Gangguan Disfungsi Ereksi di Tengah Pandemi, Ini Faktanya 

Ditinjau oleh  dr. Rizal Fadli   02 Juli 2020
Gangguan Disfungsi Ereksi di Tengah Pandemi, Ini Faktanya Gangguan Disfungsi Ereksi di Tengah Pandemi, Ini Faktanya 

Halodoc, Jakarta – Pandemi global nyatanya tidak hanya membawa pengaruh pada kondisi kesehatan tubuh manusia. Baru-baru ini, sebuah survei di internet dilakukan dengan tujuan mengetahui pengaruh pembatasan aktivitas akibat penyebaran virus Corona terhadap kehidupan seksual pria. Hasilnya, lockdown selama masa pandemi membuat banyak pria di Inggris mengalami gangguan disfungsi ereksi.

Temuan itu didapat dari survei yang dilakukan oleh layanan kesehatan internet bernama Superdrug Online Doctor. Hingga Mei 2020, dilaporkan bahwa pengguna layanan yang mencari tahu tentang gangguan disfungsi ereksi meningkat hingga 13 persen. 

Hal ini disebut berkaitan dengan tingkat stres dan konsumsi minuman alkohol yang menjadi kebiasaan pria-pria tersebut, selama negara mereka menjalani lockdown untuk mencegah penularan virus Corona. 

Baca juga: Berbagai Penyebab Terjadinya Disfungsi Ereksi

Mengenal Disfungsi Ereksi dan Pencegahannya

Disfungsi ereksi alias impotensi merupakan gangguan seksual yang dialami pria. Kondisi ini menyebabkan penis tidak mampu ereksi atau tidak bisa mempertahankan ereksi meski mendapat rangsangan seksual. Kondisi ini tidak berbahaya, tetapi bisa mengganggu kehidupan seksual bersama pasangan. Dalam jangka panjang, kondisi ini disebut bisa menyebabkan pria juga mengalami penurunan hasrat seksual.

Impotensi disebut lebih rentan menyerang pria yang sudah berusia lebih dari 40 tahun. Namun, kondisi ini sebenarnya bisa terjadi pada siapa saja. Ada beberapa faktor yang bisa meningkatkan risiko kondisi ini menyerang. 

Seperti yang terjadi pada banyak pria di Inggris, stres dan konsumsi minuman beralkohol, nyatanya juga bisa meningkatkan risiko gangguan ini terjadi. Keluhan ini dapat muncul tiba-tiba atau secara bertahap.

Baca juga: Benarkah Menonton Blue Film Sebabkan Disfungsi Ereksi?

Secara umum, gangguan disfungsi ereksi muncul akibat ada gangguan pada salah satu proses yang terjadi pada organ seksual. Dalam hal ini, gangguan terjadi pada proses yang  membuat penis ereksi. Terjadinya ereksi pada pria melibatkan saraf, otot, pembuluh darah, hormon, serta emosi. Nah, saat salah satu atau beberapa unsur tersebut terganggu, ereksi tidak terjadi secara maksimal dan muncul impotensi. 

Ada beberapa faktor yang bisa menjadi pemicu impotensi, mulai dari gaya hidup tidak sehat, masalah psikologi, hingga riwayat penyakit tertentu. Kondisi ini bisa muncul pada orang yang jarang berolahraga, aktif merokok, serta kecanduan alkohol. Selain itu, impotensi juga bisa terjadi pada orang yang tengah mengalami tekanan secara psikologis, seperti rasa takut, stres, gelisah, kurang percaya diri, hingga depresi. 

Gangguan proses ereksi juga rentan menyerang orang yang memiliki riwayat penyakit tertentu. Impotensi disebut lebih berisiko pada orang yang mengidap penyakit parkinson, stroke, hipertensi, diabetes tipe 2, epilepsi, dan kelebihan berat badan alias obesitas. Kondisi ini juga rentan menyerang orang yang memiliki penyakit jantung, gangguan hormon tiroid, sindrom Cushing, serta penyakit Peyronie. 

Orang yang pernah mengalami cedera pada penis, tulang belakang, panggul, atau kandung kemih, juga berisiko tinggi mengalami kondisi ini. Maka dari itu, cara terbaik untuk mencegah atau menurunkan kemungkinan gangguan ereksi terjadi adalah dengan menerapkan gaya hidup sehat. 

Rutin berolahraga, jangan konsumsi minuman beralkohol, berhenti merokok dan menghindari stres akan membantu meningkatkan performa pada pria, serta mengurangi risiko terjadinya gangguan disfungsi ereksi meski sedang pandemi. 

Baca juga: Disfungsi Ereksi Bisakah Disembuhkan dengan Cepat?

Cari tahu lebih lanjut seputar disfungsi ereksi pada pria dan apa saja penyebabnya dengan bertanya pada dokter di aplikasi Halodoc. Hubungi dokter kapan dan di mana saja melalui Video/Voice Call dan Chat. Download aplikasinya di App Store dan Google Play! 

Referensi:
The Science Times. Diakses pada 2020. Study Finds More Men Suffered From Erectile Dysfunction During Coronavirus Lockdown: Here’s What to Blame.
NHS UK. Diakses pada 2020. Erectile Dysfunction (Impotence).
Mayo Clinic. Diakses pada 2020. Erectile Dysfunction.
 

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan