Benjolan pada Vulva, Apa Penyebabnya?

Ditinjau oleh  dr. Rizal Fadli   25 Mei 2021
Benjolan pada Vulva, Apa Penyebabnya?Benjolan pada Vulva, Apa Penyebabnya?

Halodoc, Jakarta - Munculnya benjolan pada tubuh pastinya membuat kamu khawatir, apalagi jika benjolannya muncul di organ intim seperti vulva. Vulva merupakan bagian terluar vagina yang terdiri dari labia mayora, labia minora, dan kelenjar Skene serta kelenjar Bartholin yang bekerja menghasilkan lendir.

Munculnya benjolan pada vulva terkadang tidak perlu dikhawatirkan, terlebih jika kamu sedang dalam masa subur atau seiring bertambahnya usia wanita. Kendati demikian, kamu juga perlu tahu tanda-tanda benjolan yang tidak normal pada vulva, karena bisa menjadi salah satu pertanda kondisi tertentu.

Baca juga: Wanita Wajib Tahu, Ini 6 Ciri Miss V Sehat

Benjolan pada Vulva yang Perlu Diwaspadai

Jika kamu merasa khawatir saat menemukan benjolan pada vulva, berikut kemungkinan penyebab serta tanda-tandanya yang harus diwaspadai: 

 1. Kista Vulva

Vulva wanita memiliki sejumlah kelenjar, termasuk kelenjar minyak, Bartholin, dan Skene. Ketika kelenjar-kelenjar tersebut tersumbat, kista dapat terbentuk pada vulva. Ukuran kista bervariasi, tetapi kebanyakan terasa seperti benjolan kecil dan keras. 

Kista biasanya tidak menyakitkan kecuali jika terinfeksi. Selain itu, kista biasanya bisa hilang tanpa pengobatan. Namun, jika sudah terinfeksi, dokter dapat mengeluarkannya dan diobati dengan antibiotik.

 2. Varises

Varises adalah pembengkakan pembuluh darah yang dapat terjadi di sekitar vulva. Melansir dari Healthline, varises terjadi pada sekitar 10 persen kehamilan atau dengan penuaan. Varises ditandai dengan benjolan kebiruan atau urat bengkak bulat di sekitar labia minora dan mayora. Kamu mungkin tidak mengalami nyeri, tetapi varises terkadang terasa berat, menyebabkan gatal, atau berdarah.

Baca juga: Waspada Munculnya Varises Vagina pada Ibu Hamil

Kalau kamu menemui gejala tersebut, kamu bisa berdiskusi dengan dokter untuk memastikannya. Tidak usah repot keluar rumah, kini kamu bisa bicara langsung dengan dokter melalui aplikasi Halodoc

3. Lichen Sclerosus

Lichen sclerosus rentan dialami oleh wanita menopause. Kondisi ini sering terlihat di vulva dan di sekitar anus. Lichen sclerosus biasanya ditandai dengan sangat gatal, kulit menipis sampai berkeriput, muncul bercak putih, berdarah dan nyeri saat buang air kecil atau saat berhubungan intim.

Lichen sclerosus biasanya diobati dengan krim atau salep kortikosteroid. Sayangnya, kondisi ini rentan kembali setelah perawatan. Wanita yang memiliki lichen sclerosus juga berisiko sedikit lebih tinggi untuk terkena kanker vulva.

 4. Herpes Genital

Herpes kelamin adalah infeksi yang disebabkan oleh virus herpes simpleks. Herpes dapat ditularkan melalui hubungan seks vaginal, oral, atau anal. Sering kali gejala herpes bisa sangat ringan, sehingga pengidapnya tidak menyadarinya.

Penyebab herpes sulit disadari adalah karena gejala awalnya yang sangat mirip dengan flu. Namun, supaya kamu lebih waspada, sebaiknya jangan abaikan jika mendapati gejala seperti demam, nyeri dan gatal di sekitar vulva, serta munculnya beberapa benjolan merah yang berubah menjadi jerawat atau lecet yang terasa sakit.

5. Kutil Kelamin

Kutil kelamin adalah penyakit disebabkan oleh infeksi human papillomavirus (HPV). Penularannya dapat melalui seks vaginal dan anal. Kondisi ini juga jarang disadari oleh banyak orang.

Biasanya, kutil kelamin ditandai dengan benjolan kecil yang jaraknya berdekatan seperti kembang kol. Benjolan ini berwarna seperti warna kulit namun menimbulkan rasa gatal seperti terbakar.

6. Kanker Vulva

Kanker vulva termasuk kondisi jarang terjadi. Walaupun termasuk penyakit langka, kamu tetap harus mewaspadainya. Gejala prakanker biasanya ditandai dengan benjolan pada vulva, perubahan warna kulit menjadi terang atau lebih gelap dari kulit di sekitarnya, gatal, terbakar, atau nyeri dan luka yang tidak kunjung sembuh.

Baca juga: Jenis-Jenis Kanker Vulva yang Perlu Diwaspadai

Kanker vulva lebih sering terjadi pada wanita yang lebih tua dan pada wanita yang merokok. Wanita juga berisiko lebih besar jika mengalami kutil kelamin yang disebabkan oleh virus HPV.

Referensi:
Healthline. Diakses pada 2021. Guide to Vaginal Lumps and Bumps.
Medical News Today. Diakses pada 2021. What to do about vaginal cysts, sores, and bumps.

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan