Jangan Disepelekan, Toxic Shock Syndrome Bisa Berakibat Fatal

Ditinjau oleh  dr. Fadhli Rizal Makarim   08 Agustus 2019
Jangan Disepelekan, Toxic Shock Syndrome Bisa Berakibat FatalJangan Disepelekan, Toxic Shock Syndrome Bisa Berakibat Fatal

Halodoc, Jakarta – Apakah kamu pernah mendengar kondisi Toxic Shock Syndrome (TSS)? TSS adalah kondisi medis yang langka. Namun, sekalinya terjadi ini bisa menimbulkan komplikasi yang cukup serius. TSS disebabkan karena bakteri Staphylococcus aureus masuk ke aliran darah dan menghasilkan racun. Sebagian besar kasus TSS muncul tiba-tiba. Gejalanya meliputi demam mendadak, sakit kepala, nyeri otot, tekanan darah rendah,  muntah, diare, ruam sampai kejang.

Baca Juga: Tes untuk Diagnosis Kondisi Toxic Shock Syndrome

Munculnya TSS sering dikaitkan dengan penggunaan tampon superabsorben pada wanita saat mengalami menstruasi. Meski begitu, TSS ternyata bisa menyerang pria, anak-anak, sampai lansia. Jika tidak ditangani segera, TSS dapat mengancam jiwa dan berisiko menimbulkan komplikasi yang berbahaya.

Risiko Komplikasi Akibat Toxic Shock Syndrome

Toxic shock syndrome memengaruhi organ-organ utama dalam tubuh, sehingga bila tidak segera diobati bisa menimbulkan komplikasi, seperti:

  • Gagal hati, yang ditandai dengan perubahan kulit dan mata menjadi kekuningan, mual, muntah dan sakit perut bagian atas.

  • Gagal ginjal. Pengidap gagal ginjal dapat mengalami kram otot, tubuh yang mudah lelah, gatal-gatal, tekanan darah tinggi, sesak napas, dan pembengkakan di kaki atau pergelangan kaki.

  • Gagal jantung. Gagal jantung menimbulkan gejala berupa sakit dada, mengi, batuk, sesak napas, dan kelelahan. 

  • Syok atau berkurangnya aliran darah ke seluruh tubuh.

Risiko gejala dan komplikasi yang serius, sehingga seseorang yang mengalami TSS perlu mendapatkan perawatan intensif di rumah sakit. Tidak perlu khawatir, kini kamu bisa membuat janji dengan dokter secara online untuk pemeriksaan di rumah sakit terdekat

Pengobatan untuk Atasi Toxic Shock Syndrome

Penyebab dari kondisi TSS adalah bakteri, maka dokter memberikan antibiotik untuk menghapuskan bakteri. Selain itu, pengidap TSS perlu mengonsumsi obat tekanan darah apabila mengalami hipotensi. Pengidap juga diwajibkan untuk selalu memenuhi cairan untuk mencegah dehidrasi.

Baca Juga: Faktor yang Tingkatkan Risiko Toxic Shock Syndrome

Racun yang dihasilkan oleh bakteri dan gejala hipotensi dapat menyebabkan gagal ginjal. Jika pengidap TSS telah mengalami gagal ginjal, maka cuci darah diperlukan. Pembedahan juga dapat dilakukan untuk menghilangkan jaringan yang tidak hidup (debridement) dari tempat infeksi atau untuk mengeringkan luka akibat infeksi.

TSS berisiko menyebabkan komplikasi serius, sehingga penyakit ini wajib kamu waspadai. Jika kamu punya pertanyaan lain terkait kondisi ini, tanyakan saja kepada dokter Halodoc. Bicara dengan dokter lebih nyaman lewat aplikasi. Maka dari itu, jangan lupa download Halodoc di smartphone kamu, ya!

Cara Mencegah Toxic Shock Syndrome

Apabila kamu mengalami cedera yang menimbulkan luka, sebaiknya jaga agar luka tersebut tetap kering dan bersih. Kamu bisa memperban luka untuk menghindari masuknya bakteri dan pastikan untuk mengganti perban secara teratur. Jika kamu melihat tanda-tanda infeksi pada luka, seperti kemerahan, bengkak, sakit, demam segera beritahu dokter agar lekas diobati. 

Baca Juga: Cegah Toxic Shock Syndrome dengan 7 Kebiasaan Ini

Pada wanita, sebaiknya berhati-hati jika kamu memutuskan untuk menggunakan tampon, diafragma, atau spons kontrasepsi. Ketiganya dapat membawa beberapa risiko TSS. Saat menstruasi, wanita lebih dianjurkan menggunakan pembalut ketimbang tampon. Namun, jika kamu terbiasa menggunakan tampon, pastikan untuk tidak memasukkannya terlalu dalam dan rutin  menggantinya. 

Referensi:
Healthline (2019). Toxic Shock Syndrome: Symptoms, Causes, Complications.
Web MD (2019). Toxic Shock Syndrome: Treatment and Prevention.
Mayo Clinic (2019).  Toxic Shock Syndrome. Treatment.

Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan