Advertisement

Wajib Tahu, Begini Cara Menghitung Denyut Nadi Normal

8 menit
Ditinjau oleh  dr. Budiyanto, MARS   20 November 2025

Denyut nadi normal menjadi salah satu tanda organ jantung berada dalam kondisi sehat, dan telah melakukan tugasnya dengan optimal.

Wajib Tahu, Begini Cara Menghitung Denyut Nadi NormalWajib Tahu, Begini Cara Menghitung Denyut Nadi Normal

DAFTAR ISI


Denyut nadi normal menunjukkan frekuensi arteri (pembuluh darah bersih) untuk mengembang dan berkontraksi dalam satu menit, sebagai respons terhadap detak jantung. 

Melalui denyut nadi, kamu juga bisa mengetahui detak jantung, irama jantung, hingga kekuatan jantung. 

Itu sebabnya, mengetahui denyut nadi normal bisa memberi tahu kamu, apakah organ jantung bekerja dengan baik atau tidak.

Nah, untuk memudahkan kamu dalam menentukannya, berikut ini informasi mengenai jumlah denyut nadi normal yang perlu kamu ketahui. Simak selengkapnya pada artikel berikut ini!

Jumlah Denyut Nadi Normal per Menit

Denyut nadi setiap orang sangat bervariasi. Hal ini bergantung pada beberapa faktor yang bisa memengaruhinya, seperti usia, genetik, aktivitas fisik, emosional, hormon, hingga pola makan. 

Secara umum, berikut adalah jumlah denyut nadi normal per menit sesuai usia:

  • Bayi sampai usia 1 tahun: 100-160 kali per menit.
  • Anak usia 1-10 tahun: 70-120 kali per menit.
  • Anak usia 11-17 tahun: 60-100 kali per menit.
  • Orang dewasa: 60-100 kali per menit.

Denyut nadi normal pada bayi dan anak cenderung lebih tinggi daripada orang dewasa.

Ini karena, kebutuhan suplai darah pada bayi dan anak lebih banyak, sehingga jantung harus bekerja lebih keras dan berdetak lebih cepat untuk memenuhi kebutuhan tersebut. 

Namun, denyut jantung ini juga bisa berubah-ubah, bergantung pada aktivitas fisik dan kondisi kesehatan bayi dan anak.

Misalnya, anak sangat aktif, kesakitan, demam, atau dehidrasi bisa menunjukkan peningkatan denyut nadi.

Selain itu, denyut nadi normal orang dewasa berusia 20 – 35 tahun saat berolahraga adalah sekitar 95 sampai 170 kali per menit. 

Lalu, bagi usia 35 sampai 50 tahun antara 85 sampai 155 kali per menit.  Terakhir, usia lebih dari 60 tahun denyut jantung berkisar antara 80 sampai 130 kali per menit. 

Kamu juga perlu mengontrol detak jantung normal. Cari tahu selengkapnya pada artikel berikut ini: Berapa Detak Jantung Normal Berdasarkan Usia?

Bagaimana Cara Menghitung Denyut Nadi Normal?

Pengukuran denyut nadi normal bisa dilakukan melalui beberapa titik dalam tubuh, seperti pergelangan tangan, siku bagian dalam, dan sisi leher bagian bawah.

Dari semua titik tadi, kamu bisa lebih mudah menemukan denyut nadi pada pergelangan tangan.

Berikut cara mengukur denyut nadi normal melalui pergelangan tangan:

  • Putar pergelangan tangan, sehingga telapak tangan menghadap ke atas.
  • Tempatkan jari telunjuk dan jari tengah pada pergelangan tangan bagian dalam yang dilewati pembuluh darah arteri. 
  • Kemudian tekan bagian tersebut sampai merasakan denyut nadi. Jika kamu melakukan pengukuran pada siku bagian dalam atau leher, tempatkan kedua jari dan tekan sampai menemukan denyut nadi.
  • Hitung denyut nadi selama 60 detik. Selain itu, kamu bisa menghitung denyut nadi selama 15 detik dan kalikan dengan 4 agar mendapatkan hasil denyut nadi per menit. 
  • Kamu bisa mengulang pengukuran denyut nadi jika belum yakin dengan hasilnya.

Cari tahu selengkapnya, berikut ini Cara Periksa Denyut Nadi Normal di Rumah.

Mengapa Denyut Nadi Bisa Lambat atau Cepat? 

Beberapa faktor dapat memengaruhi denyut nadi seseorang:

  • Usia: Denyut nadi cenderung menurun seiring bertambahnya usia.
  • Tingkat kebugaran: Orang yang lebih bugar cenderung memiliki denyut nadi istirahat yang lebih rendah.
  • Aktivitas fisik: Aktivitas fisik meningkatkan denyut nadi.
  • Emosi: Stres, kecemasan, dan kegembiraan dapat meningkatkan denyut nadi.
  • Obat-obatan: Beberapa obat dapat memengaruhi denyut nadi.
  • Kondisi medis: Kondisi medis seperti penyakit tiroid, penyakit jantung, dan anemia dapat memengaruhi denyut nadi.
  • Suhu udara: Pada saat suhu dan kelembaban tinggi, denyut nadi dapat meningkat.
  • Posisi tubuh: Denyut nadi mungkin sedikit meningkat saat berdiri dibandingkan saat duduk atau berbaring.

Sementara itu, penurunan denyut nadi bisa terjadi karena penyakit jantung, konsumsi obat-obatan, serta masalah pada kelenjar tiroid yang kurang aktif atau hipotiroidisme. 

Denyut Nadi dan Risiko Aritmia

Denyut nadi normal juga bisa menjadi gambaran denyut jantung. Oleh sebab itu, denyut nadi yang terlalu lambat atau terlalu cepat perlu kamu waspadai.

Sebab, kondisi tersebut bisa menggambarkan adanya gangguan pada irama jantung, seperti aritmia.

Jangan ragu untuk langsung konsultasi dengan dokter di Halodoc apabila mengalami denyut nadi yang tidak normal dalam waktu yang lama, sehingga penanganan dini yang tepat bisa dilakukan.

Aritmia adalah masalah pada irama jantung ketika organ tersebut berdetak terlalu cepat, terlalu lambat, atau tidak teratur.

Nah, berikut adalah beberapa jenis aritmia yang perlu kamu waspadai:

  • Bradikardia, yaitu kondisi ketika jantung berdetak lebih lambat atau tidak teratur. 
  • Blok jantung, kondisi jantung berdetak lebih lambat dan bisa menyebabkan seseorang pingsan.
  • Takikardia supraventrikular, yaitu kondisi jantung berdetak lebih cepat secara tidak normal.
  • Fibrilasi atrium, kondisi ketika jantung berdetak sangat cepat meski sedang beristirahat.
  • Fibrilasi ventrikel, kondisi jantung berdetak terlalu cepat dan tidak teratur. Pada kasus yang parah, kondisi ini bisa menyebabkan kehilangan kesadaran atau kematian mendadak.

Aritmia bisa terjadi pada siapa saja, baik pria maupun wanita.

Namun, ada beberapa faktor yang bisa meningkatkan risiko terjadinya masalah kesehatan ini, seperti:

  • Tekanan darah tinggi (hipertensi).
  • Masalah pada tiroid.
  • Adanya riwayat penyakit jantung.
  • Mengidap kelainan katup jantung.
  • Pola hidup dan makan yang tidak sehat.
  • Masalah elektrolit pada tubuh.
  • Sedang berada pada fase pemulihan setelah menjalani operasi jantung.

Masih asing dengan bradipnea yang membuat laju pernapasan menjadi melambat? Baca selengkapnya di artikel ini: “Mengenal Bradipnea: Penyebab, Gejala, dan Cara Mencegahnya“.

Cara Menjaga Denyut Nadi Normal

Guna memastikan denyut nadi normal, tentu kamu harus mengetahui bagaimana cara tepat menjaganya. Berikut beberapa hal yang bisa kamu coba lakukan:

1. Jaga berat badan tetap ideal 

Berat badan ideal bisa membantu mempertahankan denyut nadi normal. 

Ini karena, semakin berat tubuh seseorang, tentunya beban tubuh saat mengalirkan darah menjadi lebih besar. Apalagi kalau kamu tidak punya massa otot yang mencukupi. 

2. Rutin olahraga

Menjaga denyut nadi normal juga bisa kamu lakukan dengan olahraga rutin.

Sebab, denyut jantung yang terlalu dapat terjadi karena pola hidup yang tidak sehat, salah satunya kurangnya aktivitas fisik.  

Jadi, mulailah untuk melakukan olahraga rutin, yaitu selama sekitar 150 menit setiap minggunya.

Sementara untuk aktivitas yang berat, sebaiknya tidak lebih dari 75 menit setiap minggunya. Jangan lupa, Selalu Cek Denyut Nadi Saat Olahraga.

3. Mengendalikan stres

Cemas berlebihan bisa membuat denyut jantung menjadi lebih cepat. Oleh karena itu, sebaiknya kamu bisa mengendalikan stres dengan tepat sehingga denyut nadi tetap terjaga.

Caranya bisa melalui meditasi atau berlatih pernapasan. Selain itu, kamu juga bisa melakukan hobi yang menyenangkan seperti journaling, grounding, memasak, atau membaca buku. 

4. Terapkan pola makan seimbang

Konsumsi makanan sehat yang kaya akan serat, vitamin, dan mineral. Hindari makanan tinggi lemak jenuh, gula, dan garam berlebihan.

Diet seimbang dapat membantu menjaga berat badan yang sehat dan mendukung kesehatan jantung.

5. Hindari merokok dan minum alkohol

Jika kamu merokok, pertimbangkan untuk berhenti. Merokok dapat merusak pembuluh darah dan menyebabkan peningkatan denyut nadi, yang dapat meningkatkan risiko masalah jantung.

Kamu juga perlu membatasi alkohol atau tidak mengonsumsinya sama sekali. Konsumsi alkohol berlebihan dapat menyebabkan peningkatan denyut nadi dan masalah kesehatan lainnya.

6. Tidur cukup dan hindari kafein

Usahakan mendapatkan tidur yang cukup setiap malam. Kekurangan tidur dapat mempengaruhi denyut nadi dan kesehatan jantung secara keseluruhan.

Batasi konsumsi kafein, terutama jika kamu sensitif terhadapnya. Kafein pasalnya dapat meningkatkan denyut nadi.

7. Rutin memeriksakan kesehatan

Kamu juga sebaiknya memeriksakan kesehatan secara rutin. Hal ini akan membantu mendeteksi dan mengatasi masalah kesehatan yang dapat mempengaruhi denyut nadi.

Selain itu, kamu juga perlu menjaga sistem imun tubuh dengan mengonsumsi vitamin dan supelemen. Vitamin untuk mendukung daya tahan tubuh, bisa kamu beli dengan mudah di Toko Kesehatan Halodoc. 

Simak rekomendasi vitamin untuk meningkatkan daya tahan tubuh pada artikel berikut ini: Ini 5 Rekomendasi dan Jenis Vitamin untuk Daya Tahan Tubuh.

Tak perlu bingung cari obat, kamu bisa dapatkan di apotek 24 jam terdekat dari rumah, karena ada Apotek Online Halodoc.

Obat dan produk kesehatan di Toko Kesehatan Halodoc dijamin 100% asli dan tepercaya. Produk dikirim dari apotek terdekat dari rumahmu, diantar dalam waktu 1 jam.

Segera download Halodoc untuk pengalaman belanja obat online dengan praktis!

Kapan Harus ke Dokter?

Segera konsultasikan dengan dokter jika mengalami gejala berikut:

  • Denyut nadi terlalu cepat (di atas 100 detak per menit) atau terlalu lambat (di bawah 60 detak per menit) saat istirahat.
  • Denyut nadi tidak teratur.
  • Nyeri dada, sesak napas, pusing, atau pingsan yang menyertai perubahan denyut nadi.

Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), perubahan signifikan pada denyut nadi yang disertai gejala lain dapat menjadi indikasi masalah jantung yang memerlukan penanganan medis segera.

Penting untuk diingat bahwa perubahan denyut nadi bisa menjadi tanda kondisi medis yang mendasari. Jangan ragu untuk mencari bantuan medis jika ada kekhawatiran tentang kesehatan jantung.

Jika kamu punya pertanyaan lain terkait denyut nadi, hubungi dokter spesialis jantung dan pembuluh darah di Halodoc saja!

Jangan khawatir, dokter di Halodoc tersedia 24 jam sehingga kamu bisa menghubunginya kapan pun dan dimana pun.

Tunggu apa lagi? Klik banner di bawah ini untuk menghubungi dokter tepercaya:

Referensi:
WebMD. Diakses pada 2025. Your Heart Rate.
Cleveland Clinic. Diakses pada 2025. Pulse and Heart Rate.
MedicineNet. Diakses pada 2025. Things That Affect Your Heart Rate.
Kemenkes RI. Diakses pada 2025. Denyut Nadi Normal dan Cara Menghitungnya. 

FAQ

1. Apakah denyut nadi yang rendah selalu berbahaya?

Tidak selalu. Pada orang yang sangat bugar, denyut nadi istirahat yang rendah (di bawah 60 bpm) bisa jadi normal.

2. Apakah denyut nadi bisa dilatih agar lebih rendah?

Ya, dengan olahraga teratur dan gaya hidup sehat, denyut nadi istirahat cenderung menurun.

3. Apakah stres memengaruhi denyut nadi?

Ya, stres dapat meningkatkan denyut nadi. Teknik relaksasi dapat membantu menurunkannya.