Begini Cara Membedakan Flu Singapura dan Cacar Air

Ditinjau oleh  dr. Fadhli Rizal Makarim   08 Mei 2020
Begini Cara Membedakan Flu Singapura dan Cacar AirBegini Cara Membedakan Flu Singapura dan Cacar Air

Halodoc, Jakarta – Sebaiknya jangan sepelekan kondisi ruam kemerahan yang muncul pada kulit apalagi jika disertai dengan demam. Kedua gejala yang muncul dapat menjadi tanda adanya gangguan kesehatan, seperti flu Singapura atau cacar air. Meskipun memiliki gejala yang hampir serupa, kedua penyakit ini disebabkan oleh virus yang berbeda.

Penyakit flu Singapura dan cacar air juga rentan dialami oleh anak-anak. Meskipun begitu, bukan berarti orang dewasa tidak berisiko mengalami kedua penyakit ini. Tidak ada salahnya kamu mengetahui perbedaan kedua penyakit ini dari gejala dan faktor penyebab kedua penyakit ini dapat dialami. Ini ulasannya.

Baca juga: Mirip Cacar Tapi di Dalam Mulut, Flu Singapura Lebih Sering Serang Anak

Begini Cara Membedakan Flu Singapura dan Cacar Air

Tentunya kamu dapat membedakan flu Singapura dan cacar air dari masa inkubasi hingga gejala yang kamu alami. Virus enterovirus mengalami masa inkubasi selama 3-6 hari setelah pengidap terpapar virus ini, sedangkan virus varicella zoster memiliki masa inkubasi selama 10-21 hari setelah paparan virus.

Kedua penyakit ini menyebabkan demam, ruam kemerahan, serta nyeri pada tenggorokan. Melansir Mayo Clinic, pengidap flu Singapura disertai dengan gejala lain, seperti munculnya sariawan pada lidah, gusi, serta bagian dalam pipi. Pengidap cacar air tidak mengalami sariawan.

Ruam kemerahan yang muncul pun memiliki lokasi yang berbeda. Pengidap cacar air umumnya akan mengalami ruam merah yang diawali pada bagian perut, punggung, atau wajah yang dapat menyebar ke seluruh tubuh. Melansir National Health Service UK, ruam yang muncul pada kulit juga menyebabkan kulit terasa sangat gatal dan mengganggu. Sedangkan pengidap flu Singapura mengalami ruam kemerahan pada telapak tangan, telapak kaki, hingga bokong.

Flu Singapura juga menyebabkan pengidapnya mengalami batuk dan nyeri pada perut, sedangkan cacar air menyebabkan pengidapnya mengalami lemas dan pusing. Itulah cara yang bisa diperhatikan untuk membedakan flu Singapura dan cacar air. Sebaiknya segera lakukan pemeriksaan ke rumah sakit terdekat untuk memastikan penyebab gejala yang dialami.

Baca juga: 6 Fakta yang Perlu Diketahui Tentang Flu Singapura

Lakukan Perawatan Mandiri di Rumah untuk Flu Singapura

Flu Singapura dikenal juga sebagai Hand Foot Mouth Disease. Penyakit ini disebabkan oleh adanya paparan virus enterovirus. Melansir Mayo Clinic, enterovirus dapat hidup dalam cairan tenggorokan, cairan hidung, cairan ludah, feses, dan cairan yang terdapat dalam ruam pada kulit. Flu Singapura menjadi salah satu penyakit yang sangat mudah menular.

Penularan flu Singapura dapat terjadi ketika pengidap melakukan kontak dengan orang yang sehat maupun sebaliknya. Selain itu, barang-barang yang terkontaminasi dengan cairan tubuh pengidap yang mengandung virus meningkatkan risiko penularan. Sehingga sangat baik untuk mengkarantina pengidap flu Singapura agar penularan tidak terjadi dengan mudah.

Kabar baiknya, flu Singapura menjadi salah satu penyakit yang dapat diobati dengan melakukan perawatan mandiri di rumah. Flu Singapura kerap pulih 7-10 hari setelah pengidap terpapar virus flu Singapura.

Ada beberapa perawatan yang bisa dilakukan untuk mengatasi flu Singapura, seperti menggunakan obat penurun panas jika demam, penuhi kebutuhan istirahat, perbanyak mengonsumsi air putih, hindari mengonsumsi makanan pedas dan asam, serta konsumsi makanan yang memiliki tekstur lunak. 

Melansir Centers for Disease Control and Prevention, sebaiknya rutin cuci tangan dengan baik dan jaga kebersihan lingkungan dengan melakukan pembersihan dengan disinfektan untuk mencegah penyebaran virus.

Cacar Air dapat Dicegah dengan Vaksin

Cacar air dikenal juga sebagai penyakit varicella. Cacar air adalah infeksi yang disebabkan oleh virus varicella zoster. Cacar air yang tidak diatasi dengan tepat dapat menyebabkan berbagai komplikasi pada pengidap cacar air yang memiliki sistem imunitas tubuh rendah.

Virus varicella zoster mudah menyebar melalui percikan ludah ketika pengidap batuk atau bersin serta cairan yang berasal dari ruam pada kulit. Jadi, pengidap cacar air disarankan untuk melakukan karantina diri untuk menghindari penularan yang dapat terjadi. Penularan terjadi beberapa hari sebelum ruam muncul pada kulit.

Baca juga: Bagaimana Cara Pengobatan di Rumah Guna Mengatasi Cacar Air?

Pencegahan dapat dilakukan dengan melakukan vaksinasi cacar air sedini mungkin. Melansir Mayo Clinic, vaksin dianjurkan bagi anak-anak dan orang dewasa yang belum pernah melakukan vaksinasi sebelumnya.

Jadi, sudah tidak bingung lagi membedakan antara flu Singapura dan cacar air? Jika masih ada yang ingin ditanyakan, kamu bisa menghubungi dokter melalui aplikasi Halodoc, kapan saja dan di mana saja.

Referensi:
Mayo Clinic. Diakses pada 2020. Hand Foot Mouth Disease
Mayo Clinic. Diakses pada 2020. Chickenpox
National Health Service UK. Diakses pada 2020. Chickenpox
Centers for Disease Control and Prevention. Diakses pada 2020. Hand Foot Mouth Disease

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan