Osteoarthritis

DAFTAR ISI
- Apa Itu Osteoarthritis?
- Penyebab Osteoarthritis
- Faktor Risiko Osteoartritis
- Apa Kata Studi Mengenai Osteoarthritis?
- Gejala Osteoarthritis
- Hubungi Dokter Ini Jika Mengidap Osteoarthritis
- Diagnosis Osteoarthritis
- Pengobatan Osteoarthritis
- Komplikasi Osteoarthritis
- Rekomendasi Obat Osteoarthritis
- Pencegahan Osteoarthritis
Apa Itu Osteoarthritis?
Osteoarthritis adalah bentuk paling umum dari arthritis, yang diidap oleh jutaan orang di seluruh dunia. Penyakit ini terjadi akibat degeneratif pada sendi yang memengaruhi banyak jaringan sendi.
Masalah ini timbul ketika kartilago pelindung di ujung tulang mengalami kerusakan seiring waktu. Secara historis, osteoarthritis dikenal sebagai kondisi “keausan” pada sendi terkait penuaan.
Seseorang yang mengalami penyakit ini dapat menurunkan kepadatan tulang rawan, mengubah bentuk tulang, hingga menyebabkan peradangan yang menimbulkan rasa sakit, kekakuan, dan bahkan kehilangan mobilitas.
Meskipun osteoarthritis dapat merusak seluruh sendi di tubuh, gangguan ini paling sering menyerang sendi di tangan, lutut, pinggul, dan tulang belakang.
Seseorang yang mengalami gangguan sendi ini sebaiknya mendapatkan penanganan segera. Sebab, sendi yang rusak tidak dapat dipulihkan kembali.
Penyebab Osteoarthritis
Osteoarthritis terjadi ketika tulang rawan yang melapisi ujung tulang di persendian berangsur-angsur memburuk. Tulang rawan adalah jaringan yang keras dan licin yang memungkinkan gerakan sendi yang hampir tanpa gesekan.
Pada osteoartritis, permukaan kartilago yang licin menjadi kasar. Akhirnya, jika tulang rawan benar-benar habis, yang tertinggal hanyalah tulang yang bergesekan dengan tulang.
Faktor Risiko Osteoarthritis
Ada beberapa faktor yang meningkatkan risiko seseorang mengalami osteoarthritis, seperti:
- Lanjut usia.
- Jenis kelamin perempuan.
- Mengalami obesitas.
- Sering melakukan aktivitas beban berat.
- Mengalami cedera sendi.
- Kelainan genetik.
- Mengalami deformitas tulang.
- Alami penyakit metabolik tertentu, seperti diabetes dan hemokromatosis.
Apa Kata Studi Tentang Osteoarthritis?
Studi yang diterbitkan dari Statpearls mengenai Osteoarthritis (2023) menyebutkan bahwa pasien yang mengalami osteoarthritis dengan gejala yang ringan, bisa dikelola dengan terapi non-farmakologis. Namun jika penyakit osteoarthritis yang dialami memiliki gejala yang parah, kombinasi non-farmakologis dan farmakologis secara lebih lanjut sangat diperlukan.
Terapi non-farmakologis utama meliputi hindari aktivitas yang memperburuk rasa sakit atau memberikan beban berlebihan pada sendi, olahraga untuk meningkatkan kekuatan, penurunan berat badan, dan terapi okupasi.
Program pelatihan yang menggabungkan pelatihan aerobik dan resistensi telah terbukti mengurangi rasa sakit, dan meningkat fungsi fisik dalam berbagai pencobaan.
Gejala Osteoarthritis
Gejala osteoarthritis sering berkembang perlahan dan memburuk seiring berjalannya waktu. Namun, ada beberapa tanda yang bisa kamu waspadai, seperti:
- Nyeri saat menggunakan sendi, tetapi membaik saat sendi diistirahatkan.
- Nyeri akan memburuk saat malam hari.
- Saat pagi hari, sendi akan sangat kaku.
- Kehilangan fleksibilitas sendi.
- Terasa adanya benjolan keras pada area sendi yang mengalami nyeri.
- Pembengkakan pada area sendi.
- Merasakan sensasi kisi-kisi, seperti mendengar bunyi, pada sambungan sendi.
- Alami taji tulang, adanya potongan tulang ekstra yang terasa seperti benjolan keras.
Bagi sebagian orang, gejala yang timbul bisa ringan atau berat, serta datang dan pergi. Beberapa orang juga bisa alami masalah yang lebih parah, sehingga kesulitan untuk melakukan aktivitas harian.
Jika kamu alami gejala dari osteoarthritis secara terus-menerus, ada baiknya melakukan pemeriksaan untuk memastikannya.
Fakta Penting Mengenai Osteoarthritis
1. Osteoarthritis adalah bentuk arthritis yang paling umum terjadi, terutama pada orang dewasa yang lebih tua.
2. Osteoarthritis adalah penyakit yang bersifat degeneratif, artinya kondisinya dapat memperburuk seiring waktu jika tidak ditangani dengan tepat.
3. Perubahan gaya hidup seperti olahraga teratur, pengelolaan berat badan, dan menghindari aktivitas yang memberi tekanan berlebih pada sendi yang terkena osteoarthritis dapat mencegah perburukan gejala atau rasa sakit pada sendi.
Hubungi Dokter Ini Jika Mengidap Osteoarthritis
Osteoarthritis bisa semakin memburuk seiring waktu, terlebih jika tidak diobati. Apabila kamu merasakan gejala osteoarthritis, segera konsultasi dengan dokter di Halodoc.
Mereka bisa memberikan saran yang tepat maupun meresepkan obat jika dibutuhkan.
Para ahli ini juga mendapatkan rating yang baik dari para pasien yang sebelumnya mereka tangani:
Ini daftarnya:
Tak perlu khawatir jika dokter sedang tidak tersedia atau offline.
Sebab, kamu tetap bisa membuat janji konsultasi di lain waktu melalui aplikasi Halodoc.
Diagnosis Osteoarthritis
Diagnosis osteoarthritis melibatkan beberapa langkah untuk memastikan kondisi tersebut, karena gejalanya bisa mirip dengan kondisi lain. Berikut metode yang digunakan dalam diagnosis:
1. Anamnesis (riwayat medis)
Pada tahap ini, dokter akan mengajukan pertanyaan mengenai gejala yang dialami pasien. Misalnya seperti kapan nyeri sendi muncul, apakah ada pembengkakan, atau apakah rasa sakit bertambah buruk setelah beraktivitas atau beristirahat.
2. Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan ini bertujuan untuk mengidentifikasi tanda-tanda fisik, seperti:
- Nyeri pada sendi.
- Keterbatasan gerakan.
- Kekakuan sendi, terutama setelah beristirahat.
- Bunyi berderak atau “klik” saat sendi digerakkan.
- Pembengkakan sendi.
3. Pencitraan
Pada tahap diagnosis ini, terdapat beberapa tes pencitraan bagi pasien osteoarthritis, seperti rontgen (x-ray), MRI (magnetic resonance imaging), dan CT scan.
4. Tes laboratorium
Meskipun tidak ada tes darah khusus untuk osteoarthritis, tes laboratorium bisa dilakukan untuk mengecualikan penyakit lain yang memiliki gejala serupa, seperti rheumatoid arthritis.
Pengobatan Osteoarthritis
Pengobatan osteoarthritis bertujuan untuk mengurangi gejala, memperbaiki fungsi sendi, dan meningkatkan kualitas hidup pasien. Beberapa pendekatan yang umum digunakan untuk pengobatan osteoarthritis di antaranya:
1. Pengobatan non-obat
Pengobatan osteoarthritis mencangkup terapi fisik, pengelolaan berat badan, dan pemberian edukasi kepada pasien mengenai informasi tentang cara mengelola kondisi ini. Termasuk teknik penghindaran beban berlebih pada sendi yang sakit.
2. Obat-obatan
Obat bagi pasien osteoarthritis meliputi obat pereda nyeri (analgesik) seperti parasetamol dan NSAID, kortikosteroid injeksi, obat penghilang nyeri topikal, dan suplemen glukosamin dan kondroitin.
3. Terapi injeksi
Suntikan asam hialuronat yang dapat membantu melumasi sendi dan mengurangi rasa sakit pada beberapa pasien dengan osteoarthritis.
4. Intervensi bedah
Pada beberapa kasus, dokter mungkin menyarankan artroskopi sebagai prosedur minimal invasif yang dapat digunakan untuk membersihkan sendi dari serpihan tulang atau jaringan rusak.
5. Terapi alternatif
Akupuntur dan terapi pijat dapat digunakan untuk mengurangi rasa sakit dan meningkatkan kenyaman, meskipun efektivitasnya bervariasi antar individu.
Komplikasi Osteoarthritis
Osteoarthritis dapat menyebabkan beberapa komplikasi yang berdampak pada kualitas hidup seseorang, terutama jika tidak ditangani dengan baik. Berikut adalah beberapa komplikasi utama yang dapat timbul akibat:
- Keterbatasan mobilitas dan fungsi sendi.
- Disabilitas.
- Deformitas sendi.
- Penyakit jantung dan pembuluh darah.
- Gangguan mental dan emosional.
- Kerusakan pada tulang dan otot.
- Peningkatan risiko cedera.
Rekomendasi Obat Osteoarthritis
Terdapat beberapa obat osteoarthritis yang bisa kamu gunakan. Berikut beberapa rekomendasinya:
- Pirofel Gel 0.5% 20 g. Obat yang satu ini mengandung piroxicam yang merupakan golongan obat antiinflamasi non steroid. Bekerja dengan cara menghambat kerja enzim yang berfungsi dalam menyebabkan rasa sakit dan peradangan.
- Wiros 20 mg 10 Kapsul. Obat wiros termasuk analgesik yang digunakan untuk meredakan nyeri akibat asam urat dan radang sendi.
- Biocalci-72 30 Tablet. Obat ini diindikasikan untuk membantu memenuhi kebutuhan kalsium, vitamin C dan D3 untuk memelihara kesehatan tulang.
- Faxiden 20 mg 10 Kaplet. Dengan kandungan piroxicam, obat ini digunakan untuk meringankan nyeri, mengurangi rasa sakit, pembengkakan, dan kekakuan sendi.
- Fitbon 6 Kaplet. Fitbon kaplet merupakan suplemen yang mengandung glucosamine HCl. Suplemen ini dapat digunakan untuk membantu memelihara kesehatan tulang dan sendi.
Pencegahan Osteoarthritis
Salah satu cara mencegah osteoarthritis adalah dengan menghindari menekuk lutut melewati 90 derajat saat membengkokkan lutut setengah.
Jaga kaki serata mungkin selama peregangan untuk menghindari lutut yang melilit. Saat melompat, sebaiknya mendarat dengan lutut ditekuk.
Nah, beberapa cara lainnya yang bisa dilakukan agar terhindar dari penyakit sendi ini adalah:
1. Menurunkan berat badan
Seseorang yang memiliki berat badan berlebih atau obesitas lebih rentan untuk alami gangguan ini. Sebab adanya ketegangan pada persendian, sehingga risikonya meningkat secara signifikan.
Maka dari itu, turunkan berat badan agar risiko alami gangguan ini menurun.
2. Menerapkan postur yang benar
Seseorang perlu menerapkan postur tubuh yang benar agar terhindar dari osteoarthritis. Pastikan untuk menjaga postur yang benar dan menghindari posisi yang sama terlalu lama.
Jika bekerja di meja, pastikan kursi berada di ketinggian yang tepat dan beristirahat secara teratur.
3. Memilih Olahraga yang Tepat
Hindari olahraga yang membuat sendi menjadi tegang dan memaksa untuk menanggung beban berlebih.
Cobalah beralih ke olahraga yang tidak terlalu membebani sendi, seperti berenang dan bersepeda. Lakukan aktivitas fisik ini paling tidak 150 menit setiap minggunya.
Cara lainnya adalah dengan melakukan latihan pemanasan sebelum olahraga. Gunakan sepatu yang pas dengan benar yang memberikan daya serap dan stabilitas kejut.
Latihan pada permukaan paling lembut yang tersedia dan hindari berlari di aspal serta beton.