Chromium: Kenali Sifat, Fungsi, dan Manfaatnya!
Chromium adalah mineral yang membantu meningkatkan sensitivitas insulin dan mendukung pengaturan kadar gula darah dalam tubuh.

Daftar Isi:
- Apa Itu Chromium?
- Jenis Chromium
- Fungsi Chromium bagi Tubuh
- Sumber Chromium dalam Makanan
- Defisiensi Chromium dan Gejalanya
- Suplementasi Chromium: Kapan Diperlukan?
- Efek Samping dan Interaksi Chromium
- Kesimpulan
Chromium adalah mineral penting yang dibutuhkan tubuh dalam jumlah kecil.
Meskipun hanya dibutuhkan dalam jumlah sedikit, chromium memainkan peran penting dalam berbagai fungsi tubuh, terutama dalam metabolisme gula darah dan lemak.
Yuk, bahas lebih lanjut mengenai pengertan chromium, sifat, fungsi, hingga manfaatnya bagi tubuh!
Apa Itu Chromium?
Chromium adalah elemen kimia dengan simbol Cr dan nomor atom 24.
Dalam konteks nutrisi, chromium adalah mineral esensial yang berarti tubuh membutuhkannya untuk berfungsi dengan baik.
Chromium memiliki peran penting dalam metabolisme karbohidrat, lemak, dan protein.
Jenis Chromium
Terdapat beberapa bentuk chromium, tetapi dua yang paling relevan dalam kaitannya dengan kesehatan manusia adalah:
- Chromium(III): Bentuk ini dianggap sebagai bentuk chromium yang paling stabil dan aktif secara biologis. Chromium(III) ditemukan dalam makanan dan suplemen makanan.
- Chromium(VI): Bentuk ini adalah bentuk industri yang beracun dan dapat mencemari lingkungan. Paparan chromium(VI) dapat berbahaya bagi kesehatan.
Kamu perlu tahu, ini 10 Jenis Mineral dan Manfaatnya Bagi Tubuh.
Fungsi Chromium bagi Tubuh
Chromium memiliki beberapa fungsi penting dalam tubuh, antara lain:
- Meningkatkan efektivitas insulin: Chromium membantu insulin, hormon yang mengatur kadar gula darah, untuk bekerja lebih efektif. Ini penting untuk menjaga kadar gula darah yang sehat.
- Metabolisme karbohidrat, lemak, dan protein: Chromium terlibat dalam metabolisme nutrisi makro ini, membantu tubuh mengubahnya menjadi energi.
- Menjaga kesehatan jantung: Beberapa penelitian menunjukkan bahwa, chromium dapat membantu menurunkan kadar kolesterol LDL (“jahat”) dan meningkatkan kadar kolesterol HDL (“baik”), yang dapat mendukung kesehatan jantung.
Sumber Chromium dalam Makanan
Chromium dapat ditemukan dalam berbagai jenis makanan, termasuk:
- Brokoli.
- Daging sapi.
- Hati ayam.
- Ragi roti.
- Kentang.
- Biji-bijian utuh (whole grains).
- Buah-buahan (seperti apel dan pisang).
Kadar chromium dalam makanan dapat bervariasi tergantung pada kondisi pertumbuhan tanaman dan pengolahan makanan.
Tak hanya chromium, kamu juga perlu memenuhi kebutuhan vitamin dan mineral tubuh, untuk mendukung imunitas.
Yuk, simak rekomendasi vitamin untuk dukung daya tahan tubuh pada artikel berikut ini: 5 Rekomendasi dan Jenis Vitamin untuk Daya Tahan Tubuh.
Defisiensi Chromium dan Gejalanya
Defisiensi chromium jarang terjadi pada orang yang mengonsumsi makanan yang seimbang.
Namun, beberapa kelompok orang mungkin lebih berisiko mengalami defisiensi, seperti orang dengan diabetes, orang yang lebih tua, dan atlet.
Gejala defisiensi chromium dapat meliputi:
- Gangguan toleransi glukosa (kesulitan mengatur kadar gula darah).
- Peningkatan kadar kolesterol.
- Penurunan berat badan.
- Neuropati perifer (kerusakan saraf).
Suplementasi Chromium: Kapan Diperlukan?
Suplementasi chromium mungkin diperlukan dalam kondisi tertentu, seperti:
- Diabetes: Beberapa penelitian menunjukkan bahwa suplementasi chromium dapat membantu meningkatkan kontrol gula darah pada orang dengan diabetes tipe 2.
- Resistensi insulin: Orang dengan resistensi insulin mungkin mendapat manfaat dari suplementasi chromium.
- Kondisi medis tertentu: Dalam beberapa kasus, dokter mungkin merekomendasikan suplementasi chromium untuk kondisi medis tertentu.
Namun, penting untuk berkonsultasi dengan dokter sebelum mengonsumsi suplemen chromium, terutama jika kamu memiliki kondisi medis atau sedang mengonsumsi obat-obatan lain.
Dosis chromium yang tepat juga perlu ditentukan oleh dokter.
Efek Samping dan Interaksi Chromium
Suplementasi chromium umumnya dianggap aman bagi kebanyakan orang jika dikonsumsi dalam dosis yang dianjurkan.
Namun, beberapa orang mungkin mengalami efek samping ringan, seperti:
- Sakit perut.
- Mual.
- Muntah.
- Diare.
Chromium juga dapat berinteraksi dengan beberapa obat-obatan, seperti:
- Obat diabetes (dapat meningkatkan risiko hipoglikemia).
- Obat NSAID (nonsteroidal anti-inflammatory drugs).
- Beta-blocker.
Oleh karena itu, penting untuk memberi tahu dokter tentang semua obat-obatan dan suplemen yang dikonsumsi sebelum memulai suplementasi chromium.
Kesimpulan
Chromium adalah mineral penting yang berperan dalam metabolisme gula darah, lemak, dan protein.
Meskipun defisiensi jarang terjadi, suplementasi chromium mungkin bermanfaat bagi orang dengan diabetes, resistensi insulin, atau kondisi medis tertentu.
Konsultasikan dengan dokter di Halodoc sebelum mengonsumsi suplemen chromium untuk memastikan keamanan dan dosis yang tepat.
Selain itu, kamu juga bisa mendapatkan obat atau produk kesehatan lainnya yang kamu butuhkan di Toko Kesehatan Halodoc. Produknya 100% asli (original) dan tepercaya. Tak perlu keluar rumah, produk diantar dalam waktu 1 jam.
Yuk, download Halodoc sekarang juga!


