Datang Tanpa Rasa Sakit, Kanker Mulut Berakibat Fatal

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   09 Juli 2019
Datang Tanpa Rasa Sakit, Kanker Mulut Berakibat FatalDatang Tanpa Rasa Sakit, Kanker Mulut Berakibat Fatal

Halodoc, Jakarta - Mau tahu banyak jumlah pengidap kanker mulut di Indonesia? Di tahun 2012, setidaknya terdapat 5,329 pengidap kanker rongga mulut. Masalahnya, angka ini diprediksi akan meningkat sebanyak 21,5 persen di tahun 2020. Sedangkan data global menyebutkan, insiden kanker mulut pada 2016 menempati peringkat keenam jumlah kanker terbanyak di dunia. 

Kanker mulut sendiri merupakan perkembangan sel-sel kanker di dalam jaringan mulut. Di tahap awal, kanker ini tak tumbuh begitu saja, tapi didahului dengan munculnya luka di mulut yang tak kunjung sembuh.

Yang perlu diingat, meski namanya kanker mulut, tapi jenis kanker ini tak hanya berkembang di mulut saja. Sel-sel abnormal ini bisa muncul di sekitar mulut, seperti bibir, lidah, pipi, gusi, sinus, hingga tenggorokan. 

Bila berbicara usia, kanker mulut ini lebih sering terjadi pada orang dewasa di atas 40 tahun. Rata-rata usia diagnosis sekitar 62 tahun. Berdasarkan data medis, kanker mulut ini lebih sering dialami oleh pria, bahkan bisa meningkat dua kali lipat dibandingkan wanita. 

Baca juga: Lipstik Bisa Sebabkan Kanker Mulut?

Ada Sederet Gejala

Untuk sebagian kasus kanker mulut, perubahan yang terjadi pada jaringan mulut bisa tidak disadari, karena dianggap sebagai hal yang tak berbahaya. Nah, tanda-tanda perubahan yang mesti diwaspadai, seperti:

  • Timbulnya bercak merah atau putih di dalam mulut.

  • Sariawan yang tak kunjung sembuh.

  • Gigi goyang tanpa sebab yang jelas.

  • Benjolan di dinding dalam mulut yang tak kunjung hilang.

  • Sariawan disertai dengan perdarahan.

  • Adanya perubahan pada suara dan berbicar.

  • Mengalami kesulitan berbicara.

  • Rahang terasa sakit atau kaku.

  • Rasa sakit saat mengunyah atau menelan

  • Sakit tenggorokan.

Bukan Cuma Rokok

Pertumbuhan jaringan abnormal di dalam mulut karena mutasi genetik merupakan penyebab utama kanker mulut. Akan tetapi, sampai kini penyebab perubahan genetik ini belum diketahui pasti. Meski begitu, setidaknya ada beberapa faktor yang bisa memicunya. Rokok, misalnya. 

Menurut riset dari University of Maryland Medical Center, penyebab utama dari kanker mulut adalah penggunaan tembakau. Kira-kira sekitar 80–90 persen kanker mulut disebabkan oleh merokok, cerutu, pipa, hingga mengunyah tembakau. Nah, kanker mulut ini sendiri merupakan jenis kanker yang ditemukan dalam rongga mulut. Kondisi ini bisa terjadi pada bibir, gusi, lapisan dalam pipi, hingga lidah. 

Baca juga: 4 Gejala Kanker Mulut yang Sering Diabaikan

Selain ini, American Cancer Society mengatakan, sekitar 80 persen pengidap kanker mulut adalah pengguna tembakau. Hal ini disebabkan oleh 60 zat karsinogen yang biasanya menyebabkan mutasi pada DNA. 

  • Infeksi human papillomavirus (HPV). Meski kasusnya jarang terjadi, HPV juga bisa menyebabkan pertumbuhan jaringan abnormal di dalam mulut. Infeksi HPV di dalam mulut ini bisa menyebar lewat hubungan intim secara oral.

  • Infeksi herpes mulut.

  • Penyakit yang bisa menurunkan sistem imun, seperti HIV atau AIDS.

  • Penyakit genetik tertentu, contohnya diskeratosis kongenital atau anemia fanconi. 

  • Sering mengunyah buah pinang.

  • Konsumsi alkohol. Kebiasaan mengonsumsi alkohol dalam takaran yang berlebihan bisa menimbulkan sederet masalah bagi kesehatan, termasuk memicu kanker lidah. 

  • Pola makan yang tidak sehat. Kurangnya asupan buah dan sayur atau menerapkan pola makan yang tak sehat, juga bisa meningkatkan risiko terjadinya kanker lidah. 

  • Tak menjaga kebersihan dan kesehatan mulut. 

Mau tahu lebih jauh mengenai masalah di atas? Atau memiliki keluhan kesehatan lainnya? Kamu bisa kok bertanya langsung pada dokter melalui aplikasi Halodoc. Lewat fitur Chat dan Voice/Video Call, kamu bisa mengobrol dengan dokter ahli tanpa perlu ke luar rumah. Yuk, download aplikasi Halodoc sekarang juga di App Store dan Google Play!

Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan