Bukan Cuma Tenis, Ini 3 Olahraga yang Berisiko Cedera Bahu

Ditinjau oleh  dr. Rizal Fadli   30 November 2020
Bukan Cuma Tenis, Ini 3 Olahraga yang Berisiko Cedera BahuBukan Cuma Tenis, Ini 3 Olahraga yang Berisiko Cedera Bahu

Halodoc, Jakarta - Untuk mendapatkan tubuh yang sehat, bukan hanya dengan mengonsumsi makanan pilihan saja, tetapi juga rutin berolahraga. Saat melakukan aktivitas rutin, kamu dapat membuat tubuh menjadi bugar, meningkatkan daya tahan, hingga membuat pikiran menjadi lebih segar. Meski begitu, olahraga yang kamu lakukan mungkin saja menyebabkan beberapa dampak buruk, salah satunya cedera.

Dampak buruk yang dapat kamu rasakan karena berolahraga adalah cedera bahu. Hal ini umum terjadi pada seseorang yang rutin melakukan tenis karena gerakannya banyak membebani area tersebut. Namun, jenis olahraga lainnya juga dapat menyebabkan kamu mengalami cedera yang bisa menyulitkan untuk beraktivitas. Berikut ulasan lengkapnya!

Baca juga: Bahu Sering Nyeri dan Kaku, Hati-Hati Frozen Shoulder

Olahraga yang Meningkatkan Risiko Cedera Bahu

Cedera pada bahu seringkali melibatkan jaringan lunak sendi, termasuk tendon, ligamen, dan otot dibandingkan dengan tulang pada area tersebut. Seringkali cedera bahu terjadi secara bertahap disebabkan oleh gerakan yang berulang atau dengan gerakan mengayun dan melempar yang konstan. Gangguan pada bahu ini dapat terjadi disebabkan oleh beberapa olahraga yang memang banyak menggunakan tangan.

Selain itu, beberapa olahraga dengan kontak tinggi terhadap fisik juga dapat menyebabkan terjadinya cedera bahu. Saat seseorang mengalami kontan fisik berupa tabrakan, hampir semua bagian tubuh rentan terhadap cedera. Maka dari itu, kamu harus tahu beberapa olahraga yang dapat meningkatkan risiko terjadinya cedera bahu agar dapat berhati-hati. Berikut ini beberapa olahraga tersebut:

1. Baseball dan Softball

Salah satu olahraga yang berisiko menyebabkan cedera bahu adalah baseball dan softball. Seseorang yang memiliki tugas sebagai pelempar atau pitcher lebih tinggi mengalami gangguan tersebut karena terus melakukan gerakan melempar yang berulang. Mungkin saja pada beberapa kesempatan terjadi ketidakstabilan pada bahu yang menyebabkan tulang keluar dari penyangganya sebagian atau seluruhnya. Selain itu, gangguan lainnya yang dapat terjadi adalah robekan yang terjadi pada otot dan tendon yang memberi dampak buruk pada bahu.

Baca juga: Bahu Bergeser, Ini Pertolongan Pertama yang Harus Dilakukan

2. Renang

Jarang orang yang menganggap jika renang dapat menyebabkan cedera mengingat jarang menimbulkan benturan. Namun, tindakan berulang untuk menggerakkan lengan ke atas melawan kekuatan air dapat meningkatkan risiko cedera bahu. Setiap kayuhan yang dilakukan membuat bahu dalam rentang gerakan yang ekstrem. Selain itu, kamu juga dapat mengalami nyeri ringan jika terlalu lama berenang. Beberapa gangguan lainnya yang dapat terjadi pada bahu adalah robekan SLAP dan gangguan pada subakromial.

3. Bola Voli

Jika kamu rutin bermain bola voli, maka risiko mengalami cedera bahu juga lebih tinggi. Sama seperti sebelumnya, olahraga ini akan membuat bahu melakukan banyak gerakan berulang dan berat. Beberapa gerakan, seperti serving, spiking, dan blocking, dapat menimbulkan tekanan pada sendi bahu, sehingga menyebabkan cedera akut dan parah. Robekan pada otot juga termasuk salah satu gangguan yang umum terjadi pada pemain bola voli.

Baca juga: Bantu Obati Frozen Shoulder, Apa Itu Prosedur Manipulasi Bahu?

Sekarang kamu tahu olahraga apa saja yang dapat meningkatkan risiko terjadinya cedera pada bahu. Apabila kamu rutin melakukan olahraga tersebut, ada baiknya untuk melakukan pemeriksaan berkala dan membuat bahu terasa nyaman setiap menggunakannya secara berlebihan. Kamu mungkin dapat mengaplikasikan es pada bahu setelah beraktivitas.

Apabila kamu memiliki pertanyaan terkait risiko yang dapat terjadi akibat beberapa olahraga yang rutin dilakukan, dokter dari Halodoc dapat memberikan penjelasan yang lengkap. Kamu hanya perlu download aplikasi Halodoc di smartphone yang digunakan sehari-hari untuk menikmati kemudahan dalam akses kesehatan!

Referensi:
Dr. Brad Carofino. Diakses pada 2020. Sports with the Highest Risk of Shoulder Injury.


Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan