Ini 5 Cara Menjadi Guru Terbaik untuk Anak Sendiri

4 menit
Ditinjau oleh  dr. Fadhli Rizal Makarim   05 Oktober 2022

“Orang tua adalah sosok yang lebih mengenal anaknya. Oleh karena itu, orang tua seharusnya bisa menjadi guru terbaik dan memahami cara paling tepat sasaran dalam proses belajar anak.”

Ini 5 Cara Menjadi Guru Terbaik untuk Anak SendiriIni 5 Cara Menjadi Guru Terbaik untuk Anak Sendiri

Halodoc, Jakarta –  Guru memainkan peran utama dalam memotivasi murid dan membantu membangun rasa percaya diri muridnya. Di Hari Guru Sedunia yang jatuh setiap 5 Oktober, kamu patut memahami bahwasanya peran guru tidak hanya datang dari sekolah, melainkan dari rumah sendiri. Jadi, orang tua juga harus bisa menjadi guru terbaik untuk anak-anaknya.

Ingat, orang tua adalah guru sejati dan guru pertama untuk anak-anaknya. Sebab anak-anak lebih banyak menghabiskan waktu bersama orang tua. Oleh karena itu, penting untuk bisa menjadi guru terbaik untuk anak sendiri, karena ini akan berdampak pada kemampuan pendidikan anak

Nah, informasi lengkapnya mengenai cara menjadi guru buat anak sendiri bisa dibaca di sini!

Cara Menjadi Guru Terbaik untuk Anak 

Anak-anak belajar melalui contoh dari orang-orang di sekitar mereka, termasuk orang tua. Dalam hal ini, orang tua bisa menjadi contoh yang baik untuk anak sekaligus pengajar.

Lantas, bagaimana cara menjadi guru terbaik buat anak sendiri? Begini tipsnya:

1. Ciptakan Waktu Belajar sebagai Momen yang Menyenangkan 

Sebagai guru buat anak, orang tua sudah pasti menghabiskan lebih banyak waktu berdua bersama anak. Jadikan momen tersebut sebagai waktu belajar yang menyenangkan.

Jangan buat suasana terlalu tegang saat belajar, berikan metode pembelajaran yang lebih fleksibel dan tekankan pada hal-hal yang disenangi anak tanpa meluputkan pelajaran lainnya. Intinya, untuk bisa menjadi guru terbaik buat anak, orang tua hatus mendukung anak sesuai potensi yang ia miliki. 

2. Mengajar dengan Kasih 

Ingat, rumah bukanlah ruang kelas atau sekolah. Justru karena lokasi mengajari anak di rumah, suasana bisa lebih santai dan tidak tegang. 

Menjadi guru buat anak bukan berarti orang tua menempatkan diri sebagai guru, melainkan tetap sebagai orang tua namun orang tua yang mengajar. Ada ketegasan tetapi lebih banyak kasih sayang dan pengertian.

3. Jangan Membandingkan Anak

Godaan untuk membandingkan anak dengan anak lain kerap kali ada. Namun, hindari membandingkan anak dengan anak lainnya.

Sebenarnya bisa jadi maksud orang tua baik, yakni ingin memicu semangat anak agar lebih maju. Namun, dengan membandingkannya secara langsung, bisa menjadi tekanan buat anak, menurunkan rasa percaya diri, dan membuat anak menjadi tidak nyaman dengan orang tua sendiri. 

4. Menjadi Pendengar yang Baik Buat Anak

Mendengarkan dengan penuh perhatian membuat anak tahu bahwa orang tua terlibat dan hadir dalam percakapan. Anak yang tahu bahwa dia didengar dan dipahami oleh ibu dan ayahnya akan merasa dihargai dan membuatnya lebih terbuka kepada orang tuanya.

5. Lebih Sabar, karena Orang tua Mengenal Anaknya

Namanya juga orang tua, pastinya menjadi sosok yang paling mengenal anaknya. Ketika ayah dan ibu lebih mengenal anak, proses belajar mengajar seharusnya lebih lentur dan “mengena”. 

Orang tua juga seharusnta tahu apa yang menjadi kesenangan dan ketidaksukaan anak. Orang tua juga lebih tahu bagaimana cara menyemangati anak ketika sedang tidak mood. Nah, hal-hal sederhana seperti inilah yang semestinya bisa menjadi kekuatan buat orang tua dalam mengajari anak lebih baik lagi. 

Pentingnya  Kerja sama Antara Guru dan Orang Tua

Orang tua dan guru di sekolah memiliki tujuan yang sama, yakni membuat perbedaan positif dalam kehidupan anak-anak yang mereka asuh. Membangun kerja sama antara guru dan orang tua dapat membantu proses penyerapan pendidikan anak dengan lebih baik. 

Kolaborasi orang tua dan guru dapat menemukan strategi pembelajaran yang efektif sehingga meningkatkan rasa percaya diri dan potensi anak. Nah, berikut adalah beberapa cara mengembangkan komunikasi antara guru dan orang tua untuk pendidikan anak yang lebih baik: 

1. Membagi Informasi Mengenai Anak

Orang tua bisa membagi informasi mengenai anak tentang apa saja kesenangannya begitu juga dengan guru. Beri tahu guru tentang temperamen, kebiasaan, rutinitas sehari-hari, dan apa yang terjadi di rumah. 

Sebaliknya, guru bisa menginformasikan kepada orang tua perkembangan anak di sekolah. Dari berbagi informasi ini, orang tua dan guru bisa menemukan titik temu cara berinteraksi dan metode pengajaran terbaik untuk anak. 

2. Diskusikan Minat Anak 

Mendiskusikan minat anak dan kecenderungannya di rumah dan di sekolah dapat menjadi sumber informasi aktual dan dinamis buat orang tua dan guru. Menggabungkan minat ini dapat menjadikan anak lebih bisa menikmati proses belajar mengajarnya. 

Baik guru dan orang tua perlu mencari tahu bidang apa yang anak kuasai, kemudian lakukan kolaborasi. Begitu juga dengan mata pelajaran yang sulit atau hal-hal yang kurang diminati anak. Cai tahu alasan anak menganggapnya itu sulit atau kurang minatnya akan hal tersebut, serta bagaimana cara mengatasinya. 

3. Tunjukkan Dukungan Orang tua dan Guru 

Baik orang tua dan guru sebaiknya sama-sama menunjukkan kepada anak kalau kedua pihak berkolaborasi untuk kebaikan anak. Biarkan anak tahu bahwa guru dan orang tua mendukung aktivitasnya.

Bagaimana, sudah siap menjadi guru terbaik buat anak? Itulah informasi mengenai pentingnya kolaborasi guru dan orang tua serta metode pendekatan terbaik untuk pengajaran anak. Punya pertanyaan seputar kesehatan anak ayah dan ibu bisa tanya dokter lewat aplikasi Halodoc. Yuk, download aplikasi Halodoc sekarang juga!

Referensi:
The Mama Pirate.com. Diakses pada 2022. Why Parents are the Best Teachers.
Lagosmums. Diakses pada 2022. How Parents Can Teach Children To Love.
All About Learning Press. Diakses pada 2022. 7 Ways to Be the Teacher Your Child Needs.

Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan