Awas, Bayi Laki-Laki Rentan Terkena Kriptorkismus

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   11 Juli 2019
Awas, Bayi Laki-Laki Rentan Terkena KriptorkismusAwas, Bayi Laki-Laki Rentan Terkena Kriptorkismus

Halodoc, Jakarta – Ada banyak risiko gangguan kesehatan atau penyakit yang bisa menyerang bayi baru lahir. Mulai dari yang bersifat ringan, sampai yang bersifat berat dan harus diwaspadai. Salah satu jenis penyakit pada bayi yang bisa terjadi dan harus diwaspadai adalah kriptorkismus. Jenis penyakit ini menyerang bayi laki-laki. 

Kriptorkismus rentan menyerang bayi laki-laki karena gangguan kesehatan yang satu ini memengaruhi kondisi testis. Penyakit ini menyebabkan testis tidak turun ke dalam skrotum bahkan setelah bayi lahir. Perlu diketahui, testis tumbuh di dalam rongga perut alias abdomen saat bayi berkembang di dalam kandungan. Dalam keadaan normal, testis akan turun secara alami ke tempat yang seharusnya, yaitu skrotum. 

Testis akan mulai turun sekitar dua bulan sebelum kelahiran atau pada trimester ketiga kehamilan. Bagian ini akan turun secara alami melalui saluran bernama inguinal canal. Seluruh proses itu tidak terjadi dengan normal pada bayi laki-laki yang mengalami penyakit kriptorkismus. Ada banyak faktor yang bisa menyebabkan gangguan ini muncul, salah satunya kebiasaan konsumsi minuman beralkohol selama hamil. 

Baca juga: Mitos atau Fakta, Kriptorkismus Akibatkan Infertilitas

Bayi laki-laki dinyatakan mengalami kriptorkismus jika pada saat kelahiran, testis tetap berada di dalam rongga perut atau di saluran inguinal canal. Artinya, testis tidak berkembang serta tidak mampu mencapai tempat seharusnya, yaitu skrotum. Risiko kriptorkismus menjadi lebih tinggi pada bayi laki-laki yang lahir secara prematur. Meski begitu, umumnya testis akan turun dan menempati tempat seharusnya dalam 3–6 bulan setelah kelahiran. 

Namun pada kasus yang jarang terjadi, testis bisa tetap berada di abdomen tanpa berpindah. Kondisi tersebut mungkin harus ditangani dengan tindakan operasi untuk membantu menempatkan testis ke skrotum. Penyakit kriptorkismus tidak menimbulkan nyeri, tetapi penyakit ini bisa meningkatkan risiko terjadinya penyakit kanker testis. 

Tanda Bayi Laki-laki Mengalami Kriptorkismus 

Sebenarnya, tidak ada tanda-tanda khusus yang muncul karena penyakit ini selain testis yang tidak berada di tempatnya. Kriptorkismus jarang menunjukkan gejala tertentu, dan biasanya baru terdeteksi setelah kelahiran bayi. Hingga kini masih belum diketahui secara pasti apa yang menjadi penyebab penyakit ini bisa menyerang, tetapi risikonya meningkat jika ibu memiliki kebiasaan konsumsi alkohol dan merokok saat hamil

Penyakit ini juga rentan menyerang bayi laki-laki yang lahir prematur, memiliki riwayat keluarga dengan penyakit yang sama, bayi lahir dengan berat badan rendah, serta gangguan pertumbuhan janin selama di kandungan.  

Baca juga: Bayi Lahir Prematur Berisiko Alami Gangguan Kesehatan Ini

Kondisi ini bisa saja membaik dengan sendirinya dan testis akhirnya turun ke tempat seharusnya. Proses ini biasanya terjadi saat bayi berusia 1–6 bulan. Jika hal itu tidak kunjung terjadi, bahkan setelah bayi berusia lebih dari 6 bulan, dibutuhkan tindakan medis untuk mengatasi kriptorkismus.

Tindakan medis untuk mengatasi gangguan ini dilakukan pada saat bayi berusia 6–12 bulan dan bertujuan untuk memindahkan testis ke dalam skrotum. Salah satu cara medis yang ampuh dan bisa dilakukan adalah melalui prosedur operasi pada bayi. 

Baca juga: Ibu Hamil di Usia Tua, Bayinya Lebih Mudah Terserang Sindrom Klinefelter?

Cari tahu lebih lanjut seputar kriptorkismus dengan bertanya ke dokter di aplikasi Halodoc. Ibu bisa dengan mudah menghubungi dokter melalui Video/Voice Call dan Chat. Dapatkan informasi seputar kesehatan bayi dan tips hidup sehat dari dokter terpercaya. Yuk, download sekarang di App Store dan Google Play! 

 

Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan