
Daftar Isi:
- Apa Itu Sulfadiazine?
- Bagaimana Sulfadiazine Bekerja?
- Manfaat Sulfadiazine
- Dosis dan Cara Penggunaan
- Efek Samping Sulfadiazine
- Interaksi Obat
- Peringatan dan Perhatian
- Resistensi Antibiotik
- Pertanyaan Umum tentang Sulfadiazine
- Kapan Harus ke Dokter?
- Kesimpulan
Apa Itu Sulfadiazine?
Sulfadiazine adalah jenis antibiotik yang digunakan untuk mengobati berbagai infeksi yang disebabkan oleh bakteri, seperti infeksi pada saluran kemih, telinga, hingga otak.
Obat ini juga bermanfaat dalam penanganan toksoplasmosis dan sebagai langkah pencegahan terhadap demam rematik.
Termasuk dalam kelompok antibiotik sulfonamide (sulfa), sulfadiazine bekerja dengan menghambat pertumbuhan dan perkembangan bakteri, sehingga infeksi bisa dikendalikan dan mereda.
Namun penting diingat, obat ini tidak efektif untuk infeksi yang disebabkan oleh virus, seperti flu atau pilek. Penggunaan antibiotik ini harus sesuai anjuran dokter agar hasilnya optimal dan risiko resistensi bisa dicegah.
Bagaimana Sulfadiazine Bekerja?
Sulfadiazine bekerja dengan menghambat enzim dihydropteroate synthase, yang berperan penting dalam pembentukan asam folat. Asam folat esensial bagi bakteri dan parasit untuk sintesis DNA dan RNA.
Dengan menghambat produksi asam folat, sulfadiazine menghentikan pertumbuhan dan penyebaran infeksi.
Manfaat Sulfadiazine
Sulfadiazine umumnya diresepkan untuk mengobati kondisi berikut:
- Toksoplasmosis: Infeksi parasit yang dapat memengaruhi otak, paru-paru, dan organ lainnya. Sulfadiazine sering dikombinasikan dengan pirimetamin untuk pengobatan toksoplasmosis, terutama pada pasien dengan HIV/AIDS.
- Infeksi Saluran Kemih (ISK): Meski resistensi terhadap sulfonamida meningkat, sulfadiazine terkadang digunakan untuk mengobati ISK yang disebabkan oleh bakteri yang rentan.
- Nocardiosis: Infeksi bakteri langka yang dapat memengaruhi paru-paru, otak, dan kulit.
- Penyakit lainnya: Dalam beberapa kasus, sulfadiazine dapat digunakan untuk mengobati infeksi lain yang disebabkan oleh bakteri atau parasit yang sensitif terhadap obat ini.
Dosis dan Cara Penggunaan
Dosis sulfadiazine dapat berbeda-beda tergantung pada kondisi yang diobati dan usia pasien. Berikut panduan umum penggunaannya:
1. Infeksi bakteri
- Dewasa: Dosis awal 2–4 gram, dilanjutkan dengan 2–4 gram per hari yang dibagi menjadi 3 hingga 6 kali konsumsi. Pengobatan biasanya berlangsung maksimal selama 7 hari.
- Anak-anak: Dosis awal 0,075 gram per kilogram berat badan, lalu dilanjutkan dengan 0,150 gram/kgBB per hari yang dibagi ke dalam 4–6 kali jadwal minum. Dosis harian maksimal adalah 6 gram.
2. Pengobatan toksoplasmosis
- Dewasa: Diberikan 4–6 gram per hari yang dibagi dalam 4 kali konsumsi selama 6 minggu. Obat ini dikombinasikan dengan pyrimethamine. Setelah itu, dosis dilanjutkan menjadi 2–4 gram per hari sesuai anjuran dokter.
- Bayi usia <2 bulan (toksoplasmosis bawaan): 0,05 gram/kgBB diberikan dua kali sehari, juga dikombinasikan dengan pyrimethamine. Lama pengobatan umumnya mencapai 12 bulan.
3. Pencegahan kekambuhan demam reumatik
- Pasien dengan berat badan ≤30 kg (baik anak maupun dewasa): 0,5 gram sekali sehari.
- Pasien dengan berat badan >30 kg: 1 gram sekali sehari.
Dosis di atas merupakan panduan umum. Selalu ikuti petunjuk dokter karena dosis bisa disesuaikan dengan kondisi kesehatan, respons terhadap pengobatan, dan riwayat medis pasien.
Pastikan untuk mengonsumsi antibiotik sesuai anjuran medis. Sebab, ada beberapa Hal yang Bisa Terjadi Jika Minum Antibiotik Tidak Teratur.
Efek Samping Sulfadiazine
Seperti semua obat, sulfadiazine dapat menyebabkan efek samping. Beberapa efek samping yang umum meliputi:
- Mual dan muntah.
- Diare.
- Kehilangan nafsu makan.
- Sakit kepala.
- Ruam kulit.
Interaksi Obat
Sulfadiazine dapat berinteraksi dengan obat lain, termasuk:
- Obat pengencer darah (warfarin).
- Obat diabetes oral (sulfonilurea).
- Metotreksat.
- Fenitoin.
Informasikan dokter tentang semua obat, vitamin, dan suplemen herbal yang sedang dikonsumsi sebelum memulai pengobatan dengan sulfadiazine.
Cari tahu juga, ini Dosis dan Aturan Pakai Antibiotik.
Peringatan dan Perhatian
Berikut ini beberapa hal yang perlu diperhatikan sebelum menggunakan obat Sulfadiazine:
- Sulfadiazine tidak boleh digunakan oleh orang yang alergi terhadap sulfonamida.
- Hati-hati penggunaan pada pasien dengan gangguan hati atau ginjal.
- Konsultasikan dengan dokter sebelum menggunakan sulfadiazine jika sedang hamil atau menyusui.
- Pastikan untuk minum banyak air selama pengobatan dengan sulfadiazine untuk mencegah pembentukan kristal di ginjal.
Resistensi Antibiotik
Penggunaan antibiotik yang tidak tepat dapat menyebabkan resistensi antibiotik. Ini terjadi ketika bakteri atau parasit bermutasi dan menjadi kebal terhadap efek antibiotik.
Ikuti petunjuk dokter dengan seksama dan habiskan seluruh dosis yang diresepkan untuk membantu mencegah resistensi antibiotik.
Pertanyaan Umum tentang Sulfadiazine
Apakah sulfadiazine aman untuk ibu hamil?
Penggunaan sulfadiazine selama kehamilan harus dikonsultasikan dengan dokter karena dapat memiliki risiko terhadap janin.
Bagaimana cara menyimpan sulfadiazine?
Simpan sulfadiazine pada suhu kamar, jauh dari kelembaban dan cahaya.
Apa yang harus dilakukan jika melewatkan dosis?
Jika melewatkan dosis, segera minum dosis yang terlupakan segera setelah ingat. Jika sudah dekat dengan waktu dosis berikutnya, lewati dosis yang terlupakan dan lanjutkan dengan jadwal dosis yang biasa. Jangan menggandakan dosis.
Kapan Harus ke Dokter?
Segera cari pertolongan medis jika kamu mengalami gejala reaksi alergi yang parah setelah mengonsumsi sulfadiazine, seperti:
- Ruam kulit yang gatal.
- Pembengkakan pada wajah, bibir, atau lidah.
- Kesulitan bernapas.
Kesimpulan
Sulfadiazine adalah antibiotik yang efektif untuk mengobati berbagai infeksi bakteri dan parasit. Penting untuk menggunakan obat ini sesuai dengan petunjuk dokter dan mewaspadai efek samping yang mungkin timbul.
Jika kamu mengalami gejala infeksi, segera konsultasikan dengan dokter di Halodoc untuk mendapatkan diagnosis dan pengobatan yang tepat. Hindari penggunaan antibiotik yang tidak perlu untuk mencegah resistensi antibiotik.
Konsultasi dengan dokter spesialis penyakit dalam kini lebih mudah dan praktis melalui Halodoc.
Selain itu, kamu juga bisa mendapatkan obat atau produk kesehatan lainnya yang kamu butuhkan di Toko Kesehatan Halodoc.
Produknya 100% asli original dan tepercaya. Tak perlu keluar rumah, produk diantar dalam waktu 1 jam.
Yuk, download Halodoc sekarang juga!


