Ibu, Kenali Gejala Awal Anak Mengalami Anemia

Ditinjau oleh  dr. Fadhli Rizal Makarim   03 Agustus 2021
Ibu, Kenali Gejala Awal Anak Mengalami AnemiaIbu, Kenali Gejala Awal Anak Mengalami Anemia

Ada banyak faktor yang bisa menyebabkan anak sering terlihat lesu dan pucat, salah satunya penyakit anemia.  Namun, Ibu juga perlu tahu bahwa ada berbagai gejala lain yang mengindikasikan anemia dalam tubuh anak. Oleh sebab itu, kenali tanda-tandanya, jangan biarkan gangguan kesehatan yang satu ini menghambat kebahagiaan sang buah hati. 

Halodoc, Jakarta – Dalam perkembangan Si Kecil, tentu ada risiko berbagai penyakit yang bisa menghantuinya, salah satunya adalah anemia. Jangan salah, anemia tidak hanya menyerang orang dewasa, tetapi juga mereka yang masih berusia kanak-kanak. Anemia adalah gangguan kesehatan saat jumlah sel darah merah dalam tubuh menurun di bawah level normal usia anak. Penyebab utama anemia sendiri adalah defisit zat besi pada tubuh, tapi ada juga beberapa penyebab lain yang mampu memicu kondisi anemia. 

Untungnya, semakin cepat anemia terdeteksi pada anak, semakin mudah pengobatan dan penanganannya. Maka, penting bagi ibu untuk tahu gejala awal anak mengalami anemia, agar tumbuh kembang sang buah hati tidak terganggu. Ketahui informasinya di sini! 

Baca juga: Ibu Perlu Tahu, Dampak Jika Anak Mengalami Anemia Defisiensi Zat Besi

Gejala Anemia Pada Anak 

Ada beberapa gejala dan indikasi umum terkait anemia pada anak. Berikut di antaranya:

  • Peningkatan detak jantung (berdebar);
  • Seringkali terlihat lesu dan mudah lelah;
  • Anak sering merasa pusing saat berdiri;
  • Sakit kepala;
  • Lidah anak membengkak;
  • Anak menjadi cepat rewel;
  • Peningkatan risiko infeksi akibat penurunan kekebalan dan daya tahan tubuh; 
  • Selain kulit, daging kuku dan bagian kelopak mata terlihat pucat.

Selain gejala umum tersebut, jika anak mengalami anemia berat mungkin memiliki gejala tambahan. Contohnya seperti sesak napas, tangan dan kaki bengkak, hingga sindrom kaki gelisah. Selain itu, anemia bisa saja menjadi indikasi dari penyakit lain pada anak, sehingga jika anak terlihat memiliki gejala seperti yang disebutkan, ada baiknya segera mengunjungi dokter untuk pemeriksaan yang lebih rinci. Pasalnya, anemia ringan saja sudah dapat memengaruhi energi, fokus, dan kemampuan belajar sang buah hati. Sementara, anemia  kronis dapat menyebabkan gangguan yang lebih serius dan permanen.

Nah melalui aplikasi Halodoc, kamu bisa menikmati kemudahan buat janji dengan dokter di rumah sakit tanpa perlu repot mengantri. Yuk, download aplikasi Halodoc sekarang di App Store atau Google Play!

Baca juga: Orang yang Berpotensi Terkena Anemia Defisiensi Zat Besi dan Folat

Apa Saja Penyebab Anemia Pada Anak?

Penyebab utama anemia pada anak umumnya adalah kekurangan zat besi dan vitamin (asam folat dan vitamin B12) pada tubuh. Alhasil, tubuh anak tidak mampu menghasilkan sel darah merah yang cukup. Sementara sel darah merah terdiri dari hemoglobin, yaitu protein yang bertugas untuk mengirimkan oksigen ke sel-sel lain dalam tubuh. Jika sel darah merah menurun, maka fungsi tubuh dapat terganggu akibat asupan oksigen yang kurang. 

Namun, selain kurangnya zat besi yang menyebabkan penurunan sel darah merah, ada banyak faktor lain yang bisa menyebabkan anemia pada anak, yaitu: 

  • Anak mengalami cedera atau luka berat;
  • Penyakit keturunan, seperti anemia sel sabit;
  • Mengalami kelainan genetik, seperti misalnya mengidap penyakit thalasemia;
  • Adanya efek samping dari paparan bahan kimia tertentu;
  • Efek samping penggunaan obat-obatan tertentu;
  • Anak mengalami pendarahan berat; 
  • Si Kecil mengalami infeksi kronis;
  • Mengidap penyakit tertentu, seperti leukemia, penyakit autoimun, gagal ginjal, gangguan sumsum tulang. 

Penanganan Anemia Pada Anak

Penanganan anemia pada anak tentunya bervariasi, tergantung dari jenis anemia, gejala yang timbul, usia anak, dan seberapa parah apa anemia tersebut. Beberapa jenis anemia tidak membutuhkan penanganan yang rumit. Seperti contohnya untuk merawat anemia defisiensi vitamin adalah dengan meningkatkan asupan nutrisi folat dan vitamin B12 melalui makanan dan juga suplemen. Untuk merawat anemia zat besi bisa dengan rutin mengonsumsi suplemen zat besi makanan yang kaya nutrisi tersebut, seperti daging merah, tiram, dan bayam. 

Akan tetapi, ada jenis anemia yang membutuhkan perawatan khusus. Misalnya, anemia aplastik membutuhkan transfusi darah untuk meningkatkan kadar sel darah merah, dan transplantasi sumsum tulang bila organ tersebut tidak bisa membuat sel darah sehat. Untuk itu, ada baiknya ibu periksakan dan konsultasikan ke dokter terkait penanganan yang paling tepat jika Si Kecil menunjukan gejala anemia.  

Baca juga: Inilah Jenis-Jenis Anemia yang Merupakan Penyakit Keturunan

Referensi:
WebMd. Diakses pada 2021. What to Know About Anemia in KidsHealthyChildren.org. Diakses pada 2021. Anemia in Children and Teens: Parent FAQs

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan