Seperti Ini Prosedur Operasi Plastik di Wajah

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   24 April 2018
Seperti Ini Prosedur Operasi Plastik di WajahSeperti Ini Prosedur Operasi Plastik di Wajah

Halodoc, Jakarta-  Sejak zaman Cleopatra, banyak orang menggunakan berbagai cara untuk tetap cantik dan awet muda. Lewat berbagai ramuan, kosmetik, hingga olah tubuh. Enggak heran sih, toh kemudaan memang jadi dambaan tiap orang.

Nah, seiring bergulirnya waktu dan canggihnya teknologi kesehatan, kini kecantikan dan awet muda bisa didapatkan dengan waktu yang relatif cepat melalui operasi plastik. Kira-kira, bagaimana sih  prosedur operasi plastik itu?

Sebelumnya, menurut data yang dikeluarkan American Academy of Plastic Facial and Reconstructive Surgery, 64 persen dokter bedah plastik mengaku mengalami permintaan bedah wajah oleh pasien di bawah usia 30 tahun sejak tahun lalu. Padahal, tahun sebelumnya pasien yang ingin melakukan operasi rata-rata berusia 30 tahun ke atas. Lalu, apa yang membuat operasi plastik kini amat diminati? Kata ahli, sih, para pasien “ingin secantik atau setampan seleberiti”.

Jangan Asal, Lihat Dulu Kondisi Tubuh

Kamu mungkin pernah melihat sebagian orang yang jauh lebih cantik atau tampan pascaoperasi plastik. Namun, ada juga yang wajahnya justru terlihat mengerikan pascaoperasi. Dengan kata lain, prosedur operasi plastik bisa saja mengalami kegagalan. Nah, sebelum memutuskan untuk melakukannya, ada pelbagai hal yang perlu diketahui.

  1. Membesarkan bibir

Kata ahli, operasi ini paling baik dilakukan oleh kelompok usia muda. Kalau sudah tak lagi muda, kamu tetap bisa melakukannya jika kondisi bibir telah menipis. Namun, operasi ini enggak cocok dilakukan jika kamu memiliki alergi, herpes, diabetes, atau penyakit autoimun seperti lupus.

  1. Operasi Kelopak Mata

Operasi ini bisa mendapatkan hasil yang maksimal jika kandidatnya memiliki kelopak mata yang terkulai, berkantong mata, atau bengkak. Namun, bagi yang ingin menghilangkan garis-garis halus atau keriput di sekitar mata, penanganan yang tepat bukan melalui operasi ini.

  1. Operasi Hidung

Kalau kamu ingin melakukan operasi hidung, pastikan kamu tidak memiliki kulit hidung yang tebal. Prosedur operasi plastik ini cocok untuk orang yang memiliki hidung besar, bengkok, atau terdapat benjolan. Selain itu, hindari melakukan operasi ini pada anak-anak yang masih dalam proses pertumbuhan.

  1. Menarik Wajah atau Leher

Tujuan prosedur operasi plastik ini agar membuat seseorang jadi terlihat lebih muda. Operasi ini biasanya dikenal dengan sebutan facelift. Nah, kandidat terbaik untuk operasi ini adalah mereka yang punya kulit wajah dan leher yang kendur, atau memiliki kelebihan lemak pada dagu. Kata ahli, orang yang kulitnya tidak elastis dan pengidap obesitas tidak cocok untuk melakukan operasi ini.

Menyimpan Banyak Risiko

Kalau kamu memutuskan untuk melakukan operasi plastik, berarti kamu juga harus siap menanggung segala risikonya. Pasalnya, ada berbagai risiko yang bisa terjadi selama atau pascaoperasi.

  1. Gagal Mengimplantasi Pipi atau Dagu

Bisa saja operasi berlangsung gagal saat melakukan implantasi pipi atau dagu. Nah, implan yang dimasukkan pada wajah ini bisa menimbulan infeksi.  Enggak cuma itu, bisa juga implan bocor sehingga membutuhkan operasi lanjutan.

  1. Kehilangan Rambut

Saat kamu ingin melakukan operasi pada dahi atau alis, kamu harus menerima risiko untuk kehilangan rambut di sekitar area tersebut. Selain itu, kamu juga akan mengalami mati rasa di sekitar dahi dan kulit kepala.

  1. Kebutaan

Meski jarang terjadi, operasi kelopak mata juga berisiko menyebabkan  kebutaan. Di samping itu, ada juga risiko seperti mata kering, iritasi mata, dan timbulnya jaringan parut.

  1. Mati Rasa

Operasi plastik juga bisa menyebabkan pendarahan ringan yang terkadang memerlukan pembedahan lain. Dalam beberapa kasus, prosedur operasi plastik juga bisa menyebabkan mati rasa dan kesemutan akibat kerusakan saraf. Nah, hal ini bisa bersifat permanen.

Pemulihan dan Perawatan

Pascaoperasi plastik, kamu enggak boleh sembarangan melakukan aktivitas fisik. Misalnya, setelah satu hari menjalani rhinoplasty (operasi hidung), kamu enggak boleh tidur dengan posisi miring karena dikhawatirkan bisa menggeser implan pada hidung.

(Baca juga: Apakah Sinusitis Harus Selalu Dioperasi?)

Nah, masa pemulihan pascaoperasi ini berbeda-beda, tergantung dari tipe prosedur bedah yang dilakukan. Bisa satu bulan, tiga bulan, enam bulan, atau mencapai satu tahun.

Setelah melakukan operasi plastik, kamu juga diharuskan melakukan berbagai perawatan baik di rumah atau di rumah sakit. Contohnya, kandidat yang melakukan operasi payudara harus menjalani perawatan di rumah sakit selama beberapa waktu pascaoperasi.  Perawatan pada operasi ini bisa berupa terapi pijat untuk melancarkan sirkulasi darah.

Yang perlu diketahui, jenis-jenis perawatan ini tentu akan berbeda sesuai jenis operasi plastik yang dilakukan.

Nah, bagi kamu yang masih punya banyak pertanyaan mengenai prosedur operasi plastik, bisa lho mendiskusikan hal itu dengan dokter melalui aplikasi Halodoc. Lewat fitur Chat dan Voice/Video Call, kamu bisa mengobrol dengan dokter ahli tanpa perlu ke luar rumah. Yuk, download aplikasi Halodoc sekarang juga di App Store dan Google Play!

Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan