• Beranda
  • /
  • Kesehatan
  • /
  • Angiosarcoma (Kanker Pembuluh Darah)
  • Beranda
  • /
  • Kesehatan
  • /
  • Angiosarcoma (Kanker Pembuluh Darah)

Angiosarcoma (Kanker Pembuluh Darah)

Ditinjau oleh: Redaksi Halodoc
AngiosarcomaAngiosarcoma

Angiosarcoma (Kanker Pembuluh Darah)

Angiosarcoma adalah jenis kanker langka yang berkembang di lapisan dalam pembuluh darah dan pembuluh getah bening. Kanker ini dapat terjadi di mana saja, tetapi paling sering di kulit, payudara, hati, dan limpa.

Penyebab Angiosarcoma 

Sejauh ini, belum ada penjelasan lebih lanjut dan spesifik mengenai apa yang menyebabkan angiosarcoma.  Angiosarcoma terjadi ketika sel-sel di lapisan pembuluh darah atau pembuluh getah bening mengalami perubahan pada deoxyribonucleic acid-nya (DNA)

DNA sel berisi instruksi yang memberi tahu sel apa yang harus dilakukan. Perubahan atau mutasi ini membuat sel berkembang biak dengan cepat. Mutasi membuat sel tetap hidup ketika sel seharusnya sudah waktunya mati.

Akibatnya, terjadi penumpukan sel kanker yang bisa tumbuh di luar pembuluh darah atau pembuluh getah bening. Sel kanker dapat menyerang dan menghancurkan jaringan tubuh yang sehat. Suatu saat, sel kanker dapat pecah dan menyebar ke area lain di tubuh.

Faktor Risiko Angiosarcoma 

Meskipun belum diketahui penyebab pastinya, beberapa faktor tertentu dapat meningkatkan risiko terjadinya angiosarcoma, contohnya:

1. Terapi radiasi

Pengobatan dengan radiasi untuk kanker atau kondisi lain dapat meningkatkan risiko angiosarcoma. Penyakit ini muncul sebagai efek samping dari terapi radiasi. 

2. Pembengkakan akibat kerusakan pembuluh getah bening 

Pembengkakan ini disebut dengan lymphedema. Lymphedema terjadi ketika sistem limfatik tersumbat atau rusak. Lymphedema dapat terjadi ketika kelenjar getah bening diangkat selama operasi. Ini sering dilakukan selama operasi untuk mengobati kanker atau kondisi infeksi lainnya. 

3. Paparan bahan kimia 

Penyakit ini juga dapat terjadi sebagai akibat dari paparan bahan kimia. Contoh bahan kimia ini termasuk vinil klorida dan arsenik.

4. Sindrom genetik

Perubahan gen tertentu yang terjadi sejak lahir dapat meningkatkan risiko angiosarcoma. Contohnya termasuk perubahan gen yang menyebabkan neurofibromatosis, sindrom maffucci, atau sindrom Klippel-Trenaunay, dan gen BRCA1 dan BRCA2.

Gejala Angiosarcoma 

Gejala angiosarcoma dapat bervariasi berdasarkan tempat terjadinya kanker. Jika angiosarcoma memengaruhi kulit, biasanya lebih sering terjadi pada kulit di kepala dan leher dengan gejala: 

  • Area kulit yang terangkat yang terlihat seperti memar.
  • Lesi seperti memar yang tumbuh lebih besar dari waktu ke waktu.
  • Lesi yang mungkin berdarah saat tergores atau terbentur.
  • Pembengkakan pada kulit di sekitar lesi.

Sedangkan jika angiosarcoma terjadi pada organ seperti  hati atau jantung, sering kali menyebabkan rasa sakit pada organ spesifik tersebut. 

Diagnosis Angiosarcoma

Gejala yang kurang spesifik, membuat penyakit ini membutuhkan diagnosis khusus. Ada beberapa tes yang harus dilakukan untuk mengetahui gejala pasti dari angiosarcoma, yaitu:

1. Pemeriksaan fisik

Dokter akan melakukan pemeriksaan secara menyeluruh untuk mengetahui kondisi kesehatan.

2. Pengambilan sampel

Pengambilan sampel dilakukan untuk pengujian jaringan. Prosedur ini disebut biopsi. Tes ini dapat mendeteksi sel kanker

3. Tes pencitraan

Tes pencitraan dapat memberi informasi dokter mengenai tingkat keparahan kanker. Tes pencitraan bisa dilakukan dengan beberapa pilihan alternatif, mulai dari magnetic resonance imaging (MRI), computed tomography scan (CT scan), ataupun positron emission tomography (PET). Tes yang akan dipilih bergantung pada kondisi kanker dan rekomendasi dokter. 

Pengobatan Angiosarcoma 

Perawatan yang dipilih tergantung pada kondisi dan tingkat keparahan. Beberapa pilihan pengobatannya, antara lain:

1. Operasi

Tujuan pembedahan adalah untuk menghilangkan semua angiosarcoma. Dokter bedah akan mengangkat kanker dan beberapa jaringan sehat yang mengelilinginya. 

2. Terapi radiasi

Terapi radiasi menggunakan sinar berenergi tinggi, seperti sinar-X dan proton, untuk membunuh sel kanker. Terapi radiasi terkadang digunakan setelah operasi untuk membunuh sel kanker yang tersisa. Terapi radiasi juga dapat menjadi pilihan jika kamu tidak dapat menjalani operasi karena penyebaran kanker sudah sangat meluas.

3. Kemoterapi

Kemoterapi adalah pengobatan yang menggunakan obat atau bahan kimia untuk membunuh sel kanker. Kemoterapi bisa menjadi pilihan jika penyakit ini telah menyebar ke area lain di tubuh. Terkadang kemoterapi dapat dikombinasikan dengan terapi radiasi jika operasi tidak dapat dilakukan.

4. Terapi obat yang ditargetkan

Perawatan obat yang ditargetkan menyerang bahan kimia tertentu yang ada di dalam sel kanker. Dengan memblokir bahan kimia ini, perawatan obat yang ditargetkan dapat menyebabkan sel kanker mati. Untuk pengobatan ini, obat yang ditargetkan mungkin menjadi pilihan jika kanker sudah masuk ke tahap lanjutan.

5. Imunoterapi

Imunoterapi menggunakan sistem kekebalan tubuh untuk melawan kanker. Sistem kekebalan tubuh mungkin tidak menyerang kanker, karena sel kanker membuat protein yang membantunya bersembunyi dari sel sistem kekebalan.

Imunoterapi bekerja dengan mengganggu proses tersebut. Untuk angiosarcoma, imunoterapi mungkin menjadi pilihan pengobatan untuk kanker stadium lanjut.

Komplikasi Angiosarcoma 

Angiosarcoma dapat menyebar dengan sangat cepat karena dimulai di pembuluh darah. Setelah menyebar, penyakit ini sangat sulit diobati. Meskipun dokter memiliki cara yang efektif untuk mengobati angiosarcoma, hanya sekitar 35 persen pengidapnya yang dapat bertahan hidup. Peluang kehidupannya pun sekitar lima tahun sejak pertama kali didiagnosis angiosarcoma. 

Pencegahan Angiosarcoma 

Menghindari beberapa kegiatan tertentu dapat mencegah terjadinya angiosarcoma. Misalnya memberikan perlindungan kulit terhadap sengatan matahari, atau membatasi penggunaan produk berbahan kimia tertentu.

Angiosarcoma terkadang bisa diturunkan dalam keluarga. Orang dengan perubahan gen yang disebut POT1, dapat mengembangkan angiosarcoma jantung, dan perubahan ini dapat diturunkan ke anak-anaknya. Tentunya, bila disebabkan kondisi genetik, angiosarcoma tidak dapat dicegah.

Kapan Harus ke Dokter?

Kamu perlu segera memeriksakan diri ke dokter jika mengalami beberapa gejala yang disebutkan di atas. Mengingat angiosarcoma dapat sangat cepat menyebar, kamu perlu segera melakukan pemeriksaan jika mencurigai mengidap kanker tertentu. 

Gunakan Halodoc untuk buat janji pemeriksaan ke rumah sakit dan tanya dokter. Informasi lebih lanjut mengenai angiosarcoma dapat kamu dapatkan dengan download aplikasi Halodoc.

Referensi:
National Cancer Institute. Diakses pada 2023. Angiosarcoma
Mayo Clinic. Diakses pada 2023. Angiosarcoma.
WebMD. Diakses pada 2023. What is Angiosarcoma?
Cleveland Clinic. Diakses pada 2023. Angiosarcoma.