Hati-Hati Pembedahan Tidak Tepat Bisa Sebabkan Abses Gigi

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   14 November 2018
Hati-Hati Pembedahan Tidak Tepat Bisa Sebabkan Abses GigiHati-Hati Pembedahan Tidak Tepat Bisa Sebabkan Abses Gigi

Halodoc, Jakarta - Terbentuknya kantung atau benjolan berisi nanah pada gigi yang disebabkan oleh infeksi bakteri dinamakan abses gigi. Penyakit gigi ini biasanya muncul pada ujung akar gigi (abses periapikal). Infeksi bakteri penyebab abses gigi umumnya terjadi pada orang dengan kebersihan dan kesehatan gigi yang buruk. Nanah yang berkumpul pada benjolan, lambat laun akan terasa bertambah nyeri.

Penyakit ini dapat dicegah dengan cara menyikat gigi secara rutin atau membersihkan gigi menggunakan benang gigi. Selain itu sebaiknya kamu juga rutin memeriksakan giginya ke dokter gigi untuk menghindari terjadinya kerusakan dan abses gigi. Di samping itu, kamu juga perlu mengetahui penyebab terjadinya abses gigi supaya kamu bisa waspada dan mencegahnya.

Penyebab Abses Gusi

Bakteri yang hidup di plak bisa menginfeksi gusi, sehingga menyebabkan periodontitis. Gusi akan lantas mengalami peradangan, sehingga ligamen gusi (jaringan yang mengelilingi akar gigi) akan terlepas dari pangkal gigi. Lepasnya ligamen gusi akan menciptakan lubang kecil yang mudah kotor dan sulit dibersihkan. Semakin banyak bakteri yang tinggal di lubang tersebut, abses gusi pun akan terjadi.

Abses gusi dapat juga disebabkan oleh terbentuknya lubang di gusi karena operasi gigi atau prosedur pembedahan medis lainnya pada gigi dan mulut. Selain itu, penggunaan obat antibiotik untuk periodontitis juga bisa menyembunyikan gejala-gejala abses. Bahkan dalam beberapa kasus, kerusakan gusi bisa berujung pada abses gusi meskipun tidak mengalami periodontitis.

Beberapa faktor lain yang dapat meningkatkan risiko seseorang mengidap abses gigi adalah:

  1. Makanan tinggi gula. Mengonsumsi makanan dan minuman dengan kandungan gula tinggi dapat menyebabkan lubang pada gigi yang dapat berkembang menjadi abses gigi.

  2. Buruknya kebersihan gigi. Orang yang tidak melakukan perawatan gigi dan gusi berisiko mengalami masalah pada gigi, termasuk abses gigi.

Pengobatan Abses Gigi

Abses gigi hanya dapat ditangani oleh dokter. Pengobatannya berupa perawatan atau prosedur-prosedur pada umumnya. Dalam beberapa kasus, kamu mungkin membutuhkan operasi.

  1. Insisi Drainase Abses

Abses yang muncul harus disayat supaya terbuka, sehingga nanah yang mengandung bakteri bisa keluar dan kering. Untuk prosedur ini, kamu mungkin diberikan bius lokal.

  1. Pengobatan Abses Periapikal

Perawatan akar kanal gigi dapat menghilangkan abses. Gigi yang mati akan dilubangi agar nanahnya dapat keluar. Jaringan yang rusak akan disingkirkan dari pulpa gigi. Kemudian untuk mencegah infeksi, bagian yang berlubang akan ditambal.

Abses pun akan mengering dan lubang dibersihkan. Permukaan akar gigi akan dihaluskan dengan scaling di bawah tepi gusi. Hal ini membantu gigi cepat sembuh sekaligus mencegah infeksi.

  1. Operasi untuk Abses Gigi

Pengidap yang sering mengalami infeksi dan abses gigi mungkin harus menjalani operasi untuk mengangkat jaringan yang rusak. Biasanya, prosedur ini dilakukan oleh dokter gigi bedah mulut. Kalau abses gigi masih terjadi lagi setelah operasi, gigi tersebut mungkin akan dicabut.

  1. Mengobati Nyeri

Obat pereda nyeri yang dijual bebas dapat membantu mengurangi nyeri. Namun, baca informasi yang tertera pada kemasan obat. Perlu diketahui, obat pereda nyeri hanya dapat membantu mengendalikan rasa sakit, bukan mengobati penyakit. Kamu tetap harus pergi ke dokter gigi.

Obat-obatan yang boleh dikonsumsi adalah aspirin, ibuprofen, atau paracetamol (acetaminophen). Namun, beberapa obat tidak direkomendasikan bagi pasien dengan kondisi tertentu:

  1. Ibuprofen tidak dianjurkan bagi orang dengan asma atau pun tukak lambung.

  2. Aspirin tidak boleh diberikan kepada anak berusia di bawah 16 tahun, ibu hamil, atau wanita yang sedang menyusui.

Jika kamu mengalami gejala abses gigi lebih awal, sebaiknya diskusikan dengan dokter ahli melalui aplikasi Halodoc. Diskusi dengan dokter di Halodoc dapat dilakukan via Chat atau Voice/Video Call kapan dan di mana pun. Saran dokter dapat kamu terima dengan praktis dengan download aplikasi Halodoc di Google Play atau App Store sekarang juga.

Baca juga:

 

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan