Advertisement

Jenis Obat Tidur yang Aman untuk Menangani Insomnia

9 menit
Ditinjau oleh  dr. Caisar Dewi Maulina   14 Oktober 2025

Atasi insomnia yang kamu alami dengan penanganan ini.

Jenis Obat Tidur yang Aman untuk Menangani InsomniaJenis Obat Tidur yang Aman untuk Menangani Insomnia

DAFTAR ISI


Insomnia adalah gangguan tidur yang membuat seseorang sulit terlelap, sering terbangun, atau merasa tetap lelah meski sudah tidur lama.

Salah satu penyebab utamanya adalah rendahnya hormon melatonin, yang berfungsi mengatur siklus tidur-bangun. Tanpa cukup melatonin, tubuh sulit merasa mengantuk secara alami.

Kebanyakan orang hanya mengetahui bahwa obat tidur hanya bisa didapat dengan resep dokter, sehingga ada yang mencari jalan pintas dengan minum obat alergi atau obat mabuk perjalanan karena efeknya membuat ngantuk.

Padahal, cara ini berisiko menimbulkan efek samping seperti mulut kering, pusing, gangguan konsentrasi, hingga ketergantungan, dan tidak disarankan.

Ada cara yang lebih aman: memperbaiki gaya hidup atau menggunakan obat tidur sesuai anjuran medis. Lalu, apa saja obat tidur yang biasanya direkomendasikan dokter? Yuk, simak ulasannya!

Pilihan Obat Tidur yang Aman

Dalam beberapa kasus, dokter mungkin akan meresepkan obat untuk mengatasi insomnia.

Ingat, obat tidur tidak bisa digunakan sembarangan dan harus selalu di bawah pengawasan medis, serta dikonsumsi sesuai anjuran.

Secara umum, obat tidur dibagi menjadi dua kategori:

1. Obat Bebas (OTC/Over-the-Counter)

Selain obat resep, ada pilihan suplemen yang membantu gangguan tidur ringan dan dibeli tanpa resep dokter.

Salah satunya adalah suplemen melatonin.

Melatonin adalah hormon alami yang diproduksi tubuh untuk mengatur siklus tidur.

Pada orang yang mengalami insomnia, tidur yang tidak nyenyak, atau jet lag, kadar hormon ini biasanya menurun sehingga tubuh sulit mendapatkan sinyal untuk beristirahat.

Karena itu, pada kasus sulit tidur yang masih ringan, dokter sering menyarankan konsumsi suplemen melatonin untuk membantu mengembalikan pola tidur.

Di Indonesia kini sudah tersedia suplemen melatonin pertama yang sudah terdaftar di BPOM yaitu Nutrimore Melatonin.

Produk ini bekerja dengan menambah kadar hormon melatonin yang sudah ada di tubuh, sehingga membantu mengembalikan siklus tidur alami.

Nutrimore Melatonin cocok untuk orang yang mengalami insomnia, tidur tidak berkualitas, maupun jet lag.

Produk ini bekerja dengan cara menambah hormon alami dalam tubuh, sehingga minim efek samping dan tidak menimbulkan ketergantungan.

Nutrimore Melatonin termasuk kategori suplemen yang bisa dibeli tanpa resep dokter.

2. Obat Keras (Dot Merah / Resep Dokter)

Jenis obat ini hanya boleh digunakan dengan resep dan pengawasan dokter, karena punya efek samping yang tidak ringan:

  • Antidepresan

Obat ini sering digunakan untuk insomnia yang disertai kecemasan. Efek samping menggunakan obat ini yaitu mulut kering, pusing, sembelit, penambahan berat badan, dan kantuk berlebihan keesokan harinya.

  • Benzodiazepin

Tak hanya efektif untuk mengatasi masalah insomnia, jenis obat ini juga biasanya digunakan untuk masalah tidur lainnya, seperti tidur berjalan atau teror malam (night terror).

Efek samping menggunakan obat ini yaitu risiko ketergantungan tinggi, penurunan daya ingat, gangguan koordinasi tubuh, hingga kantuk berat di siang hari.

Obat Insomnia yang Biasanya Diresepkan Dokter

Perlu diingat, obat-obatan di atas mengandung zat aktif yang berisiko menyebabkan efek samping berbahaya bila penggunaannya tidak tepat.

Nah, berikut beberapa pilihan obat susah tidur yang biasanya diresepkan dokter:

1. Nutrimore Melatonin 0,5 mg

Untuk orang-orang yang memiliki gangguan tidur ringan, dokter biasanya menyarankan suplemen melatonin. Apabila kita sedang stres, begadang, atau terlalu sering menatap gadget sebelum tidur, produksi hormon melatonin bisa menurun.

Akibatnya, tubuh sulit merasa mengantuk dan kualitas tidur pun menurun, bahkan bisa memicu insomnia.

Untuk mengatasi hal tersebut, salah satu caranya adalah dengan mengonsumsi suplemen melatonin untuk membantu meningkatkan kadar hormon melatonin dalam tubuh.

Di Indonesia, kini sudah tersedia suplemen melatonin yang aman dan telah mendapatkan izin BPOM, yaitu Nutrimore Melatonin 0,5 mg.

Menurut studi pada tahun 2021 di Regulatory Aspects and Evidences of Melatonin Use for Sleep Disorders and Insomnia, melatonin umumnya dikonsumsi dalam rentang dosis 0,5 mg hingga 5 mg tergantung usia dan kondisi. 

Untuk membantu pola tidur bisa kembali teratur secara perlahan dan selaras dengan ritme alami tubuh. Oleh karena itu, disarankan untuk memulai dari dosis 0,5 mg. Jika diperlukan, dosis dapat ditingkatkan sesuai kebutuhan individu.

Inilah solusi yang lebih aman bagi mereka yang mengalami insomnia ringan atau baru pertama kali menghadapi masalah tidur

Aturan pakai Nutrimore Melatonin 0,5 mg:

  • Dewasa : sehari 1 tablet (0,5mg)
  • Aturan pakai: Dikonsumsi 30 menit – 1 jam sebelum tidur

No registrasi BPOM: POM SD235023131

Mulai dari: Rp29.700 – Rp37.100 per strip

Dapatkan Nutrimore Melatonin 0,5 mg di Toko Kesehatan Halodoc

Apa Kata Studi tentang Melatonin untuk Insomnia?

Sebuah meta-analisis yang dipublikasikan dalam PLOS One tahun 2025 mengevaluasi efektivitas melatonin pada pasien insomnia dan gangguan tidur.

Hasilnya, suplementasi melatonin terbukti memperpendek waktu untuk tertidur (sleep latency), meningkatkan total durasi tidur, serta memperbaiki kualitas tidur secara keseluruhan dibandingkan plasebo.

Penelitian ini menekankan bahwa melatonin bekerja dengan cara menambahkan kembali hormon melatonin yang memang sudah ada di dalam tubuh.

Pada pasien insomnia, kadar melatonin seringkali rendah atau produksinya tidak teratur, sehingga tubuh tidak mendapat sinyal jelas untuk mulai tidur.

Keunggulan lain dari melatonin adalah tingkat keamanan yang tinggi. Tidak seperti obat tidur keras yang berisiko menyebabkan ketergantungan, melatonin umumnya aman digunakan dan membantu tubuh menyesuaikan kembali ritme alami tidurnya.

1. Sedares 25 mg 10 Tablet

obat insomnia

Sedares 25 mg mengandung diphenhydramine hydrochloride 25 mg per tablet, yang dapat mengatasi kesulitan tidur.

Akan tetapi, efek samping yang dapat dirasakan setelah mengonsumsi obat ini, yaitu, mulut kering dan rasa haus berlebihan, pusing, lemas, dan kantuk berlebihan di siang hari, gangguan penglihatan (penglihatan kabur), serta sulit buang air kecil, terutama pada pria dengan gangguan prostat.

2. Sandepril 50 mg Tablet

Sandepril 50 mg tablet mengandung zat aktif Maprotiline Hcl 50 mg. Obat insomnia ini dapat mengobati gejala depresi yang disertai dengan ataupun tanpa insomnia.

Dengan efek sedasi yang tinggi, maka senyawa ini dapat membantu mengatasi gangguan tidur yang dialami.

Akan tetapi, ada efek samping yang dapat terjadi apabila mengonsumsi obat ini antara lain yaitu rasa kantuk berlebihan hingga sulit beraktivitas di siang hari, gangguan pencernaan seperti mual atau konstipasi, mulut kering dan pusing.

Pada beberapa orang, bisa memicu gangguan irama jantung dan peningkatan risiko kejang.

Tips Aman Konsumsi Obat Tidur 

Jika kamu memutuskan untuk mengonsumsi obat tidur, ingatlah tips aman ini supaya tidak ketergantungan dan kamu bisa tidur tanpa bantuan obat:

  • Mulai dengan cara yang paling aman, yaitu menggunakan produk yang bisa dibeli secara bebas, salah satunya suplemen melatonin. Produk ini bekerja secara alami dengan membantu tubuh menyesuaikan kadar hormon melatonin yang sudah ada, sehingga tidur bisa lebih nyenyak tanpa resiko efek samping serius.
  • Jangan pernah mencampur obat dengan alkohol atau obat penenang lainnya. Sebab, alkohol tidak hanya mengganggu kualitas tidur, tapi juga meningkatkan efek obat penenang dari obat. Kombinasi keduanya juga sangat berbahaya, bahkan mematikan.
  • Pastikan untuk hanya minum obat ketika kamu memiliki cukup waktu untuk setidaknya tidur selama 7-8 jam. Jika tidak, kamu mungkin merasa sangat mengantuk keesokan harinya. 
  • Hindari menggunakan dosis kedua di tengah malam. Akan sangat berbahaya jika menggandakan dosis. Kamu mungkin akan sulit bangun pada esok paginya. 
  • Mulai gunakan obat dengan dosis rendah, sesuai anjuran dokter. Lihat bagaimana obat tersebut mempengaruhi tubuh dan waspadai efek samping obat tidur yang terjadi.
  • Hindari penggunaan secara sering. Hal tersebut untuk menghindari ketergantungan dan meminimalisasi efek samping. Cobalah untuk menyimpan obat hanya untuk keadaan darurat.
  • Jangan pernah mengendarai mobil atau mengoperasikan mesin setelah minum obat. Tips ini sangat penting untuk diingat jika kamu pertama kali menggunakan obat tidur. Sebab, kamu mungkin belum tahu bagaimana pengaruhnya terhadap tubuhmu.
  • Baca secara cermat dan teliti petunjuk yang disertai dengan obat. Perhatikan baik-baik potensi efek samping dan interaksi obat. Beberapa obat atau makanan dapat menyebabkan interaksi berbahaya dengan obat tidur.

Itulah jenis obat insomnia atau obat susah tidur di apotik yang biasanya diresepkan oleh dokter. 

Perlu dipertegas, obat insomnia di atas harus didapatkan dengan resep dokter untuk meminimalisir efek samping yang ditimbulkannya. 

Kamu bisa lakukan konsultasi dengan psikiater di Halodoc yang tersedia 24 jam, untuk mendapatkan perawatan dan pengobatan yang tepat untuk mengatasi insomnia.

Dapatkan obat-obatan di atas dan produk kesehatan lainnya dengan mudah di Toko Kesehatan Halodoc. Produk 100% asli atau original. Tak perlu repot, produk 1 jam sampai diantar ke rumah. 

Referensi:
ACCP Journals. Diakses pada 2025. Chemistry, Pharmacology, Pharmacokinetics, Adverse Effects, and Efficacy of the Antidepressant Maprotiline Hydrochloride. 
Help Guide. Diakses pada 2025. Sleeping Pills and Natural Sleep Aids
Mayo Clinic. Diakses pada 2025. Prescription sleeping pills: What’s right for you?
WebMD. Diakses pada 2025. Drugs to Treat Insomnia
Health Direct. Diakses pada 2025. Safe use of sleeping pills
Cleveland Clinic. Diakses pada 2025. Sleeping Pills
Medical News Today. Diakses pada 2024. The best over-the-counter sleep aids. 
Journal of Clinical Pharmacology. Diakses pada 2025. Clinical evaluation of diphenhydramine hydrochloride for the treatment of insomnia in psychiatric patients: a double-blind study.
Arquivos de Neuro-Psiquiatria. Diakses pada 2025. Regulatory aspects and evidences of melatonin use for sleep disorders and insomnia: an integrative review
Neuroscience and Behavioral Physiology. Diakses pada 2025. Melatonin in the Regulation of Sleep and Biological Rhythms
PLOS One. Diakses pada 2025. The effect of exogenous melatonin and melatonin receptor agonists on intensive care unit and hospital length of stay: A systematic review and meta-analysis

FAQ

1. Berapa lama efek obat tidur lelap? 

Efek obat tidur (sleeping pills) bervariasi tergantung jenisnya. Beberapa mulai bekerja dalam 30 menit dan efeknya berlangsung hingga sekitar 6-8 jam.

2. Apakah melatonin aman dikonsumsi setiap hari?

Ya, melatonin termasuk aman bila digunakan dalam dosis rendah dan sesuai anjuran.

Berbeda dengan obat tidur keras, melatonin tidak menyebabkan ketergantungan atau efek samping berat. Justru melatonin bekerja membantu tubuh kembali ke ritme tidur alami.

3. Bagaimana cara kerja melatonin dibandingkan obat tidur yang membutuhkan resep dokter?

Obat tidur yang membutuhkan resep dokter biasanya bekerja langsung menekan aktivitas sistem saraf pusat untuk memaksa tubuh tidur, sehingga efek sampingnya lebih berat dan dapat menimbulkan ketergantungan.

Sementara melatonin bekerja dengan mengembalikan sinyal biologis alami tubuh, yaitu memberi tanda bahwa “ini waktunya tidur.” Karena itu, efeknya lebih alami dan minim resiko jangka panjang.

4. Kapan sebaiknya mengonsumsi melatonin untuk hasil yang efektif?

Melatonin sebaiknya diminum sekitar 30–60 menit sebelum tidur.

Waktu ini ideal karena tubuh sedang bersiap masuk ke fase istirahat, sehingga melatonin bisa lebih efektif memberi sinyal tidur pada otak.

5. Sudah minum melatonin, kenapa tetap tidak ampuh?

Melatonin bekerja optimal bila dikonsumsi 30–60 menit sebelum tidur, disertai dengan mengurangi gadget, kafein, dan stres berlebih. Disarankan mulai dari dosis 0,5 mg, agar tubuh bisa beradaptasi secara alami.

Jika efeknya belum terasa, dosis dapat ditingkatkan secara bertahap sesuai kebutuhan. Perlu diingat, melatonin bukan obat tidur keras yang langsung membuat terlelap, melainkan membantu menormalkan ritme tidur sehingga hasilnya muncul secara bertahap.