Bukan Hanya Orang Dewasa, Newborn pun Terancam Kanker Hati

Ditinjau oleh  dr. Verury Verona Handayani   06 September 2019
Bukan Hanya Orang Dewasa, Newborn pun Terancam Kanker HatiBukan Hanya Orang Dewasa, Newborn pun Terancam Kanker Hati

Halodoc, Jakarta - Humaira merupakan satu di antara beberapa bayi yang saat ini berjuang melawan kanker hati hepatoblastoma stadium 4, yang telah diidapnya sejak usia 7 bulan. Kanker ini adalah sejenis tumor langka yang tumbuh dan berkembang di hati, yang menyebabkan perut membesar dan keras. Kanker hati hepatoblastoma memang umumnya menyerang bayi, mulai dari usia 0–3 tahun. 

Penyebab pasti kanker hati hepatoblastoma hingga kini belum diketahui. Namun, ada beberapa kondisi genetik yang berpotensi meningkatkan risiko kanker ini, seperti sindrom Beckwith-wiedemann, penyakit wilson, porphyria cutanea tarda, dan familial adenomatous polyposis

Selain itu, anak yang terkena infeksi hepatitis B atau C pada usia dini, atau yang mengidap atresia bilier juga memiliki peningkatan risiko kanker hati hepatoblastoma. Pada beberapa kasus hepatoblastoma juga memiliki perubahan genetik dalam gen supresor tumor, yang memicu pertumbuhan sel yang tidak terkendali.

Baca juga: Bantu Humaira Sembuh Dari Kanker Hati

Begini Gejala Kanker Hati Hepatoblastoma pada Bayi

Setiap anak dengan kanker hati hepatoblastoma mungkin mengalami gejala yang berbeda. Perbedaan gejala ini tergantung pada ukuran, keberadaan, dan lokasi metastasis tumor. Namun, ada beberapa gejala paling umum dari kanker hepatoblastoma, yaitu:

  • Perut bengkak.

  • Berat badan dan nafsu makan menurun.

  • Pubertas dini pada anak laki-laki.

  • Sakit perut.

  • Mual dan muntah.

  • Penyakit kuning (menguningnya mata dan kulit).

  • Demam.

  • Kulit Gatal.

  • Vena di perut membesar dan dapat dilihat melalui kulit.

Gejala-gejala kanker hati hepatoblastoma tersebut mungkin menyerupai kondisi medis atau penyakit lain. Oleh karena itu, penting untuk selalu berkonsultasi dengan dokter anak, agar bisa mendapat diagnosis yang akurat. Sekarang, diskusi dengan dokter anak juga bisa dilakukan di aplikasi Halodoc, lho. Lewat fitur Chat atau Voice/Video Call, kamu bisa obrolkan langsung apapun yang ingin kamu tanyakan seputar gangguan kesehatan yang dialami anak.

Baca juga: Semangat Bayi 1 Tahun Melawan Penyakit Hepatoblastoma

Stadium Kanker Hati Hepatoblastoma

Seperti jenis kanker lainnya, kanker hati hepatoblastoma juga memiliki stadium atau tingkat keparahan dan penyebaran kanker. Stadium ini baru dapat diketahui setelah dilakukan pemeriksaan mendalam oleh dokter. Jika menjumpai gejala hepatoblastoma pada anak, segera periksakan ke dokter untuk memastikan diagnosis dan stadium kanker.

Untuk melakukan pemeriksaan, kini kamu bisa langsung buat janji dengan dokter di rumah sakit melalui aplikasi Halodoc. Jadi, pastikan kamu sudah download aplikasinya di ponselmu, ya. Jika diagnosis kanker hati hepatoblastoma sudah dipastikan, berikut ini beberapa tahapan atau stadium yang mungkin terjadi:

  • Stadium I. Pada tahap ini, biasanya tumor hanya terdapat dalam hati dan dapat diangkat total melalui operasi.

  • Stadium II. Di tahap ini, tumor dapat diangkat melalui operasi, tetapi sejumlah kecil dari kanker masih tersisa di hati.

  • Stadium III. Pada tahap ini biasanya tumor benar-benar diangkat atau sel kanker ditemukan pada kelenjar getah bening terdekat.

  • Stadium IV. Pada tahap ini, kanker telah menyebar (metastasis) ke bagian tubuh lain.

  • Kekambuhan. Merupakan tahap ketika kanker sudah diangkat, tetapi kambuh kembali. Kanker mungkin kembali menyerang hati atau di bagian tubuh lain.

Baca juga: Jangan Disepelekan, Ini 9 Gejala Kanker Hati

Pengobatan untuk Kanker Hati Hepatoblastoma

Pengobatan hepatoblastoma umumnya dilakukan untuk mengangkat tumor sebanyak mungkin, dengan tetap menjaga kinerja fungsi hati. Pengobatan medis untuk kanker hati hepatoblastoma pada anak biasanya dilakukan berdasarkan pertimbangan-pertimbangan berikut:

  • Usia anak, kondisi kesehatan, dan catatan medis.

  • Tingkat keparahan penyakit.

  • Toleransi anak terhadap obat, prosedur, dan terapi tertentu.

  • Ekspektasi perkembangan penyakit.

  • Pendapat atau preferensi orangtua.

Setelah melakukan pertimbangan, jenis pengobatan yang bisa dilakukan (baik sendiri maupun kombinasi) untuk hepatoblastoma adalah:

  • Operasi. Dilakukan untuk mengangkat tumor dan sebagian atau seluruh hati.

  • Kemoterapi.

  • Transplantasi hati.

  • Terapi radiasi.

  • Percutaneous ethanol injection. Merupakan prosedur penyuntikkan alkohol (ethanol) melalui jarum kecil, tepat di bagian tumor untuk membunuh sel-sel kanker.

Referensi:
Stanford Children’s Health. Diakses pada 2019. Hepatoblastoma in Children
US National Library of Medicine, National Institutes of Health. Diakses pada 2019. Pediatric hepatoblastoma: diagnosis and treatment
Kid’s Health. Diakses pada 2019. Hepatoblastoma

Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan