Diet Ketat Bisa Merusak Ginjal, Benarkah?

Ditinjau oleh  dr. Rizal Fadli   04 Maret 2021
Diet Ketat Bisa Merusak Ginjal, Benarkah?Diet Ketat Bisa Merusak Ginjal, Benarkah?

Halodoc, Jakarta - Banyak orang yang melakukan diet dengan tujuan yang sehat, salah satunya untuk menurunkan berat badan. Namun, kebanyakan orang tidak tahu jika metode sehat tersebut juga dapat menimbulkan beberapa dampak buruk. Seseorang yang melakukan diet ketat disebut-sebut dapat meningkatkan risiko terhadap kerusakan ginjal. Namun, benarkah hal tersebut? Untuk lebih jelasnya, baca ulasan berikut ini!

Dampak Buruk pada Ginjal Akibat Diet

Banyaknya pilihan metode diet yang dianjurkan dapat membuat seseorang mencoba semuanya dan memilih jenis mana yang paling cocok untuk tubuhnya. Salah satu diet yang dipercaya ampuh untuk menurunkan berat badan dalam waktu yang singkat adalah mengonsumsi makanan dengan kandungan protein yang tinggi. Secara bersamaan, konsumsi lemak dan karbohidrat benar-benar dikurangi.

Baca juga: Pengidap Gagal Ginjal Hindari 6 Makanan Ini

Pada kebanyakan orang yang sehat, diet tinggi protein umumnya tidak menimbulkan bahaya, terutama jika dilakukan dalam waktu yang sebentar. Penurunan berat badan dapat dirasakan dikarenakan rasa kenyang yang lebih lama saat banyak protein masuk ke tubuh. Namun, risiko saat melakukan diet tinggi protein dalam waktu yang lama masih terus dikaji karena dipercaya dapat membahayakan. Beberapa masalah yang dapat terjadi adalah:

  • Beberapa jenis diet tinggi protein sangat membatasi asupan karbohidrat yang masuk ke tubuh, sehingga dapat menyebabkan kekurangan nutrisi atau serat. Hal ini membuat masalah, seperti bau mulut, sakit kepala, dan sembelit.
  • Terlalu banyak konsumsi makanan yang kaya protein, seperti daging merah dan produk susu padat lemak dapat meningkatkan risiko terkena penyakit jantung.

Diet ini juga dipercaya dapat merusak fungsi ginjal disebabkan oleh kandungan protein yang berlebih di dalam tubuh. Penumpukan zat ini dapat membuat ginjal sulit menghilangkan seluruh protein yang masuk ke tubuh. Selain itu, pembentukan batu pada ginjal juga dapat terjadi saat protein-protein yang tidak dapat diolah memadat dan menjadi gumpalan yang menyerupai batu.

Baca juga: Diet Rendah Protein bagi Pengidap Gagal Ginjal

Risiko kerusakan ginjal juga lebih tinggi untuk terjadi saat kamu lebih banyak mengonsumsi protein hewani, seperti daging merah. Jenis makanan ini dapat membentuk lebih banyak asam dan racun di dalam tubuh. Hasilnya, beberapa kandungan yang ada di dalamnya dapat memberi lebih banyak tekanan pada ginjal untuk menyaring dan memproses semua zat tersebut. Maka dari itu, diet tinggi protein dipercaya dapat merusak ginjal.

Meski begitu, risiko diet dapat merusak ginjal terjadi lebih tinggi pada seseorang yang pernah mengalami riwayat terkait batu ginjal atau kondisi genetik langka, seperti fenilketonuria. Hal tersebut dapat terjadi karena fungsi ginjal yang mungkin sudah tidak maksimal, dan terus dipaksa untuk menghilangkan terlalu banyak protein yang beredar di dalam tubuh.

Maka dari itu, sebelum melakukan diet, ada baiknya untuk memeriksakan diri terlebih dahulu ke dokter terkait metode yang cocok untuk penurunan berat badan. Terlebih lagi jika kamu mengalami beberapa gangguan, seperti penyakit ginjal, diabetes, atau kondisi kesehatan kronis lainnya. Pastikan metode diet yang ditekuni tidak menimbulkan dampak buruk dalam jangka panjang agar penurunan badan terjadi secara signifikan.

Baca juga: Tingginya Kadar Gula Darah Bisa Merusak Ginjal, Benarkah?

Kamu bisa memastikannya pada dokter atau nutrisionis dari Halodoc terkait kecocokan tubuh pada metode diet yang akan dijalankan. Caranya mudah sekali, cukup dengan download aplikasi Halodoc, interaksi dengan ahli medis dapat langsung dilakukan setelahnya. Maka dari itu, segera unduh aplikasi Halodoc untuk menjaga hidup tetap sehat!

Referensi:
Mayo Clinic. Diakses pada 2021. Are high-protein diets safe for weight loss?
World Kidney Day. Diakses pada 2021. High-Protein Diets and Kidney Disease.
Cleveland Clinic. Diakses pada 2021. Planning to Start a High-Protein Diet? Check With Your Kidneys First.


Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan