Keistimewaan Antioksidan Astaxanthin untuk Mencegah Penyakit Kronis

Ditinjau oleh  dr. Verury Verona Handayani   09 Oktober 2020
Keistimewaan Antioksidan Astaxanthin untuk Mencegah Penyakit KronisKeistimewaan Antioksidan Astaxanthin untuk Mencegah Penyakit Kronis

Halodoc, Jakarta - Ancaman penularan virus corona semakin menjadi momok bagi masyarakat dunia. Apalagi angka pengidap COVID-19 di Indonesia terus meningkat. Bahkan diantaranya dinyatakan positif meski tidak menunjukkan gejala terjangkit virus COVID-19. Maka tidak mengherankan jika semakin banyak orang yang peduli dengan kesehatan. Menjaga kebersihan diri serta imun tubuh pun seperti menjadi tren yang wajib diikuti di masa pandemi untuk mencegah COVID-19.

Nah, sebagai bagian dari upaya melindungi tubuh dari virus, salah satu caranya adalah dengan meningkatkan daya tahan tubuh. Yang kamu butuhkan adalah antioksidan untuk melindungi sel dan jaringan dalam organ-organ tubuh dari kerusakan akibat stres oksidatif. Antioksidan adalah zat yang berfungsi untuk mengurangi kerusakan sel-sel tubuh akibat proses oksidasi.

Lalu, apa itu stres oksidatif? Mengutip penjelasan Oxidative Medicine and Cellular Longevity, stres oksidatif adalah kondisi yang terjadi ketika jumlah aktivitas zat radikal bebas dan antioksidan dalam tubuh tidak seimbang. Tepatnya, ketika zat radikal bebas dalam tubuh lebih banyak, ketimbang antioksidan, sehingga sifat destruktifnya jadi lebih mendominasi.

Baca juga: Waspadai Penyakit Kronis Akibat Radikal Bebas

Dampak Stres Oksidatif pada Kesehatan Organ Tubuh

Setiap harinya tubuh selalu berinteraksi dengan oksigen. Mengingat setiap organ tubuh perlu pasokan darah kaya oksigen untuk bisa bekerja dengan optimal. Namun, proses ini, di sisi lain, bisa memicu munculnya radikal bebas dan stres oksidatif. Radikal bebas adalah molekul yang reaktif dalam berinteraksi dengan molekul-molekul lain di dalam tubuh.

Mengutip publikasi dari Pharmacognosy Review, aktivitas radikal bebas dalam tubuh bisa menyebabkan kerusakan pada membran sel, protein, dan DNA (gen). Nah, kerusakan itu disebut dengan istilah kerusakan oksidatif. Jika kerusakan ini terjadi, tubuh akan berisiko terserang berbagai penyakit, dan fungsi sel serta jaringan dalam organ tubuh jadi kurang optimal.

Baca juga: Fungsi Antioksidan untuk Kulit

Selain dari interaksi konsisten dengan oksigen, radikal bebas juga bisa masuk ke tubuh dari luar. Misalnya paparan polusi, sinar matahari, atau kebiasaan merokok. Radikal bebas yang menyebabkan stres oksidatif juga bisa meningkatkan risiko penyakit neurodegeneratif, seperti penyakit Parkinson dan Alzheimer.

Selain itu, stres oksidatif juga diyakini bisa meningkatkan risiko penyakit serius, seperti penyakit jantung, aterosklerosis, hipertensi, diabetes, peradangan, kanker, dan penuaan dini. Cukup banyak ya dampak buruk yang ditimbulkan stres oksidatif? Itulah sebabnya kamu perlu melawan stres oksidatif, dengan bantuan antioksidan.

"Astaxanthin juga terbukti lebih unggul daripada antioksidan untuk tubuh dengan jenis karotenoid lain. Ini karena astaxanthin 800 kali lebih kuat dari koenzim Q, 6000 kali lebih besar dari vitamin C, 550 kali lebih banyak lebih kuat dari katekin teh hijau, dan 11 kali lebih kuat dari beta karoten dalam mengatasi radikal bebas."

Astaxanthin Bisa Melindungi Organ Tubuh dari Kerusakan

Bicara soal antioksidan untuk tubuh, tentu banyak jenisnya. Salah satu yang diyakini punya efek sangat kuat dalam melawan radikal bebas dan menjaga daya tahan tubuh adalah astaxanthin. Astaxanthin adalah antioksidan jenis karotenoid, yang secara alami memberi warna merah atau oranye pada buah, sayuran, serta hewan.

Astaxanthin bisa ditemukan secara alami pada wortel, mangga, ubi jalar, semangka, blewah, paprika, tomat, serta biota laut seperti salmon, lobster, udang, dan alga merah. Lantas, apa yang membuat astaxanthin istimewa dibanding jenis antioksidan untuk tubuh lainnya?

Menurut review komprehensif para ahli, yang dipublikasikan dalam Oxidants and Antioxidants in Medical Science, lebih dari 50 studi klinis dan eksperimental menunjukkan bahwa astaxanthin berperan penting dalam kesehatan kardiovaskular, kesehatan mata dan otak, aktivitas terkait olahraga, kesehatan kulit, diabetes mellitus, sindrom metabolik, dan banyak penyakit lainnya.

Efek antioksidan yang dimiliki astaxanthin 65 kali lebih kuat dari vitamin C, dan 50 kali lebih kuat dari vitamin E, dalam melindungi membran sel. Selain itu, astaxanthin juga terbukti lebih unggul daripada antioksidan untuk tubuh dengan jenis karotenoid lain. Ini karena astaxanthin 800 kali lebih kuat dari koenzim Q, 6000 kali lebih besar dari vitamin C, 550 kali lebih banyak lebih kuat dari katekin teh hijau, dan 11 kali lebih kuat dari beta karoten dalam mengatasi radikal bebas.

Baca juga: Kaya Antioksidan, Ini Khasiat Buah Bit

Terkait keefektifannya dalam mencegah stres oksidatif, astaxanthin juga memiliki keunggulan. Studi yang diterbitkan Journal of Nutrition and Metabolism menyebutkan, astaxanthin diyakini mampu memodulasi respon imun, menghambat pertumbuhan sel kanker, mengurangi peradangan, dan melindungi tubuh dari kerusakan akibat stres oksidatif.

Jadi, penting untuk memenuhi asupan astaxanthin sebagai antioksidan untuk melindungi organ-organ tubuh dari kerusakan, serta pelemahan daya tahan tubuh. Selain dari makanan, kamu juga bisa mendapatkan asupan astaxanthin dari suplemen. Salah satu suplemen astaxanthin terbaik yang Halodoc rekomendasikan adalah Asthin.

Asthin dengan kandungan Astaxanthin mampu memberikan potensi antioksidan 6000 kali lebih kuat dari vitamin C. Terbukti membantu dalam memperkuat daya tahan tubuh, menghambat proses aging baik untuk kulit maupun organ tubuh lainnya dan mengurangi resiko penyakit kronis. Tentunya, Asthin telah diformulasikan sedemikian rupa, sehingga cocok dikonsumsi rutin sebagai suplemen harian, untuk menjaga kesehatanmu selama masa pandemi COVID-19.

Di mana bisa mendapatkan suplemen Asthin? Tenang saja, kamu bisa dengan mudah membeli suplemen Asthin ini lewat aplikasi Halodoc. Jangan lupa download aplikasinya dulu di smartphone kamu, ya!

Referensi:
Oxidative Medicine and Cellular Longevity. Diakses pada 2020. Oxidative Stress: Harms and Benefits for Human Health.
Pharmacognosy Review. Diakses pada 2020. Free radicals, antioxidants and functional foods: Impact on human health.
Oxidants and Antioxidants in Medical Science. Diakses pada 2020. Antioxidant Effects of Astaxanthin in Various Diseases - A Review.
Journal of Nutrition and Metabolism. Diakses pada 2020. Astaxanthin decreased oxidative stress and inflammation and enhanced immune response in humans.

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan