Cara Mendeteksi Syok Anafilaktik Sejak Dini

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   11 Desember 2018
Cara Mendeteksi Syok Anafilaktik Sejak DiniCara Mendeteksi Syok Anafilaktik Sejak Dini

Halodoc, Jakarta - Pada beberapa kondisi, orang-orang yang memiliki riwayat alergi akan menunjukkan reaksi yang berbeda, seperti ruam dan mata atau hidung berair. Reaksi ini dikenal dengan anafilaksis. Kondisi ini terjadi ketika ada pelepasan bahan kimia yang berlebihan dan membuat pengidap rentan mengalami syok. Alergi ini bisa dikaitkan dengan makanan, sengatan serangga, atau obat-obatan.

Tahapan kedua dari syok anafilaktik dikenal dengan reaksi biphasic. Reaksi ini dapat terjadi selama 12 jam setelah pengidap mengalami reaksi awal. Gejala anafilaksis terjadi dengan sangat tiba-tiba dan dapat berkembang dengan cepat. Inilah alasan kamu perlu tahu cara mendeteksi syok anafilaktik supaya segera mendapatkan penanganan.

Gejala awal yang terlihat dari syok ini bisa dikatakan ringan, seperti hidung berair atau munculnya ruam pada kulit. Namun, gejala ini bisa mengarah pada masalah yang lebih serius, seperti kesulitan bernapas, biduran, pembengkakan, suara menjadi serak, muntah, diare, pusing, tekanan darah rendah, jantung berdetak cepat, bahkan pingsan dan gagal jantung.

Mendeteksi Syok Anafilaktik Sejak Dini

Reaksi anafilaktik harus segera diobati dengan menyuntikkan epinefrin atau adrenalin. Biasanya, dosis yang dianjurkan adalah 2 kali suntikan untuk mengontrol gejala yang timbul. Lalu, bagaimana caranya mendeteksi syok anafilaktik sejak dini untuk mencegah terjadinya komplikasi? Coba beberapa cara berikut ini.

  • Perhatikan riwayat kesehatan keluarga. Apabila ada salah satu anggota keluarga yang memiliki riwayat penyakit ini, kamu memiliki risiko untuk mengalaminya.

  • Lakukan tes kesehatan untuk mendiagnosis untuk mengetahui apa yang menjadi pemicu utama kamu mengidap syok anafilaktik. Tes ini bisa dari tes darah, dan mencoba beberapa bahan makanan yang kamu kira bisa memicu terjadinya alergi.

  • Konsultasikan pada ahli jika kamu mengalami gejala yang selalu berulang dan sulit dikendalikan. Lakukan lebih banyak tes untuk menentukan penyebab reaksi yang ditimbulkan.

  • Kamu mengalami komplikasi dari kondisi medis yang kamu jalani.

  • Kenali yang menjadi pemicunya, biasanya berasal dari makanan, lateks, obat-obatan, dan gigitan serangga.

  • Pencegahan syok anafilaksis paling tepat adalah menghindari pemicunya. Jika pemicu adalah makanan, berikan label pada makanan yang bisa memicu alergi, terlebih pada bahan-bahannya. Sama halnya jika kamu bersantap di restoran.

Jika pemicu adalah obat, maka beritahukan pada dokter tentang riwayat obat-obatan yang  bisa memicu terjadinya alergi. Jika ternyata tidak ada obat alternatif, bisa jadi kamu tetap konsumsi obat tersebut dengan dosis kecil, dan ditingkatkan jika tubuh sudah lebih toleran. Jika pemicu adalah gigitan serangga, hindari berjalan tanpa alas kaki di luar rumah, hindari pengharum termasuk parfum, losion, atau hal lain pemicu gigitan serangga.

Itu tadi beberapa cara mendeteksi syok anafilaktik yang bisa kamu coba. Kalau kamu merasa tidak yakin, segera tanyakan pada dokter supaya kamu mendapatkan informasi yang lebih akurat. Kamu bisa menggunakan aplikasi Halodoc dan memilih layanan Tanya Dokter. Aplikasi Halodoc ini juga bisa kamu pakai untuk membeli obat atau melakukan cek lab rutin bulanan kalau kamu tidak sempat ke laboratorium. Yuk, download aplikasnya!

Baca juga:

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan