Jalani Operasi Kista Epididimis, Apa Efek Sampingnya?

Ditinjau oleh  dr. Rizal Fadli   27 November 2019
Jalani Operasi Kista Epididimis, Apa Efek Sampingnya?Jalani Operasi Kista Epididimis, Apa Efek Sampingnya?

Halodoc, Jakarta - Kista epididimis adalah kantung (kista) abnormal yang berkembang di epididimis, semacam tabung melingkar kecil yang terletak di testis atas yang mengumpulkan dan mengangkut sperma. Spermatokel yang biasanya tidak mengandung kanker dan biasanya tidak menyakitkan, biasanya diisi dengan cairan seperti susu atau bening yang mungkin mengandung sperma.

Penyebab pasti dari kista epididimis belum diketahui secara pasti, tetapi mungkin karena penyumbatan di salah satu tabung yang mengangkut sperma. Spermatoceles atau yang juga disebut kista sperma ini umum terjadi. Gangguan ini biasanya tidak mengurangi kesuburan atau membutuhkan perawatan. Jika kista epididimis tumbuh cukup besar dan menyebabkan rasa tidak nyaman, kemungkinan dokter akan menyarankan untuk operasi. 

Kemungkinan Efek Samping setelah Operasi

Sebagian besar operasi kista epididimis tidak menyebabkan komplikasi yang sangat serius. Adapun rasa sakit yang muncul setelah operasi dapat ditangani dengan obat penghilang rasa sakit untuk membuat pengidap lebih nyaman. Untuk itu, sebelum melakukan operasi kista epididimis sebaiknya tanyakan terlebih dahulu pada dokter melalui aplikasi Halodoc. 

Baca juga: Terjadi pada Pria, Kista Epididimis Tidak Pengaruhi Kesuburan

Aspiration adalah prosedur yang dapat membantu meringankan beberapa rasa sakit dan tekanan spermatokel pada pengidap kista epididimis. Dokter akan memasukkan jarum ke dalam kista untuk menghilangkan sebagian cairan

Prosedur yang disebut spermatocelectomy juga umum dilakukan pada pasien rawat jalan. Prosedur menggunakan anestesi lokal atau umum. Dokter bedah membuat sayatan di skrotum dan memisahkan spermatokel dari epididimis.

Setelah operasi, pengidap mungkin perlu memakai alat bantu atletik yang diisi kasa untuk memberikan tekanan dan melindungi tempat sayatan. Dokter mungkin juga memberi tahu pengidap untuk:

  • Mengoleskan kompres es selama dua atau tiga hari jika terus membengkak.
  • Minum obat sakit mulut selama satu atau dua hari.
  • Kembali untuk mengikuti pemeriksaan antara satu dan tiga minggu setelah operasi.

Kemungkinan komplikasi dari operasi pengangkatan yang mungkin memengaruhi kesuburan termasuk kerusakan pada epididimis atau ke tabung yang mengangkut sperma (vas deferens). Mungkin juga spermatokel dapat kembali, bahkan setelah operasi.

Baca juga: Alami Kista Epididimis, Ini Cara Mengobatinya

Jika kista terisi dan kembali, dokter mungkin akan melakukan prosedur yang disebut sclerotherapy. Kemudian, beberapa cairan akan dialirkan dari spermatocele. Lalu, dengan menggunakan zat yang menyebabkan kantung sperma terisi dengan jaringan parut. Jaringan ini dapat menurunkan risiko spermatokel kembali, tetapi bisa merusak epididimis. Dokter hanya dapat menyarankan opsi ini jika pengidap tidak tertarik memiliki anak.

Dalam kasus yang jarang terjadi (jika spermatocele menghalangi kehidupan sehari-hari pengidap), dokter dapat menghilangkannya melalui operasi. Dia akan mematikan area tersebut, membuat sayatan kecil (skrotum) di skrotum atau selangkangan, dan menghilangkan pertumbuhannya.

Mencegah Kista Epididimis

Meskipun tidak ada cara untuk mencegah spermatokel, penting bagi pengidap untuk melakukan pemeriksaan skrotum sendiri setidaknya setiap bulan untuk mendeteksi perubahan, seperti massa di skrotum. Setiap massa baru dalam skrotum harus segera dievaluasi.

Dokter biasanya menginstruksikan pengidap mengenai cara melakukan pemeriksaan mandiri testis, yang dapat meningkatkan peluang untuk menemukan massa.

Cara Memeriksa Buah Zakar

Waktu yang tepat untuk memeriksa testikel adalah selama atau setelah mandi air hangat atau mandi. Panas dari air melemaskan skrotum, membuatnya lebih mudah bagi pengidap untuk mendeteksi sesuatu yang tidak biasa. Kemudian ikuti langkah-langkah ini:

  • Berdiri di depan cermin. Carilah pembengkakan pada kulit skrotum.
  • Periksa setiap testis dengan kedua tangan. Tempatkan jari telunjuk dan tengah di bawah testis sambil meletakkan ibu jari di atas.
  • Gulung testis dengan lembut di antara ibu jari. Ingat bahwa testis biasanya halus, berbentuk oval dan agak keras. Itu normal untuk satu testis sedikit lebih besar dari yang lain. Pun, tali yang mengarah ke atas dari bagian atas testis (epididimis) adalah bagian normal dari skrotum.

Baca juga: Jangan Disepelekan, Ini Bahaya Epididimis untuk Pria

Dengan secara teratur melakukan pemeriksaan ini, kamu akan menjadi lebih mengenali testis dan menyadari setiap perubahan yang mungkin menjadi perhatian. Jika kamu menemukan benjolan, hubungi dokter sesegera mungkin. Pemeriksaan diri secara teratur adalah kebiasaan kesehatan yang penting. Namun, itu tidak bisa menggantikan pemeriksaan dokter. 

Referensi:

Mayo Clinic. Diakses pada 2019. Spermatocele

 

Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan