Efek Paparan Arsenik Terhadap Kesehatan

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   27 Februari 2019
Efek Paparan Arsenik Terhadap KesehatanEfek Paparan Arsenik Terhadap Kesehatan

Halodoc, Jakarta – Arsenik secara alami hadir pada tingkat tinggi di air tanah sejumlah negara. Arsenik sangat beracun dalam bentuk anorganiknya. Air yang terkontaminasi yang digunakan untuk minum, persiapan makanan, dan irigasi tanaman pangan merupakan ancaman terbesar bagi kesehatan masyarakat dari arsenik.

Paparan arsenik jangka panjang dari air minum dan makanan dapat menyebabkan kanker serta lesi kulit. Ini juga dikaitkan dengan penyakit kardiovaskular dan diabetes. Paparan dalam rahim dan anak usia dini telah dikaitkan dengan dampak negatif pada perkembangan kognitif dan peningkatan kematian pada orang dewasa muda.

Tindakan paling penting di masyarakat yang terkena dampak adalah pencegahan paparan arsenik lebih lanjut dengan penyediaan pasokan air yang aman. Arsenik adalah komponen alami dari kerak bumi yang didistribusikan secara luas ke seluruh lingkungan di udara, air, dan tanah. Ini sangat beracun dalam bentuk anorganiknya.

Baca juga: Penyebab Seseorang Bisa Keracunan Arsenik

Orang-orang yang terpapar pada kadar arsenik anorganik yang tinggi melalui minum air yang terkontaminasi, menggunakan air yang terkontaminasi dalam persiapan makanan dan irigasi tanaman pangan, proses industri, makan-makanan yang terkontaminasi, serta merokok tembakau.

Paparan arsenik anorganik dalam jangka panjang, terutama melalui air minum dan makanan, dapat menyebabkan keracunan arsenik kronis. Lesi kulit dan kanker kulit adalah efek paling khas.

Air Minum dan Makanan

Ancaman terbesar terhadap kesehatan masyarakat dari arsenik berasal dari air tanah yang terkontaminasi. Arsenik anorganik secara alami hadir pada tingkat tinggi di air tanah sejumlah negara, termasuk Argentina, Bangladesh, Chili, Cina, India, Meksiko, dan Amerika Serikat. Air minum, tanaman yang diairi dengan air yang terkontaminasi, dan makanan yang disiapkan dengan air yang terkontaminasi adalah sumber paparan.

Ikan, kerang, daging, unggas, produk susu, dan sereal juga dapat menjadi sumber makanan arsenik, meskipun paparan dari makanan ini umumnya jauh lebih rendah dibandingkan dengan paparan melalui air tanah yang terkontaminasi. Dalam makanan laut, arsenik terutama ditemukan dalam bentuk organik yang kurang beracun.

Baca juga: Berkunjung ke Negara Ini, Hati-Hati Keracunan Arsenik

Proses Industri

Arsenik digunakan secara industri sebagai agen paduan, serta dalam pengolahan kaca, pigmen, tekstil, kertas, perekat logam, pengawet kayu dan amunisi. Arsenik juga digunakan dalam proses penyamakan kulit dan sampai batas tertentu, dalam pestisida, pakan tambahan dan obat-obatan.

Tembakau

Orang yang merokok tembakau juga dapat terkena kandungan arsenik anorganik alami tembakau karena tanaman tembakau dapat mengambil arsenik yang ada secara alami di tanah. Juga di masa lalu, potensi paparan arsenik yang meningkat jauh lebih besar ketika tanaman tembakau dulu diperlakukan dengan insektisida arsenat timbal.

Efek Kesehatan

Arsenik anorganik adalah karsinogen yang dikonfirmasi dan merupakan kontaminan kimia paling signifikan dalam air minum secara global. Arsenik juga dapat terjadi dalam bentuk organik. Senyawa arsenik anorganik (seperti yang ditemukan dalam air) sangat beracun, sedangkan senyawa arsenik organik (seperti yang ditemukan dalam makanan laut) kurang berbahaya bagi kesehatan.

Baca juga: Fatal, Keracunan Arsenik Bisa Sebabkan Gagal Jantung

Efek Akut

Gejala langsung keracunan arsenik akut meliputi muntah, sakit perut, dan diare. Ini diikuti oleh mati rasa dan kesemutan pada ekstremitas, kram otot, dan kematian dalam kasus-kasus ekstrem.

Efek Jangka panjang

Gejala pertama paparan jangka panjang terhadap kadar arsenik anorganik tingkat tinggi (misalnya, melalui air minum dan makanan) biasanya diamati di kulit, dan termasuk perubahan pigmentasi, lesi kulit, serta bercak keras pada telapak tangan dan telapak kaki. Ini terjadi setelah paparan minimal sekitar lima tahun dan mungkin merupakan pendahulu kanker kulit.

Selain kanker kulit, paparan arsenik jangka panjang juga dapat menyebabkan kanker kandung kemih dan paru-paru. Efek kesehatan buruk lainnya yang mungkin terkait dengan konsumsi jangka panjang arsenik anorganik termasuk efek perkembangan, diabetes, penyakit paru-paru, dan penyakit kardiovaskular. Arsenik juga dikaitkan dengan hasil kehamilan yang merugikan dan kematian bayi, dampak pada kesehatan anak, serta paparan dalam rahim dan pada anak usia dini. Selain itu, dikaitkan dengan peningkatan mortalitas pada orang dewasa muda karena beberapa kanker, penyakit paru-paru, serangan jantung, dan gagal ginjal. Sejumlah penelitian telah menunjukkan dampak negatif dari paparan arsenik pada perkembangan kognitif, kecerdasan, dan memori.

Kalau ingin mengetahui lebih banyak efek paparan arsenik terhadap kesehatan, bisa tanyakan langsung ke Halodoc. Dokter-dokter yang ahli di bidangnya akan berusaha memberikan solusi terbaik untukmu. Caranya, cukup download aplikasi Halodoc lewat Google Play atau App Store. Melalui fitur Contact Doctor, kamu bisa memilih mengobrol lewat Video/Voice Call atau Chat.




Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan