halodoc-banner
  • Kamus Kesehatan A-Z
  • Perawatan Khusus keyboard_arrow_down
  • Cek Kesehatan Mandiri keyboard_arrow_down
close
halodoc-logo
Download app banner

sign-in logo Masuk

home icon Beranda


Layanan Utama

keyboard_arrow_down
  • Chat dengan Dokter icon

    Chat dengan Dokter

  • Toko Kesehatan icon

    Toko Kesehatan

  • Homecare icon

    Homecare

  • Asuransiku icon

    Asuransiku

  • Haloskin icon

    Haloskin

  • Halofit icon

    Halofit

Layanan Khusus

keyboard_arrow_down
  • Kesehatan Kulit icon

    Kesehatan Kulit

  • Kesehatan Seksual icon

    Kesehatan Seksual

  • Kesehatan Mental icon

    Kesehatan Mental

  • Kesehatan Hewan icon

    Kesehatan Hewan

  • Perawatan Diabetes icon

    Perawatan Diabetes

  • Kesehatan Jantung icon

    Kesehatan Jantung

  • Parenting icon

    Parenting

  • Layanan Bidan icon

    Layanan Bidan

Cek Kesehatan Mandiri

keyboard_arrow_down
  • Cek Stres icon

    Cek Stres

  • Risiko Jantung icon

    Risiko Jantung

  • Risiko Diabetes icon

    Risiko Diabetes

  • Kalender Kehamilan icon

    Kalender Kehamilan

  • Kalender Menstruasi icon

    Kalender Menstruasi

  • Kalkulator BMI icon

    Kalkulator BMI

  • Pengingat Obat icon

    Pengingat Obat

  • Donasi icon

    Donasi

  • Tes Depresi icon

    Tes Depresi

  • Tes Gangguan Kecemasan icon

    Tes Gangguan Kecemasan


Kamus Kesehatan

Artikel

Promo Hari Ini

Pusat Bantuan

Chat dengan Dokter icon

Chat dengan Dokter

Toko Kesehatan icon

Toko Kesehatan

Homecare icon

Homecare

Asuransiku icon

Asuransiku

Haloskin icon

Haloskin

Halofit icon

Halofit

search
Home
Kesehatan
search
close

Bakteriologi

REVIEWED_BY  Redaksi Halodoc  
undefinedundefined

Pengertian Bakteriologi

Bakteriologi adalah ilmu atau studi yang mempelajari bakteri dan pengaruhnya terhadap sebuah penyakit dan obat-obatan, serta bidang lainnya seperti pertanian, industri, perekonomian yang berkaitan dengan pembusukan makanan dan anggur. Beberapa hal yang dipelajari dalam bakteriologi adalah asal-usul, epidemiologi, tinjauan klinis atau patologis, dan teknik identifikasi bakteri dari segala aspek, baik secara klinis, standar laboratorium, mampun teknik biakan.

Dalam bidang kesehatan, bakteriologi biasanya dimanfaatkan untuk mendeteksi keberadaan bakteri baik dalam tubuh manusia ataupun objek, seperti air dan makanan. Kemajuan awal yang dicapai oleh bakteriologi adalah berhasil mengidentifikasi karakter bakteri yang terkait dengan penyakit tertentu. Kini, sebagian besar penyakit bakteri pada manusia sudah teridentidikasi, meskipun varian lainnya terus berkembang dan kadang-kadang muncul, seperti penyakit Legionnaire, tuberkulosis dan sindrom syok toksik.

Sedangkan kemajuan besar dalam bakteriologi selama abad terakhir adalah ditemukannya pengembangan banyak vaksin yang efektif (seperti vaksi polisakarida pneumokokus, toksoid difteri, dan toksoid tetanus), serta vaksin lainnya yang kurang efektif atau memiliki efek samping (seperti vaksin kolera dan tipus).

Sebelumnya, perlu diketahui bahwa bakteri adalah mikroorganisme sel tunggal yang tidak memiliki membran nuklir, aktif secara metabolik dan membelah diri dengan pembelahan biner. Secara medis, mereka adalah penyebab utama penyakit. Bakteri kadang kala terlihat seperti bentuk kehidupan yang relaltif sederhana. Padahal pada kenyataannya, mereka sangat canggih dan mudah beradaptasi. Banyak bakteri bisa berkembang biak dengan kecepatan tinggi dan beberapa spesies bisa memanfaatkan beragam substrat hidrokarbon, termasuk fenol, karet dan minyak bumi.

Organisme yang satu ini ada secara luas, baik dalam bentuk parasit maupun yang hidup bebas. Karena bisa ditemukan di mana saja dan memiliki kemampuan yang luar biasa dalam beradaptasi dengan lingkungan yang berubah, pentingnya bakteriologi dalam bidang kedokteran tidak bisa disepelekan.

Baca juga: Ketahui Jenis Bakteri yang Bisa Diidentifikasi Bakteriologi

Kenapa Melakukan Pemeriksaan Bakteriologi?

Ada banyak sekali jenis bakteri, begitu pula sifat dan peranannya dalam kehidupan manusia. Ada bakteri baik, yang dapat membawa manfaat, ada pula yang merugikan dan menyebabkan penyakit. Tujuan pemeriksaan bakteriologi dilakukan adalah untuk mengidentifikasi keberadaan bakteri pada suatu objek, sehingga dapat diketahui karakterisitik bakteri tersebut, apakah tergolong bakteri baik atau bakteri jahat.

Adapun jenis-jenis bakteri yang menguntungkan adalah sebagai berikut:

  • Membantu proses pembusukan, seperti penguraian sisa-sisa makhluk hidup, contohnya bakteri Escherichia colie.
  • Membantu proses pembuatan makanan dan minuman dari hasil fermentasi, contohnya Lactobacillus bulgaricus pada pembuatan yoghurt, Lactobacillus casei pada pembuatan keju yoghurt, Acetobacter pada pembuatan asam cuka, dan Acetobacter xylinum pada pembuatan nata de coco.
  • Berperan sebagai pengikat nitrogen, contohnya bakteri Rhizobium leguminosarum yang hidup bersimbiosis dengan akar tanaman kacang-kacangan dan Azotobacter chlorococcum.
  • Sebagai penyubur tanah, contohnya Nitrosococcus dan Nitrosomonas yang berperan dalam proses nitrifikasi dan menghasilkan ion nitrat yang dibutuhkan tanaman.
  • Membantu menghasilkan zat kimia, misalnya aseton dan butanol oleh Clostridium acetobutylicum.
  • Membantu proses pembusukan sampah dan kotoran hewan, sehingga menghasilkan energi alternatif metana berupa biogas. Contohnya, methanobacterium.
  • Digunakan dalam penelitian rekayasa genetika dalam berbagai bidang. Sebagai contoh, dalam bidang kedokteran, terdapat obat-obatan dan produk kimia bermanfaat yang disintesis oleh bakteri, misalnya enzim, vitamin, dan hormon.

Selain itu, ada juga bakteri yang jahat dan merugikan yang akan membawa dampak berikut:

  • Pembusukan makanan, contohnya Clostridium botulinum.
  • Menjadi penyebab penyakit pada manusia, contohnya Vibrio cholerae (penyebab kolera atau muntaber), Mycobacterium tuberculosis (penyebab penyakit TBC), Mycobacterium leprae (penyebab penyakit lepra), dan Clostridium tetani (penyebab penyakit tetanus).
  • Penyebab penyakit pada hewan, contohnya Bacillus anthracis (penyebab penyakit antraks pada sapi).
  • Menjadi penyebab penyakit pada tanaman budidaya, contohnya Pseudomonas solanacearum (penyebab penyakit pada tanaman tomat, lombok, terung, dan tembakau) serta Agrobacterium tumafaciens (penyebab tumor pada tumbuhan).

Baca juga: Ini yang Harus Dilakukan Sebelum Lakukan Pemeriksaan Bakteriologi

Bagaimana Melakukan Pemeriksaan Bakteriologi?

Karena merupakan mikroorganisme, bakteri memiliki ukuran yang sangat kecil, sehingga tidak dapat dilihat dan dideteksi dengan kasat mata. Oleh karena itu, pemeriksaan bakteriologi memerlukan peralatan khusus seperti mikroskop, atau peralatan lainnya yang digunakan untuk mendeteksi mikroorganisme.

Kapan Harus Melakukan Pemeriksaan Bakteriologi?

Pemeriksaan bakteriologi biasanya dilakukan ketika ingin mendeteksi keberadaan bakteri dalam suatu objek. Dalam bidang kesehatan, pemeriksaan bakteriologi dilakukan untuk membantu menentukan diagnosis pada seseorang yang diduga mengidap penyakit yang disebabkan oleh infeksi bakteri atau mikroorganisme lain. Selain itu, dalam kehidupan sehari-hari, bakteriologi juga sering dimanfaatkan untuk mendeteksi adanya bakteri dalam air atau makanan yang beredar di pasaran.

Baca juga: Inilah 7 Penyakit yang Perlu Pemeriksaan Bakteriologi

Di Mana Melakukan Pemeriksaan Bakteriologi?

Pemeriksaan bakteriologi dapat dilakukan di laboratorium, atau tempat yang menyediakan peralatan yang memadai untuk mengecek keberadaan bakteri. 

chat dengan dokter mengenai sindrom nefrotik yang mungkin dialami

Referensi:

NCBI. Diakses pada 2019. Introduction to Bacteriology.

Diperbarui pada tanggal 21 November 2019.

TRENDING_TOPICS

VIEW_ALL
share on facebook
share on twitter
share on whatsapp
share on facebook
share on twitter
share on whatsapp