Bisa Ganggu Aktivitas, Ini 6 Fakta Tentang Rheumatoid Arthritis

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   28 Maret 2019
Bisa Ganggu Aktivitas, Ini 6 Fakta Tentang Rheumatoid ArthritisBisa Ganggu Aktivitas, Ini 6 Fakta Tentang Rheumatoid Arthritis

Halodoc, Jakarta – Rheumatoid arthritis atau yang lebih dikenal juga dengan rematik adalah peradangan kronis pada sendi yang kemudian mengakibatkan sendi terasa nyeri, kaku, dan bengkak. Enggak hanya itu saja, sendi yang rusak akibat penyakit ini juga akan menyulitkan pengidapnya melakukan aktivitas sehari-hari, seperti menulis, membuka botol, memakai baju, dan membawa barang.

Bila peradangan sendi ini terjadi di pinggul, lutut, atau kaki, maka juga dapat menyulitkan pengidapnya berjalan, membungkuk, atau berdiri. Karena itu, ketahui beberapa fakta tentang rheumatoid arthritis berikut ini agar kamu bisa mewaspadainya.

Baca juga: Peduli Kesehatan, Ini Bedanya Rheumatoid Arthritis dan Juvenile Rheumatoid Arthritis

1. Rheumatoid Arthritis Disebabkan oleh Kondisi Autoimun

Rheumatoid arthritis merupakan penyakit autoimun, karena disebabkan oleh kondisi di mana sistem kekebalan tubuh yang seharusnya melawan infeksi malah menyerang sel-sel normal pada persendian, hingga akhirnya membuat sendi terasa nyeri, bengkak, dan kaku. Alasan mengapa sistem kekebalan tubuh bisa keliru menyerang tubuh sendiri dalam kasus rheumatoid arthritis belum diketahui, namun beberapa faktor diduga bisa meningkatkan risiko seseorang terkena penyakit radang sendi kronis ini. Beberapa faktor tersebut, yaitu usia, hormon, genetika, lingkungan, obesitas, dan kebiasaan merokok.

2. Rheumatoid Arthritis juga Bisa Menyerang Bagian Tubuh Lain

Walaupun rheumatoid arthritis paling sering menyerang kaki dan tangan, namun tidak menutup kemungkinan bagi penyakit ini untuk menyerang bagian tubuh lainnya juga, seperti mata, paru-paru, pembuluh darah, dan kulit.

3. Wanita di Atas 40 Tahun Berisiko Tinggi Terkena Rematik

Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, faktor usia memengaruhi risiko terkena rheumatoid arthritis. Seiring bertambahnya usia, risiko seseorang mengalami rematik memang semakin tinggi. Tapi, selain usia, jenis kelamin juga turut memengaruhi risiko penyakit ini. Rheumatoid arthritis paling sering dialami oleh wanita, terutama di atas 40 tahun. Tapi, ini bukan berarti para pria dan siapapun di luar usia tersebut tidak berisiko sama sekali terserang penyakit ini.

4. Gejala Rheumatoid Arthritis Bisa Berubah-Ubah

Gejala rheumatoid arthritis yang paling sering timbul memang adalah sendi terasa kaku, kemerahan, bengkak, terasa hangat, dan nyeri. Tapi, tidak semua pengidap rematik pasti akan mengalami gejala yang sama seperti itu. Gejala rheumatoid arthritis juga bisa berubah-ubah seiring berjalannya waktu dan bisa bertambah parah bila tidak segera ditangani. Bahkan, gejala radang sendi ini bisa menyebar ke bagian tubuh lainnya yang menyebabkan sendi bergeser atau berubah bentuk.

Baca juga: Sering Nyeri Sendi dan Jari Kaku? Hati-Hati Rheumatoid Arthritis

5. Rheumatoid Arthritis Bisa Sebabkan Komplikasi Serius

Jadi, kamu sebaiknya jangan meremehkan penyakit peradangan sendi kronis ini, karena selain gejalanya bisa memburuk seiring waktu, rheumatoid arthritis juga bisa menyebabkan komplikasi serius. Komplikasi yang bisa terjadi akibat rheumatoid arthritis, di antaranya peradangan pada pembuluh darah, mata, jantung, dan paru-paru, kerusakan pada sendi, serta terjadinya sindrom carpal tunnel. Rheumatoid arthritis juga bisa meningkatkan risiko stroke atau serangan jantung.

6. Rheumatoid Arthritis Tidak Bisa Sembuh tapi Bisa Diredakan

Sayangnya, sampai saat ini belum ada pengobatan yang bisa menyembuhkan rheumatoid arthritis. Tapi, dengan mengubah gaya hidup dan melakukan perawatan yang tepat, penyebaran dan peradangan sendi bisa dihambat. Perawatan yang bisa dilakukan untuk mengatasi rheumatoid arthritis atau rematik adalah dengan melakukan terapi serta pengobatan jangka panjang yang bertujuan untuk menghambat perkembangan dan gejala rheumatoid arthritis. Tapi, bila terapi dan obat-obatan sudah tidak mempan mengatasi rematik yang kamu alami, maka operasi bisa dilakukan untuk memperbaiki masalah persendian.

Baca juga: Hindari 6 Hal Ini Agar Terhindar dari Rheumatoid Arthritis

Itulah enam fakta rheumatoid arthritis yang perlu kamu tahu. Buat beli obat rematik, gunakan saja aplikasi Halodoc. Kamu enggak perlu repot-repot keluar rumah, tinggal pesan lewat aplikasi Halodoc, dan pesananmu akan diantarkan dalam waktu satu jam. Yuk, download Halodoc sekarang juga di App Store dan Google Play.

Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan