Kaum Hawa, Perlu Tahu tentang Fibroid Rahim

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   05 Maret 2019
Kaum Hawa, Perlu Tahu tentang Fibroid RahimKaum Hawa, Perlu Tahu tentang Fibroid Rahim

Halodoc, Jakarta – Fibroid rahim adalah tumor jinak yang tumbuh di dalam atau bagian atas otot rahim. Fibroid rahim jarang berkembang menjadi kanker karena bersifat jinak. Gejala timbul saat tumor berukuran besar, yaitu berupa perdarahan di luar periode menstruasi. Tumor yang besar menekan kandung kemih dan menyebabkan perut menonjol, sehingga pengidap fibroid tampak seperti sedang hamil.

Baca Juga: Hati-hati, Ini Penyakit yang Sebabkan Nyeri Haid

Kenali Tanda dan Gejala Fibroid Rahim

Gejala fibroid rahim hampir mirip dengan tanda kehamilan. Selain ukuran perut membesar karena tumor, pengidap fibroid rahim mengalami ketegangan pada bagian panggul, sering buang air kecil, nyeri saat berhubungan intim, sembelit, dan nyeri punggung ataupun panggul. Pada kasus yang jarang terjadi, fibroid rahim menyebabkan rasa sakit dan perdarahan tiba-tiba.

Perlu diketahui bahwa fibroid rahim bisa berkembang selama kehamilan. Saat ini terjadi, ibu hamil pengidap fibroid rahim rentan mengalami komplikasi kehamilan karena tumor membuat plasenta janin kekurangan oksigen. Tumor berpotensi menggeser posisi janin, menyebabkan ibu sulit melahirkan secara normal.

Maka itu, kamu perlu bicara pada dokter jika mengalami tanda dan gejala fibroid rahim. Diagnosis biasanya ditetapkan melalui USG, tes darah, MRI, hingga histeroskopi..

Baca Juga: Ini 5 Gangguan Rahim Penyebab Sulit Hamil

Penyebab Fibroid Rahim Belum Diketahui Pasti

Meski belum diketahui pasti, perubahan genetik dan perubahan hormon dalam tubuh diduga menjadi pemicu fibroid rahim. Hormon yang dimaksud adalah estrogen dan progesteron. Ada beberapa faktor yang bisa meningkatkan risiko terbentuknya fibroid rahim, yaitu:

  • Faktor genetik, yakni riwayat keluarga dengan fibroid rahim. Ini artinya wanita berisiko tinggi mengidap fibroid rahim jika ibu atau saudara perempuan yang pernah mengalaminya.

  • Faktor usia, yaitu lebih dari 50 tahun. Biasanya tumor menyusur setelah menopause.

  • Ras. Wanita berkulit hitam lebih berisiko mengidap fibroid rahim dibandingkan wanita berkulit putih. Diperlukan penelitian lanjutan untuk membuktikan dugaan ini.

  • Faktor lainnya, seperti menstruasi dini, banyak konsumsi daging merah, sering konsumsi alkohol (termasuk bir), dan jarang konsumsi makanan berserat seperti buah ataupun sayuran.

Kebanyakan Fibroid Rahim Tidak Membutuhkan Penanganan Khusus

Kamu hanya perlu melakukan pemeriksaan rutin untuk memastikan tumor tidak berkembang dan menimbulkan komplikasi. Bila dibutuhkan, dokter meresepkan obat untuk menghambat kinerja hormon yang memicu pertumbuhan tumor dalam rahim. Operasi pengangkatan rahim dilakukan jika gejala fibroid rahim memburuk dan berpotensi timbulkan komplikasi yang membahayakan. Metode baru penanganan fibroid rahim adalah embolisasi arteri rahim.

Perlu diketahui bahwa fibroid bisa kambuh meski sudah dilakukan operasi. Obat bisa menghambat pertumbuhan fibroid, tapi hanya sementara. Kamu bisa berbicara pada dokter untuk memastikan fibroid tidak tumbuh kembali dengan gejala yang lebih parah.

Baca Juga: 3 Cara Atasi Tumor Jinak Rahim di Rumah

Itulah fakta fibroid rahim yang perlu diketahui. Kalau kamu punya pertanyaan lain seputar fibroid rahim, jangan ragu bertanya pada dokter Halodoc. Kamu bisa menggunakan fitur Contact Doctor yang ada di Halodoc untuk bertanya pada dokter kapan saja dan di mana saja via Chat, dan Voice/Video Call. Yuk, segera download aplikasi Halodoc di App Store atau Google Play!

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan