Cek Fakta: Risiko Kesehatan Akibat Menstruasi Terlalu Dini

Ditinjau oleh  dr. Rizal Fadli   26 November 2021
Cek Fakta: Risiko Kesehatan Akibat Menstruasi Terlalu DiniCek Fakta: Risiko Kesehatan Akibat Menstruasi Terlalu Dini

“Menstruasi terlalu dini memang kondisi yang jarang terjadi pada remaja perempuan, tetapi kamu harus mewaspadainya jika kondisi ini terjadi. Sebab tak bisa dimungkiri bahwa ada beberapa risiko kesehatan yang mengintai remaja yang alami menstruasi terlalu dini. Bahkan tak hanya kesehatan fisik, tetapi juga kesehatan mental.”

Halodoc, Jakarta – Apakah kamu pernah punya kerabat perempuan yang kamu pikir terlalu dini untuk menstruasi? Kondisi ini disebut dengan pubertas dini yang merupakan kondisi saat tubuh anak mulai mengalami perubahan menjadi tubuh dewasa yang terlalu cepat. Pubertas dimulai rata-rata pada anak perempuan antara usia 8 dan 13, sementara itu pada anak laki-laki antara usia 9 dan 14.

Dokter mendiagnosis kondisi saat pubertas dini dimulai lebih awal dan berlanjut akibat lonjakan pertumbuhan dan pematangan tulang. Namun sebenarnya, para ahli juga belum memahami persis penyebab pubertas dini yang salah satunya menyebabkan menstruasi terlalu dini. Kondisi ini diperkirakan memengaruhi sekitar 1 dari 5.000 anak-anak di dunia.

Risiko Kesehatan Saat Menstruasi Terlalu Dini

Berikut ini adalah beberapa risiko kesehatan di masa depan yang bisa terjadi pada anak perempuan yang mengalami menstruasi terlalu dini: 

  1. Meningkatkan Risiko Menopause Dini

Salah satu bahaya menstruasi terlalu dini adalah meningkatkan risiko terjadinya menopause dini, yakni kondisi saat ovarium secara spontan sudah berhenti melepaskan sel telur. Menopause dini nyatanya bisa menyebabkan mereka yang mengalaminya jadi tidak bisa memiliki anak lagi. 

Usia rata-rata perempuan mengalami menopause adalah 50 tahun, dengan usia rata-rata mengalami haid pertama adalah saat mereka menginjak usia 13 tahun. Anak perempuan yang mengalami menstruasi dini seperti berusia 11 tahun atau kurang, mereka memiliki kemungkinan hingga 80 persen mengalami menopause dini (sebelum usia 40 tahun) apabila  dibandingkan dengan perempuan yang mengalami haid pertama pada usia yang dirasa normal.

Selain itu, perempuan yang mengalami menstruasi terlalu dini dan tidak pernah melahirkan juga dinilai memiliki kemungkinan lebih tinggi lagi untuk mengalami menopause dini. Bahkan, saat usia mereka belum menginjak usia 40 tahun.

Selain itu, menopause terlalu dini juga bisa dapat meningkatkan risiko terkait berbagai masalah kesehatan serius. Misalnya, sindrom ovarium polikistik (PCOS), penyakit jantung, diabetes, dan endometriosis.

Menopause terlalu dini juga umumnya dikaitkan dengan peningkatan risiko osteoporosis. Pasalnya produksi hormon estrogen yang berfungsi menjaga kepadatan tulang bisa berkurang saat terjadi menopause dini. Kondisi ini pun dikhawatirkan memengaruhi kondisi tulang sehingga lebih rawan mengalami pengeroposan.

Menstruasi Dini Juga Sebabkan Masalah Psiko-Sosial

Menstruasi terlalu dini juga bisa menyebabkan efek pada kondisi kesehatan mental. Sebab saat masih berusia 11 tahun, anak perempuan masih belum memiliki kesiapan mental untuk memahami perubahan yang terjadi pada tubuhnya. Selain itu, anak perempuan juga bisa merasa malu saat mengalami menstruasi, dan teman-teman seusianya juga bisa memperburuk situasi dengan mengolok-oloknya. Mereka belum memahami dengan benar bahwa menstruasi adalah proses yang alami. 

Anak perempuan yang mengalami menstruasi di usia dini dikhawatirkan akan mengalami berbagai gangguan psikososial, seperti: 

  • Merokok, minum alkohol, atau bahkan menggunakan obat terlarang.
  • Depresi, kecemasan, bulimia, dan gejala psikosomatis berlebihan.
  • Kenakalan remaja atau pemberontakan.
  • Perilaku seksual berisiko pada remaja.

Kondisi-kondisi tersebut bahkan bisa lebih lazim terjadi pada remaja perempuan yang mengalami menstruasi dini di usia 11 tahun atau lebih muda. Oleh karena itulah, orangtua berperan sangat besar untuk mencegah hal ini.

Jadi, jika anak perempuan mengalami menstruasi terlalu dini, ada baiknya kamu untuk mengajaknya melakukan pemeriksaan di rumah sakit. Kamu bisa mengajaknya untuk menemui dokter umum atau bahkan psikolog untuk membantunya melewati masa-masa sulit tersebut. Untungnya, kamu bisa buat janji dengan dokter di rumah sakit dengan Halodoc. Praktis bukan? Yuk download aplikasi Halodoc sekarang!

This image has an empty alt attribute; its file name is Banner_Web_Artikel-01.jpeg
Referensi:
Mayo Clinic. Diakses pada 2021. Precocious Puberty.
U.S. National Public Radio. Diakses pada 2021. An Early First Menstrual Period May Lead to Premature Menopause.
Web MD. Diakses pada 2021. Precocious (Early) Puberty.

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan