Halodoc, Jakarta – Osteoarthritis adalah kondisi yang menyebabkan sendi terasa sakit, kaku, dan bengkak. Area sendi yang rentan terkena osteoarthritis adalah tangan, lutut, pinggul, dan tulang punggung. Namun, bukan berarti area sendi lain tidak berisiko terkena peradangan. Lantas, apa saja penyebab osteoarthritis? Apakah patah tulang bisa menyebabkan osteroarthritis? Ini faktanya.

Baca Juga: Lutut Sering Sakit, Hati-Hati Osteoarthritis

Penyebab dan Faktor Risiko Osteoarthritis

Osteroarthritis terjadi ketika tulang rawan mengalami kerusakan secara perlahan. Tulang rawan sendi adalah jaringan ikat pada yang kenyal, elastis, dan licin. Jaringan ini menyelubungi ujung tulang persendian, berfungsi sebagai pelindung dari gesekan saat terjadi pergerakan.

Ketika tulang rawan mengalami kerusakan, tekstur yang semula licin menjadi kasar. Seiring waktu, tulang bertabrakan dan sendi menjadi terpengaruh.Berikut ini faktor yang meningkatkan risiko terjadinya osteoarthritis:

• Usia. Seseorang berisiko lebih besar mengalami osteoarthritis ketika berusia lebih dari 50 tahun. Pasalnya seiring bertambahnya usia, kepadatan tulang cenderung berkurang, membuatnya lebih rapuh dibanding saat berusia muda.

• Jenis kelamin. Osteoarthritis lebih sering terjadi pada wanita dibandingkan pria.

• Cedera pada sendi, termasuk pasca tindakan operasi.

• Obesitas. Berat badan berlebih menambah beban pada sendi, sehingga pengidap obesitas berisiko tinggi mengalami osteoarthritis.

• Genetik. Seseorang berisiko lebih besar mengalami osteoarthritis jika ada riwayat keluarga dengan kondisi serupa.

• Mengidap penyakit arthritis lain, seperti asam urat.

• Cacat tulang, misalnya pada tulang rawan atau pembentukan sendi.

• Melakukan aktivitas fisik yang menyebabkan tekanan berlebih pada area sendi.

Baca Juga: Mengapa Perempuan Lebih Berisiko Terkena Osteoarthritis?

Patah Tulang Bisa Sebabkan Osteoarthritis

Patah tulang (fraktur) bisa terjadi akibat terjatuh, mengalami benturan pada tulang atau sendi, kecelakaan, luka tembak, atau cedera akibat olahraga. Kondisi ini membuat pengidapnya merasakan bunyi gemeretak ketika menggerakkan tulang, bengkak, kemerahan, memar di area yang terluka, hingga kelainan bentuk di area cedera. Seseorang yang mengalami patah tulang rentan terkena osteoarthritis jika fraktur terjadi di area dekat sendi tertentu.

Untuk meminimalkan risiko osteoarthritis, dokter mencoba mengembalikan potongan tulang yang patah ke posisi semula dan menstabilkan tulang-tulang tersebut. Misalnya, dengan pemasangan pen atau gips. Selama proses penyembuhan, tulang baru akan terbentuk di sekitar tepi potongan yang patah.

Jika tulang telah selaras dan stabil, tulang baru menghubungkan potongan-potongan tulang yang semula patah. Pada kasus yang parah, patah tulang diatasi dengan prosedur pembedahan. Dokter juga meresepkan obat untuk mengendalikan nyeri, melawan infeksi, dan mencegah komplikasi yang lebih parah.

Baca Juga: Ketahui Perbedaan Radang Sendi dan Pegal Linu

Itulah fakta penyebab osteoarthritis yang perlu diketahui. Kalau kamu punya keluhan pada sendi dan tulang, jangan ragu berbicara dengan dokter Halodoc. Kamu hanya perlu membuka aplikasi Halodoc dan masuk ke fitur Talk to A Doctor untuk menghubungi dokter kapan saja dan di mana saja via Chat, dan Voice/Video Call. Yuk, segera download aplikasi Halodoc di App Store atau Google Play!