Fakta Medis Seputar Bius Epidural saat Persalinan

Ditinjau oleh  dr. Verury Verona Handayani   15 Desember 2020
Fakta Medis Seputar Bius Epidural saat PersalinanFakta Medis Seputar Bius Epidural saat Persalinan

Halodoc, Jakarta – Pernah dengar bius epidural? Tindakan medis ini merupakan salah satu prosedur medis yang bisa menjadi pilihan calon ibu yang akan menjalani persalinan. Prosedur ini disebut bisa membantu ibu hamil yang ingin melahirkan tanpa rasa sakit yang berarti. Sebab, tindakan bius ini bisa membuat area tubuh ibu menjadi mati rasa saat persalinan. 

Bius epidural dilakukan dengan cara menyuntikkan obat bius ke saraf punggung bagian bawah. Selama berada di bawah pengaruh obat bius, area tubuh tertentu, yaitu pusar hingga kaki ibu akan mati rasa selama persalinan. Namun, ibu yang akan melahirkan tetap dalam keadaan sadar selama menjalani proses persalinan. Fakta medis seputar bius epidural akan dibahas dalam artikel berikut!

Baca juga: 7 Tanda Kelahiran Buah Hati Sudah Dekat

Bius Epidural dan Hal-hal yang Perlu Diketahui

Ada banyak informasi yang beredar seputar bius epidural. Namun perlu diketahui, tidak semua informasi tersebut benar bahkan mitos belaka. Hal itu kemudian membuat tidak sedikit calon ibu yang merasa takut dan enggan untuk melakukan bius epidural saat persalinan. Salah satu informasi yang banyak dipercayai adalah bius ini bisa menyebabkan sakit punggung berkepanjangan, termasuk setelah persalinan. 

Bius epidural memang dilakukan pada punggung dan bisa menyebabkan sakit punggung. Namun, biasanya sensasi ini hanya terasa saat jarum suntik dimasukkan ke punggung dan kateter epidural dipasang. Setelah itu, nyeri biasanya akan berangsur menghilang hingga proses persalinan berlangsung. Ada juga yang menyebut bahwa bius epidural bisa membuat persalinan menjadi lebih sulit.

Baca juga: Menonton Video Persalinan sebelum Melahirkan, Boleh atau Tidak?

Faktanya, belum ada bukti yang cukup untuk mengatakan bahwa bius epidural bisa menghambat jalannya proses persalinan. Sebaliknya, hal ini malah bisa membantu memberi rasa nyaman pada tubuh dan bisa menjadi pilihan untuk melakukan persalinan tanpa rasa sakit. Dosis bius yang diberikan umumnya rendah, sehingga tubuh ibu masih memiliki tenaga untuk mengejan saat melahirkan bayi. 

Efek samping yang ditimbulkan dari bius epidural juga membuat banyak wanita merasa takut. Sebenarnya, prosedur ini memang bisa memicu efek samping. Namun, umumnya efek samping yang muncul tidak terlalu berbahaya, selama dilakukan dengan cara dan dosis yang tepat. Prosedur ini justru cukup ampuh untuk membantu mengurangi nyeri selama persalinan. 

Hanya saja, ada beberapa efek samping yang mungkin muncul, tapi tidak berbeda jauh dengan efek samping normal selama persalinan. Ibu mungkin akan mengalami mual dan muntah, sakit kepala, penurunan tekanan darah, gatal-gatal, kesulitan menahan buang air kecil, dan lainnya. Namun, efek samping biasanya akan menghilang setelah penggunaan obat bius dihentikan.  

Lantas, apakah semua ibu hamil bisa mendapatkan bius epidural? Jawabannya tergantung pada kondisi tubuh calon ibu. Sebenarnya, prosedur yang satu ini bisa saja diberikan pada kebanyakan wanita. Namun, ada beberapa kondisi yang membuat bius epidural tidak disarankan, seperti memiliki riwayat alergi terhadap obat bius, gangguan pembekuan darah, mengidap diabetes, terserang infeksi, masalah pada punggung, serta mengonsumsi obat tertentu, misalnya obat pengencer darah. 

Baca juga: Yang Harus Diketahui Jika Melakukan Persalinan Caesar

Cari tahu lebih lanjut seputar bius epidural saat persalinan dan fakta medis lainnya dengan bertanya pada dokter di aplikasi Halodoc. Ibu bisa dengan mudah menghubungi dokter melalui Video/Voice Call atau Chat. Sampaikan juga keluhan atau pertanyaan seputar kehamilan pada ahlinya. Ayo, download aplikasi Halodoc sekarang di App Store dan Google Play! 

Referensi
WebMD. Diakses pada 2020. What is an Epidural?
Parents. Diakses pada 2020. 8 Facts About Epidural Side Effects.
Baby Center. Diakses pada 2020. Epidural.
American Pregnancy Association. Diakses pada 2020. What is an Epidural?


Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan