Diet Rendah Protein bagi Pengidap Gagal Ginjal

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   14 Januari 2019
Diet Rendah Protein bagi Pengidap Gagal GinjalDiet Rendah Protein bagi Pengidap Gagal Ginjal

Halodoc, Jakarta - Ginjal adalah salah satu organ pada tubuh yang penting untuk kelangsungan hidup, bagian tubuh ini harus dijaga agar tidak mengalami penyakit. Salah satu penyakit yang dapat terjadi pada ginjal adalah gagal ginjal. Seseorang yang mengidap gagal ginjal harus menjaga pola makannya. Pasalnya, jika pola makan tidak dijaga dan gemar makan sembarang, penyakit pun akan semakin parah.

Gagal ginjal adalah sebuah kondisi yang terjadi akibat menurunnya fungsi ginjal secara perlahan-perlahan, sehingga tidak dapat menjalankan tugasnya. Ginjal mempunyai tugas yaitu membersihkan darah dari racun, menyeimbangkan garam dan mineral pada darah, mengatur tekanan darah, menghasilkan sel darah merah, dan menghasilkan vitamin D aktif untuk menjaga tulang tetap sehat.

Baca Juga : Perlu Diketahui, Ini 5 Komplikasi Gagal Ginjal Kronis

Seseorang yang mengidap gagal ginjal harus menerapkan diet rendah protein supaya kesehatan tubuh tetap terjaga. Pada diet rendah protein, hal yang harus dilakukan adalah membatasi protein dari makanan yang dikonsumsi sehari-hari. Pada program diet ini, kandungan protein dari makanan yang dikonsumsi harus dibatasi. Umumnya, diet ini diberikan pada seseorang yang telah mengalami gagal ginjal dalam waktu yang lama.

Mengapa Diet Rendah Protein Harus Dilakukan untuk Pengidap Gagal Ginjal?

Protein adalah salah satu zat yang dibutuhkan oleh tubuh untuk pertumbuhan, pemeliharaan, dan perbaikan bagian yang rusak. Protein didapat dari asupan makanan yang masuk ke tubuh dan dicerna oleh ginjal, serta menghasilkan produk limbah yaitu produksi urea.

Baca Juga : 5 Tanda Awal Gagal Ginjal yang Perlu Diketahui

Apabila seseorang mengalami gagal ginjal, limbah tersebut akan masuk ke aliran darah, sehingga membuat seseorang tidak nafsu makan dan selalu merasa lelah. Dengan mengonsumsi makanan diet rendah protein, ginjal tidak harus bekerja keras, karena protein yang masuk ke tubuh juga sedikit.

Terdapat dua sumber utama makanan yang mengandung protein yang tinggi, yaitu:

  1. Protein berkualitas tinggi. Protein ini umumnya dikandung oleh produk hasil hewani, seperti ikan, unggas, telur, daging, dan susu. Selain itu, kamu harus membatasi konsumsi susu, karena kandungan fosfornya yang tinggi.

  2. Protein berkualitas rendah. Protein dengan kualitas rendah dikandung oleh produk sayuran, seperti roti, sereal, nasi, kacang-kacangan, dan pasta.

Baca Juga : Jangan Sepelekan, Inilah Penyebab Gagal Ginjal

Menu Diet Rendah Protein

Menu diet rendah protein yang dapat kamu sajikan untuk dikonsumsi sehari-hari adalah sekitar 1.800 kalori. Usahakan makanan yang dikonsumsi tidak lebih dari 9 protein. Berikut adalah menu diet rendah protein tersebut:

Sarapan:

  • 1/2 mangkuk nasi.

  • 1 butir telur.

  • 1 jeruk.

  • 1 potong roti gandum dipanggang dengan olesan mentega atau margarin.

  • 1 gelas minuman panas bebas kalori dengan gula sebanyak 1 sendok makan.

Makan siang:

  • 1 ons dada ayam diiris tipis.

  • 1 iris roti gandum dengan mentega atau margarin sebanyak 1/2 sendok makan.

  • 1/2 mangkuk kecil brokoli kukus.

  • 1 buah apel.

  • 1/2 mangkuk kecil agar-agar.

  • 1 gelas jus buah.

Camilan sore:

  • 6 biskuit tanpa garam.

  • 1 mangkuk agar-agar.

  • 1/2 gelas jus apel.

Makan malam :

  • 1 ons daging sapi.

  • 1 kentang panggang.

  • 1/2 gelas jus tomat.

  • 1/2 mangkuk kecil bayam yang dikukus.

  • 1 iris roti dengan margarin atau mentega sebanyak 1 sendok teh.

  • 1/3 cangkir minuman yang mengandung jahe.

  • 1 buah apel.

  • minuman hangat tanpa kalori.

Itulah diet rendah protein yang dapat dilakukan pengidap gagal ginjal. Jika kamu mempunyai pertanyaan perihal diet rendah protein, dokter dari Halodoc siap membantu. Komunikasi dapat dengan mudah dilakukan melalui Chat atau Voice/Video Call. Yuk, download aplikasinya sekarang di App Store dan Google Play!

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan