Asap Batu Bara Bisa Picu Kanker Paru-paru, Benarkah?

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   17 April 2019
Asap Batu Bara Bisa Picu Kanker Paru-paru, Benarkah?Asap Batu Bara Bisa Picu Kanker Paru-paru, Benarkah?

Halodoc, Jakarta – Sebuah film dokumenter berjudul “Sexy Killers” tengah menjadi perbincangan hangat di media sosial. Film berdurasi 88 menit tersebut menyoroti aktivitas pertambangan batu bara di Kalimantan, dan dampak dari pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) di berbagai wilayah di Indonesia.

Dari sekian banyak sisi yang disorot, salah satu yang dibahas dalam film tersebut adalah risiko pencemaran udara akibat asap pembakaran batu bara di PLTU. Itu kemudian dikaitkan dengan meningkatnya risiko penyakit kanker paru-paru di sana. Lantas, benarkah polusi udara akibat asap batu bara bisa memicu kanker paru-paru?

Meski masih membutuhkan penelitian lebih lanjut, nyatanya sisa-sisa pembakaran dan asap dari batu bara bisa menjadi penyebab polusi udara. Bahkan, sebuah studi dalam jurnal Environmental Health Perspective, menyebut bahwa hasil bakaran batu bara yang dipakai untuk pembangkit listrik, paling berbahaya jika terhirup. Partikel dari bahan bakar fosil, terutama batu bara, diketahui memiliki dampak paling besar dibanding polutan lain.

Baca juga: Dampak Udara Kotor pada Kesehatan Paru-paru

BBC melaporkan, salah satu kota bernama Ulaanbaatar di Mongolia memiliki kualitas udara yang buruk, karena polusi udara di sana sudah mencapai level yang mengkhawatirkan. Hal itu ternyata berkaitan dengan kebiasaan warga kota tersebut menghangatkan diri dengan batu bara. Kabar buruknya, sisa pembakaran tersebut ternyata malah membuat kualitas udara memburuk. Bahkan, hal itu menyebabkan banyak anak terkena gangguan pernapasan, dan sebagian besar dokter mengkhawatirkan terjadinya wabah kanker paru-paru jika pencemaran udara terus terjadi.

Bahaya Kanker Paru-Paru yang Harus Diwaspadai

Kanker paru-paru adalah penyakit yang sering dikaitkan dengan kebiasaan merokok atau menggunakan tembakau. Sebab, kebiasaan merokok memang telah terbukti dapat menyebabkan berbagai masalah terutama pada saluran pernapasan, yaitu paru-paru. Namun ternyata, hal itu bukan merupakan satu-satunya penyebab penyakit ini.

Data dari American Cancer Society, bahkan menyebut bahwa ada sekitar 20 persen kasus kematian karena kanker paru-paru, bahkan terjadi pada orang yang tak pernah merokok. Sejumlah penelitian menyebut bahwa merokok masuk sebagai faktor risiko terbesar, tapi bukan satu-satunya yang menyebabkan kanker paru-paru. Bisa saja kanker paru-paru terjadi karena adanya paparan zat tertentu yang tanpa disadari dapat menyebabkan kanker, termasuk polusi udara.

Baca juga: Perokok Pasif Juga Harus Tahu, 8 Tanda Kanker Paru

Berita buruknya, kebanyakan kanker paru-paru sering muncul tanpa menunjukkan gejala sama sekali, sampai akhirnya memasuki stadium yang lebih parah. Itu yang kemudian menyebabkan kanker paru-paru sering terlambat disadari, dan menjadi salah satu penyakit yang paling mematikan.

Salah satu gejala khas dari penyakit ini adalah batuk yang tidak kunjung reda. Meski bukan satu-satunya, tapi tak dapat dimungkiri bahwa batuk bisa jadi gejala dari kanker paru-paru. Pasalnya, batuk yang tak henti-henti bisa menjadi tanda adanya tumor yang menghalangi jalur napas, sehingga memicu batuk.

Itu bisa menjadi lebih parah jika batuk yang terjadi disertai dengan keluarnya darah. Kondisi ini bisa jadi tanda bahwa sel kanker telah menyerang jaringan sehat paru-paru. Selain batuk, ada beberapa gejala kanker paru-paru yang juga sering muncul, seperti suara serak, keluarnya lendir berwarna kemerahan, sakit saat menelan, hingga nyeri dada.

Rasa nyeri terjadi karena pada dinding dada terdapat banyak ujung saraf. Itu membuat sel kanker paru-paru yang menyerang menyebabkan rasa sakit yang tak tertahankan, dan menjadi lebih parah saat menarik napas dalam-dalam, batuk, atau tertawa.

Baca juga: Batuk Terus? Waspada Kanker Paru-paru

Masih penasaran soal kanker paru-paru dan kaitannya dengan polusi udara? Tanya dokter di aplikasi Halodoc saja! Kamu bisa menghubungi dokter melalui Video/Voice Call dan Chat. Dapatkan informasi seputar kesehatan dan tips hidup sehat dari dokter terpercaya. Yuk, download Halodoc sekarang di App Store dan Google Play!

Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan