Benarkah Anak Menjadi Hiperaktif saat Terlalu Banyak Makan Gula?

4 menit
Ditinjau oleh  dr. Fadhli Rizal Makarim   20 Mei 2022

“Anak dapat menjadi hiperaktif secara tiba-tiba karena banyak hal, salah satunya akibat asupan gula berlebih. Maka dari itu, pastikan untuk membatasi konsumsi makanan manis pada anak untuk kesehatannya.”

Benarkah Anak Menjadi Hiperaktif saat Terlalu Banyak Makan Gula?Benarkah Anak Menjadi Hiperaktif saat Terlalu Banyak Makan Gula?

Halodoc, Jakarta – Semua orang tua tahu jika anak-anak sangat menyukai makanan manis. Beberapa makanan seperti coklat, permen, hingga es krim sangat disukai anak-anak dan bahkan merengek jika tidak diberikan. Namun, tahukah ibu jika gula dapat sebabkan anak menjadi hiperaktif? Untuk mengetahui lebih lengkapnya, baca ulasan berikut ini!

Gula Dapat Membuat Anak Menjadi Hiperaktif

Konsumsi makanan manis sangat perlu untuk dijaga pada anak. Sebab, ada banyak dampak buruk bagi kesehatan yang bisa terjadi jika anak-anak terlalu banyak makan sesuatu yang manis. Disebutkan jika kandungan gula yang tinggi dapat membuat anak menjadi hiperaktif. Gangguan yang disebut dengan sugar rush ini bisa meningkatkan kadar gula darah dengan cepat dalam waktu yang singkat.

Tingginya kadar gula di dalam darah dapat menyebabkan anak menjadi hiperaktif sebab ia mendapatkan dorongan energi. Hal ini membuatnya terus aktif dan juga sulit untuk fokus pada hal tertentu. Namun, sejauh ini belum ada bukti ilmiah jika sugar rush yang terjadi pada anak dapat membuatnya menjadi seorang yang hiperaktif.

Mengutip dari The Family Nutrition Book, disebutkan jika perilaku, kemampuan belajar, dan konsentrasi pada seseorang yang sensitif dengan gula memang dapat memburuk setelah mengonsumsi sesuatu yang manis dalam jumlah yang banyak. Faktanya memang anak-anak tertentu lebih sensitif terhadap gula dibandingkan dengan anak yang normal. Meski begitu, masalah ini bukan hanya terjadi pada anak-anak, tetapi juga orang dewasa. 

Bukan hanya membuat anak menjadi hiperaktif, gula dapat menyebabkan banyak masalah kesehatan pada anak. Anak-anak yang terlalu banyak makan makanan manis dapat membuat anak tidak sehat saat tumbuh dewasa. Hal ini juga dapat menyebabkan anak alami obesitas yang dapat meningkatkan risiko terkena tekanan darah tinggi, kadar kolesterol tinggi, serta diabetes tipe 2.

Maka dari itu, ibu perlu tahu beberapa jenis gula dan batasannya agar tetap aman dikonsumsi pada anak. Berikut daftarnya:

1.  Gula Pasir (Gula Putih)

Gula pasir juga termasuk salah satu manisan yang dapat membuat anak menjadi hiperaktif. Pemanis makanan ini mudah diserap oleh tubuh dan sangat disukai oleh anak-anak. Gula yang disebut juga dengan sukrosa ini terbilang aman dikonsumsi, tetapi sebaiknya batasi konsumsinya hanya enam sendok teh per hari.

2.  Gula Merah

Jenis gula ini terdiri dari sukrosa, glukosa, dan fruktosa. Glukosa adalah gula sederhana yang berasal dari karbohidrat. Sedangkan fruktosa adalah gula yang berasal dari buah dan penyerapannya lambat oleh tubuh, sehingga aman untuk dikonsumsi. Meskipun terbilang aman dikonsumsi, tetap batasi konsumsinya pada anak untuk menghindari obesitas.

3.  Gula Alkohol

Disebutkan jika gula ini memiliki kalori yang lebih rendah dibandingkan gula pasir. Umumnya, gula ini digunakan sebagai bahan pembuat permen. Jenis gula ini aman dikonsumsi dalam jumlah yang tidak berlebihan. Konsumsi gula ini pada anak-anak dapat membuatnya lebih sering buang air besar. Gula ini biasanya terdapat pada permen dalam zat, seperti xylitol, manitol, dan sorbitol.

4.  Gula Buatan Sakarin

Gula sakarin juga termasuk salah satu gula yang dapat menyebabkan anak hiperaktif jika dikonsumsi berlebihan. Penggunaannya biasanya pada minuman rendah gula karena rasanya 300-400 kali manis dari sukrosa. Batasan untuk konsumsi minuman dengan gula ini sebesar 50-300 mg/kg berat badan.

5.  Gula Buatan Aspartam

Gula buatan Aspartam kerap digunakan pada pemanis khusus untuk diet. Rasa manisnya 200 kali sukrosa, tetapi tidak aman dikonsumsi oleh anak-anak. Sebab, risiko untuk alami keterbelakangan mental akibat penumpukan fenilalanin bisa terjadi. Batasan konsumsinya adalah 40 mg/kg berat badan.

6.  Gula Buatan Siklamat

Gula jenis ini terdapat dalam beberapa makanan atau minuman, seperti permen karet, es krim, dan lainnya. Gula siklamat merupakan senyawa yang bersifat karsinogenik atau mampu memicu terjadinya kanker. Maka dari itu, sangat penting untuk membatasi konsumsinya hanya 11 mg/kg berat badan atau bahkan menghindarinya secara keseluruhan.

Itulah pembahasan mengenai makanan manis yang dapat menyebabkan anak menjadi hiperaktif. Pastikan ibu membatasi konsumsi makanan manis pada anak dan alihkan keinginannya dengan memberikan buah yang manis. Dengan begitu, risiko untuk alami masalah kesehatan dapat dihindari serta tubuh menjadi lebih sehat karena banyak makan buah.

Ibu juga bisa bertanya pada ahli medis melalui fitur tanya dokter pada aplikasi Halodoc. Cukup dengan download aplikasi Halodoc dan menggunakannya, interaksi bisa dilakukan kapan dan dimana saja sesuai keinginan. Maka dari itu, segera gunakan aplikasinya untuk memudahkan segala macam akses kesehatan hanya melalui smartphone di tangan!

Referensi:
Henry Ford Health. Diakses pada 2022. Kids And Sugar: A Recipe For Disaster?
Medline Plus. Diakses pada 2022. Hyperactivity and sugar.

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan