Benarkah Cacar Air Hanya Terjadi Sekali Seumur Hidup?

Ditinjau oleh  dr. Verury Verona Handayani   01 September 2020
Benarkah Cacar Air Hanya Terjadi Sekali Seumur Hidup? Benarkah Cacar Air Hanya Terjadi Sekali Seumur Hidup?

Halodoc, Jakarta - Cacar air merupakan penyakit yang kerap menyerang anak-anak. Penyakit ini disebabkan oleh infeksi virus varicella-zoster. Ketika infeksi terjadi, pengidapnya akan mengalami ruam yang terasa sangat gatal dengan lepuh kecil berisi cairan. Cacar air termasuk penyakit yang sangat menular dari orang ke orang. 

Sebagian besar orang yang telah mengalami cacar air tidak mengidapnya lagi di kemudian hari. Benarkah cacar air adalah penyakit yang hanya terjadi seumur hidup? Simak penjelasan berikut.

Baca juga: 4 Makanan yang Harus Dihindari Anak saat Alami Cacar Air

Cacar Air Hanya Terjadi Sekali Seumur Hidup, Benarkah? 

Cacar air memang bisa terjadi sekali seumur hidup saja. Pasalnya, seseorang yang telah mengidap cacar air akan mengalami reaksi kekebalan yang kuat setelah sembuh. Reaksi kekebalan inilah yang melindungi orang tersebut terhadap gejala infeksi ulang. Namun, ada beberapa orang yang merasa mengalami cacar air untuk kedua kalinya. 

Pada kasus ini, memang ada beberapa penyakit yang menimbulkan ruam yang menyerupai cacar air. Bisa jadi orang tersebut sebenarnya tidak pernah mengidap cacar air sebelumnya, tetapi malah menerima kesalahan diagnosis. Selain kesalahan diagnosis, infeksi cacar air berulang bisa dialami oleh seseorang yang mengidap penyakit sistem kekebalan tubuh. Misalnya, pada seseorang yang mengalami imunosupresi untuk transplantasi atau mengidap AIDS.

Baca juga: Ini Penyebab Komplikasi pada Pengidap Cacar Air Dewasa

Apa Saja Gejala Cacar Air?

Setelah terpapar virus, seseorang akan mengalami ruam dan munculnya lepuh yang sangat gatal selama sekitar 5-10 hari. Sebelum ruam muncul, seseorang yang terinfeksi biasanya mengalami demam, kehilangan selera makan, sakit kepala, dan tidak enak badan. Begitu ruam cacar air muncul, pengidapnya akan melewati tiga fase, yaitu:

  • Munculnya benjolan merah muda (papula) selama beberapa hari.
  • Timbulnya lepuh berisi cairan kecil (vesikel) yang terbentuk dalam waktu sekitar satu hari dan kemudian pecah atau bocor.
  • Setelah bocor, lepuh tersebut menjadi kerak dan koreng. Kerak dan koreng ini membutuhkan waktu beberapa hari untuk sembuh.

Ketika terserang virus cacar air, kamu dapat menyebarkan virus ke orang lain hingga 48 jam sebelum ruam muncul dan virus tetap dapat menular sampai semua lepuhan pecah dan berkerak.

Perawatan Selama Mengalami Cacar Air

Berikut perawatan yang perlu kamu lakukan untuk membantu meringankan gejala kasus cacar air:

1. Hindari Menggaruk

Menggaruk dapat menyebabkan jaringan parut, memperlambat penyembuhan, dan meningkatkan risiko infeksi luka. Pada anak kecil, kenakan sarung tangan terutama di malam hari dan potong kuku jarinya untuk mencegahnya menggaruk. 

2. Redakan Rasa Gatal dan Ketidaknyamanan

Ruam cacar air bisa terasa sangat gatal dan lepuhan yang pecah terkadang terasa sangat menyengat. Ketidaknyamanan ini biasanya muncul bersamaan dengan demam, sakit kepala, dan kelelahan. Nah, untuk meredakan rasa gatal, kamu bisa mandi menggunakan air dingin yang dicampur soda kue, aluminium asetat atau oatmeal mentah atau oatmeal koloid. Selain itu, oleskan losion kalamin di area lepuhan. 

Baca juga: Cara Mencegah Bekas Cacar Air pada Kulit

Antihistamin juga bisa kamu konsumsi untuk meredakan gatal-gatal dan parasetamol untuk menurunkan demam. Pada anak-anak, sebaiknya tanyakan dokter dahulu sebelum memberinya antihistamin. Kalau kamu butuh menanyakan hal ini, hubungi dokter lewat Halodoc saja. Tidak perlu ke rumah sakit, pakai Halodoc kamu dapat menghubungi dokter kapan saja dan di mana saja via Chat atau Voice/Video Call.

Referensi:
Healthline. Diakses pada 2020. Can You Get Chickenpox Twice?
Medicinet. Diakses pada 2020. Can You Get Chicken Pox a Second Time?
Mayo Clinic. Diakses pada 2020. Chickenpox.


Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan