Asam Urat Tidak Boleh Dipijat, Mitos atau Fakta?

Ditinjau oleh  dr. Rizal Fadli   03 November 2020
Asam Urat Tidak Boleh Dipijat, Mitos atau Fakta?Asam Urat Tidak Boleh Dipijat, Mitos atau Fakta?

Halodoc, Jakarta - Asam urat merupakan bentuk artritis yang umum terjadi dan bisa menyerang siapa saja. Kondisi ini muncul ketika kristal urat menumpuk pada sendi yang menyebabkan peradangan dan nyeri yang hebat. Kristal ini bisa muncul ketika tubuh memiliki kadar asam urat yang tinggi. 

Tubuh akan menghasilkan asam urat ketika memecah purin, yaitu zat yang ditemukan secara alami dalam tubuh. Purin juga ditemukan dalam makanan tertentu, seperti daging steak, jeroan, dan makanan laut. Minuman beralkohol dan minuman manis juga bisa meningkatkan kadar asam urat pada tubuh. 

Biasanya, asam urat akan larut dalam darah dan melewati ginjal hingga dibuang bersama urine. Namun, jika asam urat terlalu banyak, maka akan terjadi penumpukan dan membentuk kristal pada sendi atau jaringan di sekitarnya yang mengakibatkan rasa nyeri, pembengkakan, dan peradangan. 

Baca juga: Asam Urat di Usia Muda, Apa Penyebabnya?

Bolehkah Dipijat?

Serangan asam urat bisa terjadi secara tiba-tiba, sering kali membuat kamu bahkan terbangun di tengan malam karena merasakan ibu jari seperti terbakar. Sendi yang terinfeksi akan mengalami pembengkakan, terasa panas, dan nyeri. Sering kali, asam urat memang menyerang sendi pada pangkal ibu jari kaki. 

Selain mengonsumsi makanan yang tidak sehat dan mengonsumsi minuman manis serta beralkohol berlebihan, ada beberapa faktor lain yang meningkatkan risiko terjadinya asam urat, seperti tekanan darah tinggi, riwayat genetik, konsumsi makanan tinggi protein berlebihan, obesitas, hingga sindrom metabolik. Lalu, laki-laki memiliki risiko lebih tinggi daripada wanita. 

Lalu, bolehkah pengidap asam urat dipijat? Sebenarnya, penanganan untuk asam urat bervariasi yang bergantung pada kondisi kronis atau akut. Ternyata, di samping pengobatan medis, masih ada pengobatan alternatif yang bisa kamu coba untuk mengobati masalah kesehatan ini, yaitu pijat atau akupuntur

Baca juga: Pantangan Asam Urat, Hindari 3 Sayuran Ini

Memang benar, pijat berfokus pada seluruh tubuh. Namun, secara khusus, pijat juga berfokus pada area yang mengalami nyeri karena persendian yang terasa sakit. Pijat merupakan terapi kuno yang sangat membantu meningkatkan mekanisme penyembuhan tubuh secara alami. Terapi ini dirancang guna merangsang metabolisme, meningkatkan sirkulasi darah ke sendi yang mengalami kerusakan dan jaringan otot disekitarnya, mengurangi nyeri, dan menghindari kejang. 

Meski termasuk terapi kuno, tetapi studi yang dipublikasikan dalam Journal of Bodywork and Movement Therapies, berhasil membuktikan bahwa orang-orang yang mengalami artritis dan mendapatkan terapi pijat lebih sedikit merasakan sakit dan kesembuhan yang lebih besar.

Studi lain yang diterbitkan dalam Archives of Internal Medicine, menyebutkan bahwa pijat menunjukkan pengurangan nyeri secara signifikan dan meningkatkan fungsionalitas lutut pada pengidap osteoarthritis. Ini artinya, pengidap asam urat boleh melakukan pijat untuk terapi penyembuhan alternatif selain medis. 

Baca juga: Sering Konsumsi Daging Merah Picu Asam Urat, Benarkah?

Tidak ada obat yang bisa menyembuhkan asam urat, tetapi pijat dapat mengontrol gejalanya dan membantu pengidap tetap bisa beraktivitas dengan normal setiap kali serangan asam urat terjadi. Akan tetapi, pastikan dulu kamu sudah bertanya pada dokter tentang hal ini ya, karena bisa jadi ada kondisi medis lain yang justru membuat kamu harus menghindari pijat. Kamu bisa menggunakan aplikasi Halodoc untuk tanya jawab dengan dokter spesialis atau ketika hendak membuat janji berobat ke rumah sakit terdekat. 



Referensi: 
Pacific College of Health and Science. Diakses pada 2020. Massage for Gout.
Field, Tiffany, et al. 2006. Diakses pada 2020. Hand Arthritis Pain is Reduced by Massage Therapy. Journal of Bodywork and Movement Therapies 11: 21-24.
Perlman, Adam I., et al. 2006. Diakses pada 2020. Massage Therapy for Osteoarthritis of the Knee: A Randomized Controlled Trial. Archives of Intern Medicine 166: 2533-2538.

Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan