IMS Tingkatkan Risiko Terjadinya Proktitis

Ditinjau oleh  dr. Rizal Fadli   04 Juni 2020
IMS Tingkatkan Risiko Terjadinya ProktitisIMS Tingkatkan Risiko Terjadinya Proktitis

Halodoc, Jakarta – Proktitis adalah peradangan pada lapisan rektum. Rektum adalah tabung berotot yang terhubung ke ujung usus besar. Kotoran melewati rektum saat keluar dari tubuh. Proktitis dapat menyebabkan sakit pada dubur, diare, perdarahan dan keputihan, serta keinginan untuk buang air besar terus-menerus.

Infeksi menular seksual atau IMS yang disebabkan karena hubungan seks anal dapat mengakibatkan proktitis. Infeksi menular seksual yang dapat menyebabkan proktitis termasuk gonore, herpes genital, dan klamidia. Informasi selengkapnya ada di bawah ini!

Proktitis dan Infeksi Menular Seks

Menurut data kesehatan yang dipublikasikan oleh Journal of Coloproctology, disebutkan kalau proktitis juga bisa juga disebabkan oleh agen yang ditularkan secara seksual. Neisseria gonorrhoeae, Chlamydia trachomatis, Treponema pallidum, dan Herpes simplex, adalah bakteri yang menyebabkan prokitis akibat IMS. 

Baca juga: Ganggu Pencernaan, Ini Penyebab Utama Terjadinya Proktitis

Proktitis biasanya didiagnosis sebagai penyakit radang usus dengan keluhan yang paling sering terdiri dari nyeri dan perdarahan, dan keluarnya mukopurulen (nanah, lendir). Proktitis dapat muncul dalam dua kondisi.

Dalam bentuk akut simtomatik, pasien mengeluh nyeri, muncul keputihan, dan mukopurulen pada anal mukopurulen, perdarahan, dan sensasi rektum penuh. Dalam bentuk sedang atau kronis, gejalanya tidak terlalu kentara dan kerap ditandai adanya lendir dalam tinja, dan sembelit.

Informasi lebih detail mengenai IMS bisa kamu tanyakan ke dokter melalui aplikasi Halodoc. Dokter yang ahli di bidangnya akan berusaha memberikan solusi terbaik untukmu. Caranya, cukup download Halodoc lewat Google Play atau App Store. Melalui fitur Contact Doctor kamu bisa memilih mengobrol lewat Video/Voice Call atau Chat, kapan dan di mana saja tanpa perlu ke luar rumah.

Sejatinya organisme (bakteri, virus, atau parasit) yang menyebabkan IMS atau penyakit menular seksual dapat menular dari orang ke orang melalui darah, air mani, cairan vagina, dan cairan tubuh lainnya.

Kadang-kadang infeksi ini dapat ditularkan secara non-seksual, seperti dari ibu ke bayi selama kehamilan atau persalinan, ataupun melalui transfusi darah atau berbagi jarum. IMS tidak selalu menyebabkan gejala. 

Penyakit menular seksual (IMS) atau infeksi menular seksual (IMS) dapat memiliki berbagai tanda dan gejala, termasuk tidak ada gejala. Itu sebabnya mereka mungkin tidak diketahui sampai terjadi komplikasi atau pasangan didiagnosis. Tanda dan gejala yang mungkin mengindikasikan IMS meliputi:

  1. Luka atau benjolan pada alat kelamin atau di daerah mulut atau dubur.
  2. Buang air kecil yang menyakitkan atau terbakar.
  3. Keputihan yang tidak biasa atau berbau.
  4. Pendarahan vagina yang tidak biasa.
  5. Rasa sakit saat berhubungan seks.
  6. Nyeri, pembengkakan kelenjar getah bening, terutama di pangkal paha tetapi terkadang di area lebih luas.
  7. Nyeri perut bagian bawah.
  8. Demam.

Penanganan dan Pencegahan Proktitis

Untuk mengurangi risiko proktitis, lakukan langkah-langkah untuk melindungi diri dari infeksi IMS. Cara paling pasti untuk mencegah IMS adalah dengan tidak melakukan hubungan seks, terutama seks anal. Jika memilih untuk melakukan hubungan seks, kurangi risiko IMS dengan:

Baca juga: Sakit Radang Usus Bisa Sebabkan Prokitis

  1. Membatasi jumlah pasangan seks.
  2. Menggunakan kondom lateks selama setiap kontak seksual.
  3. Tidak berhubungan seks dengan siapa pun yang memiliki luka yang tidak biasa atau keputihan di area genital.
  4. Jika kamu didiagnosis mengidap infeksi menular seksual, berhentilah berhubungan seks sampai menyelesaikan perawatan. Tanyakan kepada dokter kapan waktu yang aman untuk berhubungan seks lagi.
Referensi:
Journal of Coloproctology. Diakses pada 2020. Sexually transmitted proctitis.
Mayo Clinic. Diakses pada 2020. Proctitis.
Mayo Clinic. Diakses pada 2020. Sexually transmitted diseases (STDs).

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan