang-kacangan, daging sapi, dan susu.

Mencegah hiperkalemia juga bisa dilakukan dengan rutin melakukan pemeriksaan kalium, terutama pada pengidap penyakit diabetes, gagal ginjal, atau orang yang mengonsumsi obat-obatan yang bisa meningkatkan kadar kalium.

Kondisi ini sama sekali tidak boleh dianggap sepele dan harus segera ditangani, untuk menghindari terjadinya komplikasi. Ada beberapa jenis komplikasi yang bisa ditimbulkan penyakit ini, salah satunya perubahan irama jantung yang bisa berdampak bahaya. Selain itu, kondisi ini juga bisa memicu terjadinya ventrikel fibrilasi yang menyebabkan jantung bagian bawah bergetar cepat, tapi tidak memompa darah. Jika tidak ditangani segera, hiperkalemia bisa menyebabkan jantung berhenti berdetak, dan menyebabkan kematian.

Baca juga: 5 Jenis Pengobatan untuk Mengatasi Hiperkalemia

Cari tahu lebih lanjut seputar penyakit hiperkalemia dengan bertanya ke dokter di aplikasi Halodoc. Kamu bisa dengan mudah menghubungi dokter melalui Video/Voice Call dan Chat. Dapatkan informasi seputar kesehatan dan tips hidup sehat. Yuk, download sekarang di App Store dan Google Play!

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan