Awas, Skleroderma Sebabkan 7 Komplikasi Ini

Ditinjau oleh  dr. Fitrina Aprilia   01 Agustus 2019
Awas, Skleroderma Sebabkan 7 Komplikasi Ini Awas, Skleroderma Sebabkan 7 Komplikasi Ini

Halodoc, Jakarta – Kolagen merupakan jenis protein berserat yang membentuk jaringan ikat tubuh kita. Kolagen sangat dibutuhkan untuk kesehatan kulit. Namun, ketika produksi kolagen terganggu, ini bisa sebabkan kondisi yang disebut skleroderma. Terganggunya produksi kolagen diduga berkaitan dengan kondisi kekebalan tubuh seseorang. 

Baca Juga: Bagaimanakah Cara Mendiagnosis Skleroderma?

Penyakit skleroderma bisa memengaruhi beberapa bagian tubuh seseorang. Penyakit bisa ringan atau berat tergantung area mana yang terpengaruh. Berikut ini komplikasi skleroderma berdasarkan area tubuh yang terpengaruh.

Komplikasi Skleroderma Berdasarkan Area Tubuh

Berikut ini komplikasi dari skleroderma yang dapat terjadi

1. Paru-Paru

Skleroderma yang terjadi di paru-paru dapat menimbulkan jaringan parut yang berisiko mengganggu fungsi paru-paru. Komplikasinya dapat berupa sesak napas atau tekanan darah tinggi akibat berkurangnya aliran darah dari arteri ke paru-paru.

2. Jantung

Skleroderma pada jantung juga bisa timbulkan jaringan parut pada jaringan jantung. Ini bisa meningkatkan detak jantung menjadi tidak normal dan gagal jantung kongestif. Selaput membran yang mengelilingi jantung juga dapat terpengaruh yang bisa timbulkan peradangan. Bukan hanya itu, skleroderma juga dapat meningkatkan tekanan di sisi kanan jantung dan menyebabkannya aus.

3. Ginjal

Ketika skleroderma mempengaruhi ginjal, pengidapnya dapat mengalami peningkatan tekanan darah dan peningkatan kadar protein dalam urine. Komplikasi serius yang dapat terjadi adalah krisis ginjal yang melibatkan peningkatan tekanan darah secara tiba-tiba dan gagal ginjal dalam waktu singkat.

4. Sistem Pencernaan

Masalah pencernaan yang terkait dengan skleroderma dapat menyebabkan mulas dan kesulitan menelan. Skleroderma juga dapat menyebabkan serangan kram, kembung, sembelit, atau diare.

Baca Juga: Kemoterapi Bisa Tingkatkan Risiko Skleroderma

5. Ujung Jari

Jaringan parut akibat skleroderma bisa membatasi aliran darah secara permanen yang dapat merusak jaringan di ujung jari yang menyebabkan lubang atau luka kulit. Dalam beberapa kasus, jaringan di ujung jari mungkin mati dan butuh diamputasi.

6. Gigi

Skleroderma umumnya menyebabkan kulit menjadi mengencang atau mengeras. Pengencangan kulit wajah yang parah dapat menyebabkan mulut menjadi lebih kecil dan sempit, sehingga menyulitkan pengidap untuk menyikat gigi. Pengidap skleroderma bahkan cenderung menghasilkan jumlah air liur yang sedikit, sehingga risiko kerusakan gigi meningkat lebih banyak.

7. Fungsi Seksual

Pria yang mengidap skleroderma mungkin mengalami disfungsi ereksi. Scleroderma juga dapat memengaruhi fungsi seksual wanita yang mengurangi pelumasan seksual dan membatasi pembukaan vagina.

Kalau kamu punya pertanyaan terkait skleroderma, diskusi saja dengan dokter Halodoc agar lebih jelas. Yuk, download aplikasinya di sini. Berikut ini opsi perawatan skleroderma yang bisa dilakukan.

Opsi Pengobatan Skleroderma

Sejauh ini, belum ada jenis obat yang mampu menyembuhkan atau menghentikan produksi kolagen secara berlebihan. Namun, terdapat jenis obat yang membantu mengendalikan gejala skleroderma dan mencegah terjadinya komplikasi :

  • Pemberian krim atau pil steroid membantu mengurangi pembengkakan dan nyeri sendi. Steroid bekerja untuk melonggarkan kulit yang kaku dan memperlambat perkembangan perubahan kulit baru.

  • Konsumsi obat tekanan darah juga bisa diberikan untuk melebarkan pembuluh darah dan membantu mencegah masalah paru-paru.

  • Obat-obatan yang menekan sistem kekebalan tubuh dapat membantu mengurangi gejala skleroderma.

  • Obat untuk mengurangi asam lambung dapat membantu meringankan mulas. 

  • Salep antibiotik dapat membantu mencegah infeksi pada luka di ujung jari.

  • Konsumsi obat antiinflamasi nonsteroid untuk mengurangi rasa sakit.

Baca Juga: Gaya Hidup Sehat bagi Pengidap Skleroderma

Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan